Puteri Ratnasari

- 15 Agustus 2022, 07:15 WIB



Ilustrasi para wanita di Afghanistan yang dikekang pihak Taliban. /Reuters/Ali Khara 

PIKIRAN RAKYAT- Pada Minggu, 14 Agustus 2022 Uni Eropa menyampaikan rasa prihatinnya terkait situasi buruk bagi perempuan di Afghanistan.

Beberapa waktu yang lalu, Taliban membubarkan aksi massa perempuan dengan tindak kekerasan.

Sabtu, 13 Agustus 2022, pejuang Taliban menembak udara dan memukuli pengunjuk rasa yang ikut dalam pawai perempuan yang menuntut kebebasan di Kabul.

Bahkan para wanita yang berunjuk rasa dikejar hingga masuk ke toko-toko terdekat dan dipukuli dengan senapan.

Kekerasan dilakukan sebagai penekanan pihak Taliban dalam pembatasan pergerakan wanita, sejak mreka merembut kembali tanah Afghanistan satu tahun yang lalu.


"Uni Eropa sangat prihatin dengan nasib perempuan dan anak perempuan Afghanistan yang telah melihat kebebasan, hak dan akses mereka ke layanan dasar seperti pendidikan ditolak secara sistematis," kata kantor kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Hindustan Times.

Uni Eropa dengan tegas mengingatkan Afghanistan untuk mematuhi perjanjian international, termasuk dengan menjunjung tinggi dan melindungi hak-hak ekonomi, sosial, budaya, sipil dan politik,.

Mereka juga mengingatkan soal partisipasi penuh, setara dan bermakna untuk semua warga Afghanistan, dalam mengatur negara.


Josep Borrell juga menekankan bahwa 'Afghanistan juga tidak boleh menimbulkan ancaman keamanan bagi negara manapun' sesuai resolusi Dewan Keamanan PBB.
Uni Eropa menekankan pasokan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Afghanistan bergantung pada 'negeranya yang stabil dan sejahtera'

Dalam pernyataan yang sama, Taliban juga diminta untuk menjunjung prinsip hak asasi manusia, khususnya hak-hak perempuan, anak-anak, dan minoritas'.***

memuliakan wanita ya akhi