Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mat_indonAvatar border
TS
mat_indon
Pemaksaan Jilbab Kembali Terjadi di Bantul, Kali Ini di SMPN 1 Pandak

Pemaksaan Jilbab Kembali Terjadi di Bantul, Kali Ini di SMPN 1 Pandak

Ujang Hasanudin - 
 Rabu, 03 Agustus 2022 - 16:17 WIB - 
 Arief Junianto

SUMBER: https://jogjapolitan.harianjogja.com...-smpn-1-pandak

Harianjogja.com, BANTUL—Pemaksaan pemakaian jilbab pada siswi di sekolah negeri kembali terjadi di Bantul.

Setelah terjadi di SMAN 1 Banguntapan, pemaksaan kali ini menimpa seorang siswi di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Pandak.

Sekolah sudah meminta maaf atas kejadian tersebut. Mereka berdalih hal itu hanya miskomunikasi antara guru dan siswi.

Lambang, orang tua siswi yang dipaksa mengenakan jilbab, mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada 15 Juli lalu. Saat itu anaknya terpilih menjadi salah satu perwakilan audisi bernyanyi di tingkat kabupaten.

Dari guru pembimbing, guru vokal dan siswa sepakat untuk mengenakan kostum nasional, batik lengan panjang, rok panjang tanpa jilbab.

Saat latihan tersebut kebetulan ada jam mata pelajaran yang harus diikuti. Ketika siswi tersebut masuk kelas, dia ditanya oleh seorang guru terkait dengan alasan tidak mengenakan jilbab.

Siswi tersebut membeberkan alasan tidak mengenakan jilbab karena ada pembuatan video klip untuk audisi bernyanyi tingkat kabupaten.

Meski sudah dijelaskan, guru tetap kekeh pembuatan video klip bisa mengenakan jilbab. Padahal dari hasil koordinasi antara siswi tersebut dan guru pembimbingnya serta guru vokal disepakati pembuatan video klip hanya mengenakan kostum batik lengan panjang, rok panjang tanpa jilbab.

“Bu guru ngendika [bicara] lagi, kalau kamu mau benci ibu silakan, anak saya menjawab langsung, tidak Bu, karena ibu berbicara seperti ini untuk kebaikan saya juga. Terus ibu guru bicara lagi, dengan mengutip ayat Al-Quran yang di situ ada larangan kalau wanita muslim tidak boleh melepas hijab,” kata Lambang mengutip dialog anaknya dengan guru, saat dihubungi Rabu (3/8/2022).

Tidak hanya sampai situ, Lambang menuturkan guru tersebut juga bertanya terkait dengan agama anaknya. Padahal sudah jelas anaknya Islam dan saat sekolah setiap hari juga mengenakan jilbab. Hanya saat pengambilan video untuk kepentingan audisi yang sudah disepakati tidak mengenakan jilbab.

Lambang mengaku keberatan dengan nada bicara guru tersebut karena bisa mempengaruhi psikologis anak. Apalagi setelah itu anaknya dipanggil dan dihadapkan dengan sejumlah guru agar tidak memperpanjang persoalan yang terjadi sebelumnya.

Dia kemudian mendatangi sekolah pada 19 dan 20 Juli 2022 untuk menemui guru tersebut dan kepala sekolah.

“Saya sudah bertemu dengan guru yang bersangkutan, kepala sekolah dan guru Bimbingan Konseling untuk klarifikasi kejadian,” katanya.

Untuk saat ini, dia menganggap saat ini kasus tersebut sudah terkondisi. Anaknya juga sudah kembali sekolah seperti biasa.

Lambang berharap kejadian tersebut tidak terulang di kemudian hari karena sekolah tempat anaknya menimba ilmu merupakan sekolah negeri yang tidak boleh mewajibkan siswinya untuk mengenakan jilbab, kecuali untuk keseragaman dan kesepakatan bersama ia tidak mempersoalkannya.

“Sehari-hainya anak saya juga pakai jilbab, cuma karena acara pengambilan video itu aja tidak mengenakan jilbab karena untuk kepentingan audisi,” ucapnya.

Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul yang membidangi pendidikan, Suratman, mengaku sudah mendengar peristiwa tersebut dari keluarga. Bahkan pada Rabu semua anggota Komisi D sudah mendatangi langsung SMPN 1 Pandak untuk minta klarifikasi dari sekolah.

Komisi D ditemui kepala sekolah, guru yang bersangkutan, dan juga perwakilan dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Bantul.


“Terkait dengan persoalan itu bahwa betul ada kejadian peneguran tidak pakai hijab,” kata Suratman.

Namun persoalan itu diakui Suratman sudah selesai, gurunya sudah minta maaf dan mengakui ada kesalahan, dan siswanya juga sudah kembali sekolah seperti biasa.

Dia mengapresiasi siswi yang ditegur itu juga mentalnya cukup kuat dan sudah seperti biasa lagi di sekolah.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini juga kembali menghubungi ayah kandung siswa tersebut untuk memastikan apakah masih ada ganjalan atau tekanan dan sebagainya.

“Saya juga menelepon bapak kandungnya saya takut kalau ada tekanan ternyata pak Lambang sudah merasa enjoy dan anak dijawab anak saya sudah masuk sekolah sudah nyaman tidak ada tekanan batin,” katanya menirukan perkataan ayah kandung siswi.

Ia juga melihat hubungan siswi dan guru yang bersangkutan sudah baik.

Agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali, Suratman berharap agar guru mengajar sebagaimana tugas pokok dan fungsinya dan mengedepankan nilai-nilai pancasila. Ia tidak ingin ada kasus intoleransi di dunia pendidikan, terlebih di sekolah negeri.

Terpisah, Kepala SMPN 1 Pandak, Wajiana mengatakan kasus peneguran siswa untuk mengenakan jilbab oleh salah satu gurunya hanya kesalah pahaman dan kasus tersebut sudah diselesaikan dengan baik pada 20 Juli lalu.

“Hanya miskomunikasi dan orangtuanya juga sudah menyadari itu kurang komunikasi dan kesalahpahaman,” katanya.

Ia memastikan tidak ada aturan kewajiban bagi siswi di SMPN 1 Pandak untuk mengenakan jilbab. Sanksi bagi yang tidak mengenakan jilbab juga tidak ada.
----------------------------

Tidak ada aturan kewajiban berjilbab bagi siswi di SMPN 1 Pandak , tapi kalau ibu guru mengkronfontir siswi secara lisan sama saja kali bu... 


Teacher pressure.. peer pressure.... pembullyan berjamaah itu namanya bu.


marooniaAvatar border
ProloqueAvatar border
alslakraditosshAvatar border
alslakraditossh dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.2K
43
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.