Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

KangmatasuryaAvatar border
TS
Kangmatasurya
Pejabat Mengundurkan Diri VS Pejabat Tak Tahu Diri
Ada satu hal yang membuat pikiran terganggu melihat fenomena pejabat di negeri ini. Sebelum menduduki suatu jabatan, biasanya mereka sibuk tebar simpati agar mendapat dukungan, tebar pesona agar semua orang memandangnya sebagai kandidat yang memiliki kemampuan, integritas, kecakapan. Seakan ingin memberi kesan kepada publik bahwa jabatan tersebut jika berhasil mereka duduki akan membawa kemakmuran, kebaikan, perubahan, untuk semua kalangan.
tapi setelah jabatan yang di incar berhasil diduduki, barulah mereka biasanya menunjukan watak asli, gampang menyalahkan orang lain, sibuk mencari kambing hitam setiap terjadi kesalahan, gemar memuji diri sendiri dengan memaparkan sejuta keberhasilan, tapi menolak bahwa jabatan yang di emban ternyata sangat sedikit membawa kemajuan.


Mungkin hal tersebut di ataslah menjadi penyebab banyak pejabat di negeri ini jarang sekali mau mengundurkan diri. mengundurkan diri karena menyadari terbatasnya kemampuan, atau mau mengundurkan diri karena lingkup pekerjaan yang ia emban ternyata menimbulkan kerusakan, kerugian fiannsial bahkan jatuhnya korban,


Maka ketika terjadi satu peristiwa yang menimbulkan kerugian masyarakat akibat kinerja pejabat yang kurang cakap, ketika publik menuntut agar pejabat yang bersangkutan untuk mundur dari jabatannya, banyak pejabat di negeri ini menolak untuk melakukan. ada yang beralasan bahwa itu bukan kesalahanya semata, tapi ada pihak lain yang juga turut bersalah, ada pula yang beralasan bahwa masalah kinerja dan pencapaian adalah hak atasanya untuk memberi penilaian.

Contoh terakurat adalah ketika terjadi kebocoran data pribadi di ruang digital, atau yang lagi jadi sorotan masyarakat tentang jatuhnya ratusan korban akibat tragedi sepakbola di stadiun Kanjurhan, sampai hari ini belum ada seorang pejabatpun yang mau meminta maaf kemudian secara sukarela mengundurkan diri sebagai wujud pertanggungjawaban kepada masyarakat.

Tanngung Jawab Moral
Seseorang yang di tunjuk atau di pilih menduduki sebuah jabatan publik sesungguhnya sedang mengemban manah kepada rakyat. Manusia pilihan dalam birokrasi dan kenegaraan, memiliki kepandaian dan kemampuan kinerja yang seharusnya telah teruji.

Dan yang terpenting dari itu semua, seorang pejabat publik seharusnya memiliki tingkatan moral di atas manusia biasa, apalagi rakyat biasa. Karena dengan moralah, seorang pejabat bisa berlaku adil dan amanah dalam menjalankan tugas.

Seorang pejabat seharusnya tidak hanya patuh kepada hukum positif yang berlaku di negeri ini, tetapi juga patuh dengan nilai moral yang di anut oleh masarakat kebanyakan. Moral yang bersumber dari tuntunan agama, adat istiadat masyarakat, dan nilai moral yang tertuang dalam landasan negara.

Secara pidana mungkin tidak terlibat dalam suatu perkara yang merugikan negara dan rakyat, tapi secara moral? Seorang pejabat terkait bisa jadi adalah terdakwa yang bersalah.

Apakah Mengundurkan Diri Adalah Solusi?

Banyak pejabat di negeri ini ketika tersangkut suatu masalah dan perkara masih saja membela diri dengan sejuta alasan pembenar. Bahkan ketika banyak kalangan masyarakat menuntutnya mundur, para pejabat sering mengajukan dalil klasik has pejabat, "Saya tidak akan mundur, karena mengundurkan diri bukanlah solusi saat ini, Saya akan ikut peraturan perundang undangan yang berlaku."

Benarkah mengundurkan diri bagi seorang pejabat yang terlibat secara aturan dan moral dalam sebuah perkara bukanlah solusi?

Dalam jangka pendek, pengunduran diri seorang pejabat yang terlibat suatu perkara atau kejadian yang menyangkut kebijakan yang seharusnya di bawah kendalinya, tampak seperti menghambat laju roda birokrasi dan pemerintahan, menyebabkan kekacauan dan kelumpuhan aneka kegiatan pelayanan kepentingan publik. Ini yang sering di jadikan pembenar kebanyakan pejabat publik ketika menolak mundur dari jabatan.

Padahal sejatinya, mundurnya seorang pejabat justru mempermudah pihak lain yang punya kewenangan memperbaiki keadaan.

Dalam jangka panjang, jika budaya mengundurkan diri bisa menjadi model dan pegangan para pejabat di negeri ini, akan ada seleksi alami bagi para pejabat ketika mengisi jabatan publik. Hanya orang dengan kemampuan dan moral tinggilah yang bisa memimpin dan mengemban jabatan penting. dan akhirnya, dari pejabat yang berkualitas akan lahir kebijakan dan pelayanan yang mampu mensejahterakan rakyat.

Semoga pejabat di negeri ini adalah pejabat yang tahu diri, kapan harus maju promosi, kapan waktunya untuk mengundurkan diri.
Jayalah negeri tercinta

Hanya para kesatria bermental baja
Para pemimpin bermoral syurga
Para pandai yang lurus hatinya
Mau mundur mengaku salah
Mau meminta maaf sebagai tanda amanah
Butuh sekedar nyali untuk melakunya
Niat lurus mengabdi adalah pedomanya

Salam

Sumber foto: pixabay.com
ARSheccaAvatar border
iskrimAvatar border
provocator3301Avatar border
provocator3301 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.9K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.