hendra.fokkerAvatar border
TS
OWNER
hendra.fokker
Kisah "Tentara" Pelajar Zaman Old
Kalau dengerin kisah eksistensi Tentara Pelajar di zaman perjuangan dulu, udah pasti keren-keren banget kisahnya. Apalagi ketika ane denger kisah tentang peristiwa Serangan Umum Surakarta pada 7 Agustus 1949.

Dimana para Tentara Pelajar terlibat langsung baku tembak dengan pasukan Belanda. Mereka ini pelajar lho...

Btw, awal kisahnya adalah ketika Kolonel Gatot Soebroto lagi dalam kondisi sakit. Beliau yang tengah rehat di markasnya, tiba-tiba diserang oleh sepasukan tentara Belanda. Markas Gatot Soebroto langsung dihujani tembakan hingga artileri.

Auto kaget dong para pasukan pengawal yang stand by disana. Khususnya bagi pasukan Tentara Pelajar, yang udah menganggap Gatot Soebroto sebagai ayah angkat mereka sendiri.

Aksi penyelamatan sang Bapak pun digelar oleh pasukan Tentara Pelajar pimpinan Achmadi. Hingga suasa dirasa aman, pasukan Tentara Pelajar langsung gercep buat rapat darurat. Buat pasukan di setiap desa dan kota. Untuk balas serangan Belanda.

Lantaran pasukan Tentara Pelajar masih minim pengalaman, Letkol Slamet Riyadi dengan pasukan Panembahan Senopati auto bantuin dong. Makin semangatlah para pejuang muda untuk terus melakukan siasat gerilya kota.

Dimana akhirnya Achmadi dan Slamet Riyadi bergabung menjadi satu kesatuan besar tentara pejuang. Belum lagi dengan pasukan reguler dan laskar lain yang datang dari luar kota. Sudah pasti, baku hantam dan tembak tak terelakkan.

Selama empat hari empat malam baku pukul terjadi hampir dari setiap desa di dalam kota, dari gedung-gedung yang sudah dihancurkan atau hingga gang-gang sempit.

Sampai posisi Belanda terjepit di sekitar benteng dan Keraton. Tanpa sanggup melawan gempuran para pejuang. Mereka hanya bertahan diantara tangsi-tangsi militer yang tersebar di beberapa titik kota Surakarta.

Ane sempet mikir, bukannya peralatan tempur Belanda jauh lebih unggul ya?

Apalagi ketika itu, pesawat bomber dan pemburu demen banget jatuhin bom di tengah dan sekitar kota Surakarta. Khususnya di pasar, dan lokasi penduduk yang ramai. Tentu saja, aksi pasukan Belanda tersebut makan korban jiwa dari rakyat.

Auto kalap para pejuang mengetahui hal ini. Belanda makin terjepit di tangsi-tangsi tanpa sanggup membalas serangan dari para pejuang. Semua hanya bertahan, dan tidak berani offensif, seperti pada agresi militer I dan II.

Walaupun mereka tahu, bahwa akan ada gencatan senjata di tanggal 11 Agustus 1949. Tapi yang namanya berjuang, ya nggak pakai nunggu waktu. Apalagi ada upaya mencederai tokoh penting dari para pejuang Republik.

Wah, keren gak sih aksi yang dilancarkan para pejuang muda ini. Usia mereka rata-rata adalah seusia anak sekolah SMA saat ini. Kala perang, mereka angkat senjata, kala damai mereka kembali ke bangku sekolah. Bagi job yang luar biasa, dengan semangat nasionalisme yang tinggi.

Berbanding terbalik gak sih? Bila ngeliat ABG zaman now, yang lebih demen mabar atau ngeksis ngonten di dunia maya. Atas apa yang telah Tentara Pelajar perjuangkan dahulu kala, mungkin ada baiknya bila kisah perjuangan mereka tetap bisa dikisahkan hingga suatu saat nanti.

Bagaimana menurut agan sekalian?
Have a nice day 😄
novitadesywi487Avatar border
novitadesywi487 memberi reputasi
1
546
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Belajar Sejarah
Belajar Sejarah
67Thread•144Anggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.