Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

anggorofffAvatar border
TS
anggorofff
Sepak Bola Kembali Berduka?
Photo by Rahul

Rusuh lagi. Saya rasa bukan hal yang mengejutkan saat ada berita sepak bola kita rusuh. Levelnya udah sama kayak berita pejabat kita korupsi.

Tapi kali ini kurang tepat jika hanya disebut rusuh. Ini lebih pas disebut tragedi. Gimana gak, ada korban jiwa yang jumlahnya gak main-main, lebih dari seratus.

Tentu yang saya maksud adalah tragedi pasca laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan semalam. Pemantiknya jelas, karena tuan rumah kalah oleh sang tamu. Tentu saja itu bukan hal yang bagus, apalagi sang tamu adalah rival abadi. 

Tapi, tentu saja itu bukan alasan dan tak bisa dijadikan pembenaran untuk bertindak rusuh.

Sepak bola itu ibarat nembak cewek. Bisa ditolak bisa diterima. Kalo diterima ya syukur, kalo ditolak ya jangan nyalahin si cewek. 

Dalam sepak bola. Semua tim yang berlaga bisa kalah bisa menang, malah masih bisa imbang dan dapat poin sama. Kalo tim kalian kalah, ya itu wajar! Ini liga bos! Semua tim yg juara liga pasti pernah kalah! 

Kecewa pasti. Tapi ya jangan melampaui batas dalam menyampaikan kekecewaan! Hidupmu tetap berjalan meskipun tim kesayanganmu kalah! Bosmu akan tetap memberi tugas mepet jam pulang! Chatmu akan tetap dia abaikan! 

Contohlah apa yg dilakukan BCS pas PSS lagi dalam tren negatif. Mereka menyampaikan kekecewaan dengan membelakangi lapangan dan tidak ikut menyanyikan anthem. Apakah itu bikin klub berbenah? Itu soal lain, urusan klub. mau berbenah atau gak, itu di luar kendali suporter.

PSS Kalah Lagi di Kandang, Suporter Boikot Anthem "Sampai Kau Bisa'

Lalu sekarang tentang pihak keamanan, biar gak suporter aja yang dibahas.

Saya mau tau, gimana sih prosedur penanganan kerusuhan? Kalo ada pihak keamanan, khususnya isolop, mukuli demonstranl sih udah sering lihat. Nembakin gas air mata ke kerumunan rusuh juga sering lihat.

Tapi, kok menurut kronologi dari salah satu Aremania, pihak keamanan sampe nembak gas air mata ke tribun. Nah, itu apa alasannya? Apa suporter gak boleh ada di tribun?

Itu aja sih kalo buat pihak keamanan. "Kok itu doang?" Ya karena tindakan itu yang bikin tambah chaos. Mau keluar sesegera mungkin gak bisa karena pintu keluar terbatas, stay di tribun malah dihadiahi gas. Dua opsi itu sama buruknya. 

Saya tentu juga berduka atas tragedi ini. Karena saya juga nonton tim kesayangan langsung di stadion pas lagi punya uang. Namun, kalo ditanya apa tragedi ini akan buat suporter sepak bola kita dewasa dan menjadikan ini tragedi terakhir? Saya yakin, gak.

Saya gak pesimis, tapi realistis. Kenapa? Ya karena polanya emang gitu. Ada laga derby - apapun hasilnya rusuh - ada korban - semua turut berduka - janji gak rusuh lagi - eh, endingnya ya rusuh juga. Faktanya emang gitu. Gak usah micek!

Kalo tragedi ini gak membuahkan sanksi AFC/FIFA sih kebangetan. Tapi klo sampe dapet sanksi, pasti berat. Bisa aja klub Indonesia dilarang ikut kompetisi antar klub Asia, atau Indonesia dilarang ikut event sepak bola. Modar gak koen!!! 

Akhir kata, selamat menghadapi konsekuensi atas tindakan kalian sendiri. Memang dalam hidup ada kalanya kita gak punya pilihan. Tapi, mau rusuh atau tidak pas tim kesayangan kalah, itu adalah pilihan, dan setiap pilihan punya konsekuensinya masing-masing.


KEEP READ AND SOUND



Diubah oleh anggorofff 02-10-2022 02:33
0
512
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Olahraga
Berita OlahragaKASKUS Official
15.1KThread4.5KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.