• Beranda
  • ...
  • Militer
  • R-37M - Inilah Rudal Udara ke Udara Hipersonik Andalan Su-35

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
R-37M - Inilah Rudal Udara ke Udara Hipersonik Andalan Su-35
Quote:


Pihak Rusia mulai memperlihatkan gambar rudal udara ke udara berkecepatan hipersonik R-37M (Kode NATOA A-X-13/AA-13 Arrow) pada Oktober 2020, dalam beberapa gambar yang ditampilkan waktu itu; tampak pesawat Su-35 menembakkan rudal hipersonik R-37M. R-37M digadang-gadang punya jangkauan 400 km yang, kecepatan luncur maksimum sampai Mach 6 dan muatan hulu ledak High Explosive (HE) sekitar 60 kg .

Sebaliknya, rudal udara ke udara jarak jauh yang paling mampu dalam layanan AS adalah AIM-120D, memiliki jangkauan 180 km, kecepatan luncur Mach 4,5 dan muatan hulu ledak sekitar 20 kg. Jangkauan yang sangat jauh dari R-37M berarti membutuhkan pesawat dengan sensor yang sangat kuat untuk menyebarkannya. Selain Su-35S, sejauh ini hanya MiG-31 yang dipersenjatai dengan rudal satu ini.

Panjang rudal R-37M mencapai 4,06 meter; diameter rudal 0,38 meter ser4a bobot 510 kg. Meski awalnya dipersiapkan untuk menjadi senjata bagi MiG-31BM, R-37M saat ini juga disiapkan untuk menjadi senjata andalan dari Sukhoi Su-30, Su-35S dan pesawat Sukhoi Su-57.

Quote:


Ridal R-37M adalah salah satu dari dua kelas rudal udara ke udara baru yang memasuki layanan di Angkatan Udara Rusia, rudal yang lainnya adalah K-77 yang memiliki jangkauan lebih pendek sekitar 193 km; tetapi lebih kompak dan memiliki rangkaian sensor yang lebih cocok untuk digunakan menyengat target yang bermanuver.

Namun, K-77 hanya dapat digunakan oleh pesawat tempur Su-57, dan dirancang khusus untuk dibawa delapan sekaligus dari ruang senjata internal mereka yang menyediakan muatan rudal jarak jauh terbesar dari semua pesawat tempur di dunia dalam konfigurasi siluman (stealth). Tapi masih belum pasti apakah Su-57 kelak akan mampu membawa R-37M, baik dalam varian saat ini atau varian yang dimodifikasi di masa depan. Ridal yang besar kemungkinan tidak akan muat di ruang senjata internal Su-57, dengan ukuran yang lebih besar; Su-57 harus membawa R-37M secara eksternal. Hal tersebut justru akan membahayakan profil silumannya.

Meskipun R-37 pada awalnya dirancang untuk melawan target kelas berat seperti peswat pembom dan pesawat peringatan dini, rudal tersebut telah menunjukkan potensi tinggi terhadap target berukuran pesawat tempur juga ketika beroperasi di bawah 70% dari jangkauan maksimum mereka. AIM-54 Phoenix buatan Amerika yang diluncurkan F-14 Tomcat adalah padanan terdekat R-37. Phoenix punya kecepatan luncur maksimun Mach 5, sementara R-37M kecepatan luncurnya Mach 6.

Dari segi konsep desain, Phoenix dalam banyak hal mirip dengan R-37 tetapi secara teknologi sekitar empat dekade lebih tua. Phoenix juga terbukti sangat berbahaya terhadap target berukuran pesawat tempur yang dapat bermanuver pada jarak jauh. Karena Phoenix punya daya tahan, energi tinggi, kecepatan tinggi, sensor yang kuat. dan hulu ledak berat - terkadang rudal bisa menyengat beberapa pesawat tempur dalam satu serangan pada jarak yang ekstrim. Kemungkinan besar R-37M juga dibuat untuk tujuan yang sama.


R-37 Bukan Rudal Baru


Varian awal rudak R-37M yang disebut R-37, atau di Rusia juga disebut sebagai RVVDB (Raketa Vozduh-Vozduh Bolshoy Dalnost); yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris berarti Long Range Air to Air Missile.R-37 mulai dirancang perdana sejak awal 1980-an oleh Vympel NPO, diproduksi pada 1985 serta pertama kali diketahui wujudnya oleh Barat pada 1989. Rudal ini dikembangkan dari versi rudal R-33.

Waktu itu versi R-37 punya bobot 600 kg dan jarak tembak sampai 398 km. R-37 punya panjang 4,20 m serta diameter 38 cm. R-37 dibekali hulu ledak High Explosive (HE) seberat 60 kg serta kecepatan luncur Mach 6. Spesifikasi hulu ledak dan kecepatan luncur masih diwarisi oleh varian R-37M.

Soviet melakukan tes generasi kedua R-37 pada 1990 dan jarak luncur ditambah mencapai 300 km. Karena sempat dilanda krisis ekonomi akibat bubarnya Soviet, pengembangan R-37 sempat terhenti pada 1998. Namun, Vladimir Putin kembali memerintahkan pengembangan lanjutan R-37 pada akhir tahun 2006. Waktu itu fokus pada uji coba R-37 adalah digunakan sebagai senjata MiG-31BM.

Quote:


Dan 10 tahun kemudian, di tahun 2016, varian baru yang diberi kode R-37M telah dirilis. Sementara Rusia menyebut seluruh proses uji coba rudal telah selesai pada tahun 2018. Pada varian terbaru ini, disebutkan jika rudal dapat melacak sasaran melalui fitur semi active and active radar homing, dengan memakai radar 9B-1388. Dibanding rudal R-33 yang jadi basis pengembangannya, varian R-37M sendiri bisa bermanuver dengan baik. Target dapat dikejar mulai dari ketinggian 15 sampai 25.000 meter.

Varian R-37M juga kondang dengan sebutan "AWACS Killer", karena perannya didapuk untuk menyerang pesawat intai dan peringatan dini tersebut. Meski rudal tak langsung mengenai target, efek ledakannya diklaim dapat menghancurkan AWACS (Airborne Warning And Control System); karena kecepatan rudal tetap dipertahankan di Mach 6 atau sekitar 7.350 km per jam. Hal ini tentu membuat kru AWACS merasa ketar-ketir.



------------




Referensi Tulisan: Military Watch Magazine& Air Recognition
Sumber Foto: sudah tertera di atas
jlampAvatar border
69banditosAvatar border
jagotorpedoAvatar border
jagotorpedo dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.8K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
MiliterKASKUS Official
20KThread7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.