mahirbroAvatar border
TS
mahirbro
Gejala Bipolar Dan Cara Mencegahnya



"I hate being bipolar. It's awesome."
adalah nama sebuah album dari Kanye West.
Salah satu dari 60 juta orang di dunia yang didiagnosis dengan gangguan bipolar. Gangguan bipolar jika dilihat sekilas mungkin dengan enteng dicap sebagai

“terlalu lebay” atau cuma “mood swing” doang.

Namun,

sama seperti banyak gangguan kejiwaan lainnya, tak kasat mata bukan berarti tidak ada. Lalu, apa sebenarnya gangguan bipolar itu?

Apa solusi untuk merawatnya? Dan mungkinkah Anda menderitanya? Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut,

sumber: google image


Gangguan bipolar merupakan gangguan kesehatan jiwa yang menyebabkan perubahan mood, energi, dan konsentrasi secara tidak wajar.

Seseorang yang mengalami gangguan bipolar akan berganti-ganti antara

dua “fase” suasana hati yang berlawanan.

Yaitu “fase mania”

dan “fase depresi”.

Kedua fase ini bukan sekedar perubahan mood yang dialami orang biasa. Karena fase-fase ini dapat berlangsung selama berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan.

Ketika mengalami fase mania, penderita bipolar akan merasa hiperaktif, berbicara lebih cepat dari biasanya, ingin melakukan banyak hal sekaligus,

dan lebih nekat dalam pengambilan keputusan. Dan hal sebaliknya terjadi ketika dalam fase depresi.

Penderita bipolar akan merasa lesu, berbicara sedikit atau bahkan tidak berbicara sama sekali.

Mereka bahkan mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas sederhana sekalipun, dan kehilangan motivasi untuk melakukan hal-hal yang biasanya disukai.

Beberapa orang bahkan dapat mengalami kedua fase tersebut secara bersamaan. Gejala ini dikenal sebagai "fase campuran" di mana seseorang mengalami mania dan depresi secara bersamaan.

Seseorang juga dapat menderita gangguan bipolar meskipun fase yang dialaminya tidak se-intens fase gangguan bipolar pada umumnya. Ini dikenal sebagai gejala hypomania.

Penderita bipolar yang mengalami gejala hypomania dapat menjalani kegiatan sehari-hari tanpa masalah, dan perubahan terhadap moodnya mungkin hanya terlihat oleh teman dekat atau keluarga.

Mungkin sekarang kalian masih sedikit bingung dengan perbedaan antara gangguan bipolar dan mood swings yang biasa. Sekarang, kami uraikan perbedaannya. Gangguan bipolar terdiri dari tiga tipe.

Yaitu Tipe I,

Tipe II

dan Siklotimia. Orang yang tidak menderita gangguan bipolar, depresi atau gangguan kejiwaan lainnya kurang lebih terlihat seperti ini:

dengan naik turun suasana hati yang dapat dijelaskan dengan kejadian-kejadian hidup tertentu. Sementara itu, seseorang yang depresi akan mengalami fase depresi yang sangat rendah yang seringkali terjadi tanpa alasan tertentu.

Bipolar Tipe I mengalami perubahan mood yang sangat kontras. Dengan fase mania yang berlangsung setidaknya satu minggu, dan fase depresi yang berlangsung setidaknya dua minggu.

Bipolar Tipe II mengalami perubahan mood yang mirip dengan Tipe I. Namun, dengan fase hypomania yang menggantikan fase mania.

Fase hypomania ini berlangsung setidaknya selama empat hari. Kemudian kita lanjut ke Tipe Siklotimia. Siklotimia bersifat seperti sebuah siklus. Dengan fase hypomania dan fase depresif yang walaupun tidak se-intens Tipe I maupun Tipe II, berlangsung jauh lebih lama. Yaitu hingga 2 tahun.

Sama seperti banyak gangguan kejiwaan lainnya, penyebab gangguan bipolar tidak diketahui secara pasti. Dan layaknya gangguan kejiwaan lain, salah satu faktor terbesarnya yang meningkatkan resiko timbulnya gangguan bipolar adalah keturunan.

Karena gangguan bipolar merupakan kondisi kronis, dengan kata lain, tidak dapat disembuhkan, perawatan dini serta pengobatan sangat penting untuk menekan

gejala-gejala seorang penderita bipolar.Apabila tidak dirawat, fase mania serta depresi penderita bipolar dapat berlangsung selama 6 -12 bulan. Gangguan bipolar merupakan salah satu contoh dari gangguan kejiwaan yang, walaupun tidak kasat mata,

bisa berakibat fatal jika diabaikan. Bagi orang yang sehat secara mental, mungkin mudah bagi kami ntuk menyepelekan gangguan kejiwaan. Mengecapnya sebagai...

"kurang ibadah"

atau sekedar “lebay” atau “caper”.

Namun bagi penderitanya, gangguan kejiwaan mereka sama nyatanya dengan udara yang kita hirup,dan tidak bisa dihilangkan dengan begitu saja.

Gelombang mania dan depresi akan tetap datang dan akan tetap menyusahkan hidupnya.
Tetapi, dengan adanya lingkungan yang suportif serta perawatan medis dan pengobatan yang konsisten,semua gelombang yang akan dihadapinya,bisa saja dihadapi dengan lebih mudah.



Apakah kalian mengenal seseorang yang menderita gangguan bipolar? Ceritakan pengalaman kalian di kolom komentar di bawah.


Sumber : Kompas.com
Diubah oleh mahirbro 02-09-2022 21:09
0
476
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.