195

"Duh, yang lain ramai bahas BBM naik, TS  malah bahas kloning"

Kloning adalah suatu usaha untuk menduplikasi suatu organisme melalui metode aseksual. Usaha ini sudah dilakukan oleh para ilmuwan di laboratorium, untuk skala kecilnya, kloning dilakukan pada sel-sel atau mikroorganisme kecil. Dan pada tahun 1996, Sir Ian Wilmut berhasil mengkloning mamalia pertama berupa domba yang diberi nama Dolly, pastinya gansis sekalian yang pernah belajar biologi saat SMP pernah mendengar dongeng Dolly ini.



Semenjak saat itu percaya atau tidak kloning mulai banyak dilakukan oleh ilmuwan kepada mamalia, dan sekarang juga mulai dilakukan kepada monyet dengan harapan membawa ke tahapan berikutnya yaitu "kloning manusia".

Kontroversi? Pasti!
Ketika mendengar "kloning" khususnya pada mamalia sudah pasti banyak pihak yang beranggapan bahwa, apa yang dilakukan itu sangatlah tidak etis karena manusia mencoba menjadi Tuhan.

Selain itu juga ada yang melakukan kloning kepada hewan peliharaan yang sudah meninggal diharapkan mengganti dengan yang baru. Di sini lah orang-orang khususnya PETA merasa hal itu tidak lah etis karena, antara hewan asli dan klon adalah dua individu yang berbeda. Mengkloningnya bukan berarti menghidupkannya kembali. dari pada membuang uang untuk kloning, Mending adopsi hewan terlantar saja, lebih etis, lebih manusiawi, lebih murah tentunya. FYI di Korea selatan ada jasa kloning hewan peliharaan dengan biaya 50.000 USD. Bener kata PETA sih, buang-buang uang saja.

Yang kedua, apabila kloning memang berhasil dilakukan di mana kita manusia bisa membuat manusia dengan spek yang kita inginkan: kepintaran, cantik, fisik sempurna. Bisa saja terjadi kesenjangan sosial yang lebih dalam lebar lagi. Yang kaya bukan cuma makin kaya tapi makin pintar dan wow, sementara yang miskin makin bodoh, jelek dan euh. Tentunya itu gak adil bukan?

Manfaat yang ada dari Kloning
Meskipun penuh dengan kontroversi, kloning juga rupanya memiliki manfaat kok gan. TS gak berbicara sampai ke kloning manusia dulu yah.

Para peneliti bisa memanfaatkan kloning dengan membuat sel induk. sel induk adalah sel yang dapat berubah menjadi berbagai macam jenis sel nantinya gan. para ilmuan dapat mengubahnya menjadi sel saraf untuk memperbaiki sum-sum tulang belakang, atau juga sel pembuat insulin buat para penderita diabetes.

Untuk ke level hewan mamalia, Kloning hewan seperti sapi diharapkan dapat meningkatkan produksi susu dan daging. Hewan-hewan juga sudah dikloning dengan memiliki mutasi genetik membantu ilmuan mempelajari penyakit yang ada pada hewan dan juga mungkin menkounternya.

Dengan adanya klon juga mungkin bisa membangkitkan lagi hewan-hewan yang dulunya sudah punah gansis sekalian. gansis mau apa? mamoth, t-rex?

Kloning manusia
Nah yang terakhir, Bagaimana dengan mengkloning manusia? etiskah? Disclaimer ini masih ke pandangan pribadi TS yang bisa saja salah. Kalau melihat dari kasus hewan peliharaan tadi dengan tujuan mengganti yang dicintai dengan fotocopynya, sepertinya tidak pantas sama sekali. yah kali TS mau ngeganti orang yang dicintai dengan fotokopiannya, mending originalnya sajalah. Dan juga gak menghargai perasaan yang di kloning, "jadi aku cuma penggantinya saja?", sudah mah kloning, pengganti lagi.

Di sisi lain, apabila manusia bisa membuat manusia dengan tujuan yang baik, seperti health issue. Membuat klon dengan imunitas tinggi dan anti sakit, atau untuk mencegah penyakit genetik dengan menggunakan kloning. Mungkin ia bisa diterapkan untuk kehidupan yang lebih baik. Layaknya legalisasi ganja untuk tujuan medis.

Penutup
Sebenarnya masih banyak sih yang ingin TS bahas, tapi berhubung ini cuma bacaan sederhana dan gak pengen terlalu panjang di akhiri di sini dulu aja. perlu kah bikin part 2? dan jangan lupa komen yah gansis sekalian masalah kloning ini.

Referensi
National Geography, Britannica science, Jakarta post, detik