WASHINGTON - Bank Dunia telah mengumumkan dana tambahan sebesar USD530 juta (Rp8 triliun) untuk Ukraina guna memungkinkannya "memenuhi kebutuhan mendesak yang diciptakan oleh invasi Rusia."

Dukungan tersebut, dalam bentuk pinjaman baru dari Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan, dijamin oleh Inggris sebesar USD500 juta, dengan Denmark mendukung sisa USD30 juta, kata Bank Dunia dalam sebuah pernyataan, Jumat (30/9/2022). 


"Jumlah kehancuran, kerusakan, dan dislokasi di Ukraina mengejutkan dan terus bertambah," kata Anna Bjerde, wakil presiden regional bank untuk Eropa dan Asia Tengah, dalam pernyataannya, seperti dikutip dari Reuters.

"Rakyat Ukraina memiliki jalan panjang menuju pemulihan di depan dan mitra pembangunan perlu terus bekerja sama untuk mendukung rekonstruksi Ukraina," lanjut pernyataan itu.

Bjerde menambahkan bahwa perkiraan Bank Dunia menempatkan biaya rekonstruksi dan pemulihan untuk Ukraina sebesar USD100 miliar selama tiga tahun ke depan, "sebuah angka yang diperkirakan akan tumbuh seiring perang berlanjut." 


Bank Dunia juga mengatakan telah memobilisasi hampir USD13 miliar dana darurat untuk Ukraina, USD11 miliar di antaranya telah dicairkan. Juga pada hari Jumat, Kongres AS menyetujui paket bantuan baru senilai USD12,3 miliar untuk Ukraina, termasuk peralatan militer senilai USD3,7 miliar.

Pendanaan baru datang pada hari yang sama Presiden Rusia Vladimir Putin secara resmi mengumumkan pencaplokan empat wilayah Ukraina yang dikuasai Moskow. 


sumber