• Beranda
  • ...
  • Militer
  • KRI Tombak 629 Sukses Uji Coba Penembakan Meriam A-220M Buatan Rusia di Laut Jawa

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
KRI Tombak 629 Sukses Uji Coba Penembakan Meriam A-220M Buatan Rusia di Laut Jawa
Quote:


Pada 4 Agustus 2022 lalu, Kapal Cepat Rudal (KCR) 60M TNI AL sukses melakukan uji penembakan kanon Buruvestnik AU-220M Naval Gun buatan Rusia. Sudah lama tak terdengar namanya, senjata buatan Rusia akhirnya kembali unjuk gigi saat melakukan uji tembak di Laut Jawa. Uji penembakan kanon 57 mm itu juga diposting di akun Instagram resmi KRI Tombak.

Sebagai tambahan informasi KCR 60M Batch 1 buatan PT PAL yang terdiri dari KRI Sampari 628, KRI Tombak 629 dan KRI Halasan 630 untuk senjata utama di haluannya memakai meriam 57 mm buatan Rusia. AU-220M merupakan meriam reaksi cepat modern yang dikendalikan secara otomatis dari Pusat Informasi Tempur.

Kubahnya terbuat dari alumunium, yang secara keseluruhan punya bobot 5 ton. Kelebihan kanon ini adalah dapat melakukan tembakan secara akurat saat kapal sedang melaju di kecepatan 45 knots, dengan syarat suhu ada di rentang -40 sampai 50 derajat Celcius.

Quote:


Meriam ini dikembangkan oleh Burevestnik Central Research Institute dan Tochmash, sebelum membuat versi angkatan laut; mereka membuat versi kanon 57 mm untuk dipasang pada platform BMP-3. Untuk kanon versi darat diberi nama Derivatsiya-PVO 57 mm.Sementara kendaraan BMP-3 yang mengusung kanon 57 mm ini dikenal sebagai self propelled anti aircraft gun (SPAAG).

SPAAG merupakan sistem yang dibuat untuk menghancurkan target berupa rudal jelajah, jet tempur yang terbang rendah, helikopter serta drone. Munisi 57 mm yang digunakan dilengkapi guided artillery projectile, untuk menjamin tingkat akurasi. SPAAG sendiri punya lima jenis munisi kaliber 57 mm yang bisa dipakai. Munisinya menggunakan kaliber yang sama digunakan pada meriam S-60 “Si Mbah” yang dioperasikan TNI AD.

Derivatsiya-PVO secara teknis mampu  menembakkan 120 proyektil dalam satu menit. Sementara jangkauan ketinggian tembakannya adalah 4,5 km dan jarak tembak maksimum 6 sampai 8 km. Untuk laras Derivatsiya-PVO punya sudut elevasi sampai 75 derajat. Derivatsiya-PVO termasuk alutsista baru, diperkenalkan tahun 2015 dan menyelesaikan uji coba pada November 2019.

Quote:


Varian AU-220M merupakan varian baru dari kanon 57 mm ini, huruf M merupakan akronim dari Modernizirovannaya.Yang menarik, TNI AL menjadi pengguna pertama A-220M varian Naval Gun tersebut. Versi AU-220M secara teknis bisa menyemburkan 100 sampai 120 proyektil per menit. Magazine amunisi AU-220M dapat menampung maksimal 148 munisi. Dalam kondisi siap tempur, kapal dapat membawa hingga 400 munisi yang disimpan di bawah dek.

Untuk jarak tembak maksimum adalah 14,5 km. AU-220M memiliki sudut elevasi antara -7 dan +85 derajat, sementara dudukan meriam memberikan sudut azimuth -160 sampai +160 derajat. Jika digunakan untuk peran pertahanan udara dengan sudut laras vertikal, jarak tembak maksimumnya adalah 8.000 meter. Untuk peran melawan sasaran di permukaan dengan sudut laras horizontal, jarak tembak maksimumnya 12.000 meter.

Artikel indomiliter.com menyebut jika modul meriam AU-220M punya berat 5 ton, akan bertambah 3,5 ton ketika magazine meriam terisi penuh. Munisi 57 mm milik AU-220M bisa menjadi smart munition, karena proyektil memiliki empat sirip yang terlipat dalam casing dan dikendalikan oleh aktuator hidung proyektil. Selain itu munisi juga dilengkapi sensor laser untuk mengarahkan proyektil secara akurat ke targetnya.

Quote:


Sperti yang TS tulis di atas, KCR 60M Batch 1 memakai senjata non-NATO; berbeda dengan kapal perang TNI AL pada umumnya. Jika pada haluan memakai meriam buatan Rusia, maka di buritan dipasangi kanon reaksi cepat Norinco NG-18 enam laras kaliber 30 mm buatan China. KRI Tombak dan dua rekan lainnya (KRI Sampari dan KRI Halasan) juga dilengkapi dua kanon Yugoimport Naval AD M71/08 kaliber 20 mm buatan Yugoslavia. Sementara rudal anti kapal pada KRI Tombak dan dua KRI lainnya di Batch 1 memakai C-705 yang juga buatan China.

Saat ini PT PAL sedang membuat empat KCR 60M tambahan pesanan Kemhan RI, di mana dua kapal di Batch 3 yakni KRI Kapak 625 diluncurkan Pak Prabowo pada Desember 2021; sementara KRI Panah 626 diluncurkan Pak Jokowi pada April 2022. KCR 60M Batch 3 dilengkapi sistem persenjataan Bofors 57 MK3 mm pada haluan, shipborne gun 20 mm dan rudal anti kapal SSM (Surface to Surface Missile) Exocet 40MM B3. Sementara itu dalam KCR 60M Batch 2, KRI Kerambit 627 jadi satu-satunya kapal yang dibuat.

Quote:



Referensi Tulisan: indomiliter.com, deagel.com & PT PAL
Sumber Foto: sudah tertera di atas
Diubah oleh si.matamalaikat 14-08-2022 04:03
nowbitoolAvatar border
gabener.edanAvatar border
aripmaulanaAvatar border
aripmaulana dan 8 lainnya memberi reputasi
9
2.5K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
MiliterKASKUS Official
20KThread6.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.