Dua sahabat H dan K kembali diskusi tentang negara setelah minggu kemarin libur, libur karena ada HUT NKRI.

H : Gw ingin membahas pendapat tokoh politik di indonesia, ada yang bilang "Adil thok nggak pakai makmur, itu negara komunis". menurutmu bagaimana?

K : Menurut gw ada yang kurang pas, jadi menurut gw itu memang adil jadi buruh semua. nggak pakai makmur? itu namanya menghina, kan yang makmur pemimpin dan teman-teman dekatnya.

H : Ok kita lanjutkan, "Makmur thok nggak pakai keadilan, itu Negara Kapitalis". hayo bagaimana itu?

K : Itu promosi yang menggiurkan, praktek kapitalisme bisa jadi makmur tapi ga adil.

H : Itu kurang jelas

K : Ok-oke, begini, yang makmur siapa menurutmu?

H : Penguasa dan teman-teman dekatnya

K : Jadi antara Kapitalisme dan Komunisme adil yang mana?

H : Tinggal lo di posisi apa dong, kalau jadi penguasa bisa bilang itu sudah adil, kalau di posisi buruh/rakyat itu ga adil.

K : kok begitu jawaban lo? Ya ga adil semua itu

H : Misal lo mau punya istri 4, ada yg bilang tidak bakal bisa adil. tapi kan harus tetep branding diri bakal bisa adil, ya kan?

K : Lha iya, istri 4 saja ga bisa adil, apalagi ngurusi orang satu negara?

H : Balik lagi, kapitalisme dan komunisme itu adil untuk penguasa dan teman-teman dekatnya, bukan untuk buruh/rakyatnya.

K : Terserah omongan lo dah, kalau negara ini gimana?

H : Kata tokoh politik negara ini adalah Negara yang bukan-bukan. Bukan negara theokrasi dan bukan negara sekuler

K : Negara komunis bukan?

H : Bukan

K : Negara kapitalis bukan?

H : Bukan

K : Pengusaha dan buruh di negara yang bukan-bukan bagaimana?

H : Hmmm...pengusaha dan buruhnya yang bukan-bukan juga. yang bukan komunis dituduh komunis, yang bukan kapitalis dituduh kapitalis.

K : !@#$%^&*!!! Owh...begitu negara yang bukan-bukan.