Dira merupakan sosok wanita yang pekerja keras. Sebelum ia menikah,Dira sudah terbiasa kerja dan mencari uang untuk dirinya sendiri dan terkadang membantu kedua orang tuanya juga.

Walaupun tidak selalu memenuhi kebutuhan orang tuanya,tapi Dira dari dulu tidak pernah menganggur dan selalu saja ada ide untuk hal-hal yang bisa menghasilkan uang.

Terlahir dari keluarga yang terbilang kaya, kerja ayah Dira seorang pensiunan polisi,sedangkan ibu Dira pensiunan perawat.

Makanya Dira bekerja hanya untuk dirinya dan memenuhi segala kebutuhannya, orang tua Dira malah tidak mau jika anak bungsunya itu ikut membantu perekonomian keluarganya,karena kedua orang tua Dira juga punya penghasilan sendiri,dan malah kadang tidak terpakai gaji mereka untuk kebutuhan,karena kakak-kakak dira yang lain selalu memenuhi segala kebutuhan ayah dan ibu mereka.

Walaupun begitu,kadang-kadang Dira ingin juga,kalau kedua orang tuanya juga bisa menyicipi hasil jerih payah anak bungsunya,dan itupun Dira harus pandai-pandai mengakali kalau ayah dan ibunya tidak menolak apa yang ia beri.

Memang,di keluarganya di ajari untuk bisa hidup mandiri dan tidak tergantung terus sama orang tua,dan alhamdulillah ajaran itu selalu di pegang teguh oleh semua anak-anaknya.

Sampai pada akhirnya Dira menikah,dan tinggal bersama suaminya di luar kota. Pada awal pernikahan rumah tangga mereka biasa saja,dan suaminya masih bekerja,yang waktu itu bekerja di PNPM.

Tidak lama mereka berpacaran,dan Allah telah menyatukan mereka dalam sebuah pernikahan,yang rupanya tidak seperti yang Dira harapkan selama ini.

Setahun pernikahan,sang suami masih bekerja,pada akhirnya masuk tahun ke 3 pernikahan,sang suami tidak dapat penyambungan kontrak kerja dan akhirnya menganggur dan tidak ada lagi keinginan untuk mencari kerja yang lain.

Dira yang biasanya seorang pekerja keras,merasa tidak bebas untuk bisa menghasilkan uang sepertu dulu lagi karena sang suami tidak mengizinkan dia untuk bekerja.

Oh iya,,Dira dan suami tinggal bersama mertua,orang tuanya suami Dira.

Ya tau lah ya,,hidup dengan mertua,apalagi seperti mertuanya Dira,apa-apa di perhatikan,mau belanja dan makan di luar semua sepertinya tidak boleh dan nanti akan dia ceritakan sama menantu yang lain.

Dira betul-betul rasa terkekang dan rasa sia-sia saja tinggal dengan mertua,kalau ruang lingkupnya gitu-gitu aja dan tidak bisa untuk berkreasi mau buat apa.

Apa-apa semua di ambil tau,dan selalu ingin tau,saya beli apa,tadi keluar dengan suami kemana,makan apa,pusing tau gak sih?

Memasuki tahun k 4 pernikahan Dira..suaminya masih saja tidak bekerja,dan membuat Dira sudah tidak sanggup lagi,dan akhirnya ingin pergi,tapi malah di tahan dengan suaminya,dengan alasan dia akan mencari kerja.

Kesempatan diberikan oleh Dira,sabar dan ikhlas Dira rasakan selama ini,berharap akan menjadi lebih baik,tapi janji hanyalah tinggal janji,sang suami masih saja tidak mau bekerja,nasih baik Dira yang ada penghasilan dari jualan online bisa membantu kebutuhan rumah tangganya.

Namun sampai kapan,Dira merasa kalau begini punya suami,lebih baik tidak punya suami,kerja sendiri hasilnya suami juga minta,bukan dia yang ngasih istri,malah si suami yang selalu minta sama Dira.

Pertengkaran sering terjadi gegara tidak cukupnya untuk kebutuhan rumah tangga,nasib baik Dira belum mempunyai anak,dan melihat keadaan seperti sekarang ini,Dira malah berharap,tidak mau dulu punya momongan karena kasihan,ikut susah lantaran ayahnya malas tidak mau berusaha mencari nafkah.

Sabar dan terus sabar,Dira seolah tidak tau lagi mau bagaimana bicara sama suami agar mencari kerja dan memberi ia nafkah.

Sampai rasa sayang itu sudah pudar ia rasa,dan malah Dira berfikir jika terserah lah dengan apa yang suami mau,Dira tidak ambil pusing.

Yang penting penghasilan dia dari usaha online bisa memenuhi kebutuhannya sendiri,suami taunya minta sama orang tuanya dan itupun dituruti dengan orang tuanya tanpa di beri teguran,agar cari kerja atau apalah.

Hidup tidak bebas dengan mertua,suami malas kerja,mertua asik salahkan menantu aja,Dira jadi bingung,apa yang harus dia lakukan,ingin keluar dari rumah ini,suami seperti mau tak mau untuk pindah rumah.

Sampai akhirnya Dira ingin berpisah saja dari suaminya,tapi dengan pertimbangan,kalau dia tidak mau memberikan beban pikiran pada keluarganya,karena selama ini Dira tidak jujur pada kedua orang tuanya,bahwa suaminya tidak bekerja,tapi Dira malah bilang kerja,duit nafkah rutin di kasih sekali sebulan,padahal semua itu nihil.

Jadi itulah yang menjadi pertimbangan pada Dira,karena selama ini,ia tidak pernah jadi beban pikiran pada keluarga,tapi kalau terus di pertahankan,ia makan hati dan stress.

gansis..kalau menurut kalian,apa sih masukan yang harus sahabat aku lakukan,dari sisi lain,suaminya kalau lagi ada duit,hampir semua di kasihkan untuk Dira,mau beli apa aja bebas,gak ada di larang-larang,tapi kondisi ekonomi mereka lagi susah,suami malas untuk kerja,jadi apakah yang harus sahabat aku buat,pada dasarnya suaminya itu baik banget,gak pelit sama sekali kalau lagi ada uang..jadi bingung nih gansis...