pemainsastraAvatar border
TS
pemainsastra
Bukan Sekedar Tahu
Manusia dilahirkan dalam keaadaan suci sudah di jelaskan dalam teks agama. Kesucian tersebut bisa saja terkontaminasi oleh hiruk pikuknya dunia beserta seisinya. Benang yang terurai dapat teracak kusut saling kait mengait mengekang untaian benang, yang padahal dapat difungsikan sebagaimana mestinya.

Fasilitas yang diberikan Tuhan kepada manusia mencakup anggota tubuh berguna untuk menapaki dan merasakan makna kehidupan, termasuk di dalamnya sejumlah capaian keingintahuan naluriah memberikan jalan manusia meraih ilmu pengetahuan.

Sudahkah kita sadari, bahwasannya setiap manusia menciptakan standar kebahagiaan masing-masing dan setelahnya di bagikan kepada orang lain. Hal tersebut menyebabkan adanya asupan mindset dalam diri kita. Sehingga manusia mengumpulkan berbagai macam asumsi untuk memvalidasi dirinya apakah sudah sesuai kaidah aturan yang berlaku atau belum.

Perasaan bimbang terhadap masa depan dengan penuh gelisah atau penyesalan berlebihan terhadap masa lalu, malah mengotori kesucian nalar dan naluri dalam diri. Hanya karena telah melihat dan mendengar apa yang belum dapat kita buktikan secara lahiriah.

Seperti halnya pendidikan sekolah dengan berbagai macam teorinya jika tidak disertai praktik akan menumpulkan dua hal penting (nalar dan naluriah). Sebab terakumulasi dalam pikiran tanpa mengetahui manfaat apa yang kita rasakan dari teori yang kita dapatkan.

Semakin manusia terpuruk pada kebuntuan keberanian untuk mempraktikkan ilmu pengetahuan, membuat kerumitan hidup lebih kompleks atau dengan kata lain tenggelam dalam ilusi ilmu.
Oleh sebab itu, seyogyanya manusia dinamis menembus imajinasi yang fiktif menjadi realistis. Disaat bersamaan berhenti membuat alasan untuk menghantui diri sendiri, sekaligus menciptakan dunia yang ideal menyelami identitas potensi diri.

Cara alam bekerja mempresentasikan pergerakan pola hidup dinamis sejak dunia tercipta sampai matahari tenggelam di barat. Orientasi waktu yang tetap berjalan perlahan namun pasti, meninggalkan karya sejarah. Maka masuk akal apabila dalam Al-Qur'an manusia diberi amanah oleh Allah Swt menjadi pengelola semesta alam agar saling bersinergi menciptakan sebuah peradaban untuk dirinya dan lingkungan sekitarnya.
0
493
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Lifestyle
LifestyleKASKUS Official
10.4KThread11.2KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.