[/center]

Lembah Harau di Sumatera , surga yang tidak dikenal dan terpencil di Indonesia. Saya tidak pernah menyangka. Jauh dari hiruk pikuk keramaian. Saya tahu tiba tiba saja .

Kita selalu mendengar ,melihat dan mengenang hanya tentang Bali, Lombok atau Jawa. Kita terlupa ada yang lain..

Pulau Sumatera, begitu besar dan megah, tapi bukanlah bagian dari rute klasik di Indonesia. Sumatera Barat adalah matrilineal. Suku dari ibu bukan ayah, wow..

Tempat wanita begitu berharga dan pusaka diturunkan dari ibu.

Di atas bus lokal yang sangat kecil, lebih tua dari saya, tiba di "Vallée d'Harau, atau lembah Harau. Tak ada senyum atau barang akan dijual tapi senyum yang tulus tanpa harap materi.

Matahari hampir terbenam di balik tebing oranye yang melapisi lembah. Keindahan alami ditempat sunyi. Aman dan damai .

Ketenangan tempat itu dengan cepat membuat saya terpesona , betapa baiknya saya memilih untuk menghabiskan 5 hari di sana!


Di skuter saya, menjelajahi wilayah dari atas ke bawah selama masa tinggal yang bertepatan dengan Ramadhan .

Sulit untuk makan di siang hari,
Jika Anda mencari daerah terpencil di Indonesia, menginap di Lembah Harau adalah tempat yang tepat untuk menikmati pemandangan…

Lembah Harau itu sendiri tidak terlalu besar mengapa, menurut saya, layak untuk tinggal lebih lama.

Ada beberapa air terjun untuk dikunjungi di sana.

 Secara pribadi, setelah membaca beberapa komentar negatif. 

Perjalanan ke Batusangar untuk mengunjungi  Istana Minaugkabau

Saya menemukan istana ini dengan skuter.

[/center]

Jalan menuju ke sana sangat bagus dan melewati puluhan desa sawah, masjid, anak-anak terkejut melihat kami.

Orang tua yang sangat ingin menyapa. Istana masih sangat mengesankan. Ada lagi yang lebih kecil, tapi menurut saya sama indahnya hanya 1 km dari grand palace. Namun, kita tidak bisa masuk

Di desa kecil Batang Palupuh, sebelah utara Bukitingi, terdapat kopi "House of Raflesia"

Kopi Luwak di mana Anda dapat mencicipi kopi terkenal dari kotoran musang Asia. 

Pasangan yang menjalankan kafe sangat ramah dan sangat senang menjelaskan prosesnya. Saya mengambil kesempatan untuk makan sepiring mie goreng langsung di dapur pribadi mereka. 

Di tengah Ramadhan, mereka setuju untuk memasak hanya untuk saya..Orang orang puasa sesuai syariat agama(islam)

Inilah yang membuat senangnya menginap di Lembah Harau.
Saya tidak bosan selama saya 5 hari. 

Kami berada di sana untuk beristirahat, menikmati pemandangan dan yang terpenting, berjalan tanpa tujuan Ambil jalan apapun, Anda pasti akan menemukan keajaiban kecil, seperti pasar lokal di desa, pintu keluar kelas anak-anak.

[/center]

Anda juga bisa pergi ke hutan bersama pemiliknya untuk melihat dengan mata kepala sendiri raflesia, bunga terbesar di dunia. 

Meskipun saya hanya mencoba satu akomodasi di Lembah Harau, saya benar-benar yakin bahwa itu adalah pilihan terbaik di wilayah ini. 

Sebuah Homestay tepat di kaki tebing di persawahan, adalah rumah kayu khas Sumatera dengan balkon yang menghadap ke lembah. 


[
Makanannya luar biasa dan harganya konyol.(sangat murah )

 Pariwisata yang sangat terbelakang akan sulit untuk menemukan pengemudi di lokasi, meskipun bukan tidak mungkin juga. 

Berjalan tanpa tujuan tertentu, bertemu penduduk dan berhenti di tempat yang kita inginkan. 

Saya sangat merekomendasikan memiliki dua roda Anda sendiri untuk menikmati sebanyak mungkin apa yang ditawarkan lembah dan daerah sekitarnya.

 

https://voyagersavie.com/vallee-dhar...tra-indonesie/