Bismillah
Dunia maya semakin hari semakin marak. Warganet pun juga semakin ramai. Meski tinggal dan bertemu di dunia nyata, tetap saja dunia maya lebih ramai.

Sehingga muncullah istilah netizen, yaitu warga dunia maya yang aktif dan kerap meramaikannya. Hanya saja terkadang aktivitas netizen yang pada akhirnya di luar batas, sulit dikendalikan, seperti:

1. Senang Gibahin Orang
Netizen kini sering kali memiliki hobi gibah atau membicarakan orang. Kesenangan yang sejatinya justru merugikan dirinya sendiri.

Netizen yang waktunya habis hanya untuk memikirkan dan membahas orang lain yang menurutnya menarik.

Terkadang Bagi mereka, gibah adalah satu rutinitas yang penting untuk dilakukan. Selanjutnya mereka sedikit pun tidak peduli dengan diri sendiri.

2. Suka Suap
Gambaran netizen yang sering tampak adalah dia yang suka disuap. Ia rela dan gemar melakukan sesuatu asalkan mendapat imbalan, meski sejatinya justru tidak menguntungkannya. Bahkan parahnya itu jika hasil suap itu dibawanya ke rumah.

Jangan tanya bagaimana kondisi mereka kelak, di dunia saja boleh jadi ujian kehidupan mungkin tidak akan pernah sepi, dengan sebab apa yang dilakukannya.

3. Egois
Kondisi ketiga yakni ketika netizen memunculkan keakuannya. Keakuan tinggi kerap mengarah pada sikap egois. Inginnya selalu dibenarkan, mendapat dukungan.

Ujung-ujungnya, netizen yang tidak mau mendapat koreksi, tetapi senang sekali mengoreksi orang lain. Begitulah kebanyakan para netizen dengan keegoisannya.

4. Gampang Percaya Hoaks
Netizen senang sekali dengan berita hoaks, karena bagi mereka, berita hoaks itu sebagai bahan baku aktivitas kegemaran mereka.

Tentu saja senang dengan berita-berita, apalagi yang hoaks. Karena dengan begitu mereka bisa semakin memelintir berita dan digemari banyak orang.

5. Gibah Nomor 1, Tidak Memikirkan Benar Salah
Netizen umumnya tidak memikirkan benar salahnya sebuah berita, yang terpenting bagi mereka adalah pembahasan dan banyak yang menggandrungi apa yang ia sampaikan.

Hal tersebut seolah lucu dan aneh, tetapi justru tidak sedikit kita dapati netizen dengan gaya seperti di atas. Terkadang mereka hanya ingin diakui keeksisannya.

6. Dia yang Salah, Dia Lebih Galak
Netizen juga tidak jarang mengarah pada playing victim. Mereka sering memicu dari sebuah perkara, akan tetapi mereka pulalah yang kerap merasa menjadi orang yang terzalimi atau menjadi korban. Padahal kenyataannya tidak demikian.

Semoga kita tidak menjadi orang semacam itu dan terhindar dari orang-orang yang berperangai seperti itu.

Wassalam

Tulisan: @nibrasulhaq
Narasi: oppri