Assalamualaikum warahmatullah

Guru adalah sebuah nama yang disematkan bagi seseorang yang menyampaikan ilmu untuk para murid atau peserta didik.

Sejatinya, peran guru adalah peran mulia yang sama dengan peran para nabi. Segenap nabi dan rasul diutus untuk menyampaikan risalah, mengajarkan ilmu. Untuk para nabi, ilmu ilahiyah-lah yang diajarkan untuk segenap umat.

Jika hari ini, ada guru yang benar-benar menauladani para Nabi, tidak dapat dipungkiri, para muridnya akan selamat tidak cukup di dunia, tetapi hingga di akhirat kelak.

Hanya saja, semakin kemari, peran ini bukan lagi menjadi peran panggilan hati, tetapi menjadi sebuah profesi yang berorientasi pada duniawi dan materi semata.

Berikut ini ada beberapa ragam guru yang dapat kita temui di instansi-instansi pendidikan:

1. Guru Anyar
Guru anyar atau guru baru adalah guru yang mencoba mempraktekkan ilmu yang diperolehnya saat mengenyam pendidikan tentang ilmu keguruan yang dimiliki.

Karena masih anyar atau baru, tentu saja masih belum memiliki banyak pengalaman saat mengajar, apalagi dengan beragam jenis murid yang ditemui saat berada di ruang-ruang kelas.

Mungkin secara semangat, masih menggebu-gebu karena masih baru. Hal tersebut memang menjadi point tersendiri bagi guru-guru anyar.

Sayangnya, akan menjadi pertimbangan tersendiri jika masih belum memiliki pengalaman, otomatis ia butuh lebih banyak lagi belajar saat berada lapangan.

2. Guru Saudagar
Tidak salah jika seorang guru, selain sibuk mengajar, ia sibukkan dirinya dengan berdagang atau menjadi saudagar.

Hanya saja, akan menjadi sebuah kesalahan jika seorang guru itu tidak dapat menempatkan dirinya dan tidak dapat mengatur waktu.

Jangan sampai ketika berada di kelas, saat kewajibannya menyampaikan ilmu di ruang belajar, tetapi pikirannya tidak dapat konsentrasi dengan sebab sibuk memikirkan orderan yang masuk.

Boleh jadi, dengan keadaan seperti itu, maka justru akan sulit memperoleh keberkahan.

3. Guru Gusar
Guru gusar adalah salah satu jenis guru yang selalu saja bingung dengan posisi dan kedudukan.

Guru semacam ini mana mungkin dapat mengajar dengan sepenuh hati, apalagi dapat mengajar dengan sepenuh jiwa raga. Hati dan pikirannya selalu saja bingung dengan hal-hal yang tidak penting.

4. Guru Nyasar
Guru nyasar atau guru salah alamat, hari ini semakin banyak ditemui. Guru-guru nyasar adalah guru yang pada akhirnya terpaksa menjadi guru karena instansi-instansi tempat berlabuhnya surat lamaran yang linier dengan ijazahnya, tidak dapat menerima mereka, bahasa kasarnya mereka-mereka tidak masuk kualifikasi menjadi pegawainya.

Karena sudah ke sana kemari tidak ada yang menerimanya, pilihan terakhir mereka berlabuh pada profesi guru. Padahal menjadi guru setidaknya memiliki ilmu keguruan yang harus dimiliki.

Pada akhirnya, tidak sedikit kita temui guru-guru yang hanya mentransfer ilmu, tidak mendidik apalagi membimbing dan mengarahkan menjadi manusia beradab.

Hati-hati peserta didik yang gersang karena hanya otak yang diisi tidak pada hati mereka. Banyaknya murid berilmu tetapi krisis adab.

5. Guru Sabar
Dari beberapa macam guru yang kerap kita jumpai, mungkin pada tipe guru kelima ini, yaitu guru sabar, kita akan kesulitan menemukannya.

Karena memang kesabaran itu karunia yang tidak semua dapat memilikinya. Hanya sebagian kecil orang saja yang dapat menjalaninya ditambah pula karena memang orang-orang yang memiliki niatan yang benar dalam menjalani perannya.

Begitulah beberapa ragam pendidik yang sering kali kita temui di sebuah lembaga pendidikan. Semoga tidak akan kita temui lagi guru-guru yang tidak berjalan pada jalurnya.

Wassalamualaikum warahmatullah