Awal bulan ini pemerintah baru saja menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, atau lebih tepatnya mengurangi besaran subsidi.
Kenapa ini dilakukan ?
Sebagaimana banyak informasi yang saya ketahui, hal ini dilakukan karena besarnya subsidi telah membebani APBN terlalu besar.
Di waktu yang sama ditemukan bahwa besaran subsidi yang besar tersebut justru di nikmati oleh mereka yang sebenarnya berkemampuan dalam finansial.
Lihat saja di semua SPBU yang ada, mereka yang menggunakan BBM bersubsidi adalah mereka yang bermobil, mereka yang mampu beli motor keluaran terbaru dengan cc diatas 150.
Logika sederhananya ; kalo beli motor atau mobil yang keren lagi bagus saja mereka mampu kenapa beli BBM nggak mampu ?
Bukankah pada dasarnya subsidi diberikan untuk mereka yang tak mampu ?
Yang agak aneh lagi adalah mereka yang paling kenceng teriak turunkan BBM adalah orang orang yang sama yang mampu beli motor dan mobil baru tersebut.
Lihat saja sosial medianya, mereka acap kali memposting hal hal yang bersifat material show, pamer materi.
Posting story lagi jalan jalan, posting jajan makan ,posting pake kendaraan bagus, dan yang sejenisnya.
Dimana letak susahnya hidup mereka ?
Tak lebih hanya dari kata kata sok bijak yang mereka tulis atau ucapkan.
Contoh simpel sebuah postingan story dengan narasi biar miskin asal bahagia, dengan latar belakang kamar yang mewah, mobil bagus, motor keren atau yang semisal dengan itu.

Lantas dimana orang orang miskin itu berada ?
Mereka tetap ditempatnya dalam lingkaran kemiskinan,
Mereka tetap bekerja sebisa mereka kerjakan demi hari ini,
Mereka tetap berjuang demi anak anak bisa terus bersekolah,
Mereka tetap sederhana tanpa ada sempat bersosial media pamer gaya sembari berpura pura hidupnya susah,
Mereka tetap sabar kemiskinan mereka dijadikan keledai tunggangan bagi gengsi orang orang banyak gaya dan drama.
Mereka tetap mereka dengan segala kekurangannya.
Pepatah bilang akan selalu ada harapan.
Harapan, iya harapan.
Itulah yang negara sedang perjuangkan.
Itulah yang pemerintah tengah usahakan.
Agar subsidi benar benar bisa tepat sasaran, agar subsidi benar benar bisa dirasakan langsung oleh mereka saudara saudara kita yang dalam kemiskinan.
Perjuangan mensejahterakan rakyat bukan hanya perilaku koruptif, karena itu hanya bisa dilakukan oleh mereka yang punya kedudukan.
Perjuangan mensejahterakan rakyat tidak hanya melawan ketidak adilan, karena itu hanya dilakukan mereka yang punya kuasa.
Namun mensejahterakan rakyat lebih pada melawan gaya hidup hedon, gengsi, dan kanibalistik, karena ini bisa dan biasa dilakukan oleh setiap strata sosial, bisa dan biasa dilakukan oleh kita semua.

Salam, diantara emphati yang kian terkulai menjelang mati.

K215T