‌Perempuan itu jangkauannya pendek, celetuk salah satu orang tua. Maksudnya? Perempuan bodoh? tanyaku spontan bukan bodoh, terus?

Dari pengalamanku yang menjadi orang tua, orang tua dari anak laki laki dan perempuan, anak perempuan itu lebih sulit, karena jangkauannya pendek.

Sudah sekolah tinggi-tinggi tapi ujung-ujungnya harus mengikuti suaminya. sedangkan saya sebagai seorang yang pas-pasan harus bekerja keras, tidaklah mudah untuk membiayai, biayanya sangat tinggi.

Tapi tidak semua kan? memang tidak semua, setiap hukum tetaplah ada pengecualian, tapi kan kebanyakan lebih memilih merelakan gelar sarjananya tergeletak.

Memohon-mohon ketika masih muda, minta disekolahkan yang tinggi ingin menjangkau cita-cita tapi nyatanya mereka lebih memilih menikah, mengasuh anak mengikuti suami dan mengeluh pada orangtua saat dalam kondisi terpuruk.

Beda dengan wanita karir , mereka lebih memilih pekerjaan dari pada suami dan anak-anaknya, dan jika suaminya tidak rela akhirnya harus bercerai.

Iya kalau sudah menikah, kalau belum? sangkalku. Aku tidak ingin berdebat pemuda, aku hanya ingin mengingatkan.

Jikalau nanti kamu punya anak perempuan, dia ingin sekolah, kuliah, kerja, lalu menikah. Dia harus berjanji, jangan pacaran dan jangan sampai menikah sebelum sukses. Karena Ilmu, pengetahuan, pengalaman, sangat mahal dan tidak mudah untuk mendapatkan semua itu. Membutuhkan tenaga, biaya, proses dan waktu yang tidak sedikit.

Dan ketika bekerja nanti jangan sampai melalaikan suami dan anaknya, karena dia sudah mengambil resiko... Jika tidak mau, maka didiklah dia untuk menjadi seorang ibu, menjadi seorang istri, dipesantren.

Jika mau, didiklah dia sebagai pekerja keras, sebagai wanita karir, dipesantren. Kenapa tidak disekolah umum saja? Jika disekolah umum tidak apa-apa, hanya saja kurang baik, bukannya terdidik tapi kebanyakan malah menjalani pergaulan bebas.

Banguuuunn, sahuurrrr, sudah jam setengah empat, samar-samar terdengar suara ibu dari balik pintu kamar.. Ternyata aku mimpi..😁😁😁😀😀😀🙏🙏🙏