Sekelompok mahasiswa/i berdiskusi tentang perjuangan politik manusia yang beraneka ragam metodenya.

B : Perjuangan politik dengan menggunakan perjuangan buruh

K : Jelaskan, bagaimana?

B : Gunakan perjuangan budak (jaman kolonial), perjuangan kesejahteraan buruh/rakyat kecil, perjuangan kaum papa. semua agama memperjuangkan itu sebenarnya, tapi lebih populer menggunakan manifesto komunis jaman sekarang.

K : Kalau berhasil jadi sebuah negara?

B : Pembentukan sistem dimulai yaitu ada kepala negara, pemerintahan, militer, politikus, polisi, pengangguran dan seterusnya...dan tentu saja tetap ada pengusaha dan buruhnya.

K : owh...tetap ada pengusahanya juga, kirain setelah ada negara cuman ada buruh/rakyat kecil saja.

B : owh tentu tidak, kondisi seperti itu tinggal memastikan pemegang modal adalah penguasa dan teman-teman dekatnya yaitu partai komunis, yang lain tetap jadi buruh. tinggal bilang "perjuangan buruh menang!!!", walaupun akhirnya ada pengusaha komunis dan buruhnya menjadi buruh komunis.

K : Kalau buruh melawan lagi?

B : Mau berjuang pakai apa? perjuangan buruh? seluruh modal sudah dikontrol penguasa dan temen-teman dekatnya, tidak mudah dilawan.

K : Bagaimana kalau buruh bilang itu pelanggaran ajaran komunis

B : Emang dosa melanggar ajaran komunis? masak partai komunis dituduh melanggar ajaran komunis? tenang saja walaupun begitu situasinya, bisa bikin negara komunis tetap maju. lainnya gimana?

C : giliran kami, Perjuangan politik dengan menggunakan perjuangan pengusaha (invisible hand).

H : Ayo dong dijelaskan

C : Gunakan perjuangan kepemilikan swasta/pribadi bagi yang kaya-kaya, pemilik modal/pengusaha agar menjadi penguasa, gunakan idenya adam smith kapitalisme.

H : Setelah berhasil apa yang terjadi?

C : Tentu saja ada kepala negara, pemerintahan, politisi, militer, polisi , pengangguran dan seterusnya...dan tak ketinggalan pengusaha dan buruhnya.

H : Kok masih ada buruhnya lagi? tak pikir cuman ada pengusaha/pemegang modal.

C : Ya iya dong tapi yang penting pemegang modal itu penguasa dan teman-teman dekatnya, yg dulu jadi pemegang modal.

H : terus buruhnya bagaimana?

C : buruhnya kan cuman makan doktrin kapitalisme saja, ga bakal ketahuan. yang penting ikhlas jadi buruh kapitalis.

H : Kalau buruh protes bagaimana?

C : owh itu...buruh kapitalis dituduh pakai "komunis" udah diem biasanya, itulah kondisinya walaupun begitu negara kapitalis juga bisa tetap maju.

G : Perjuangan politik dengan agama, menerapkan hukum-hukum agama.

F : Tolong dijelaskan

G : Bahwa dengan menerapkan hukum-hukum agama itu akan mendisiplinkan penganut/rakyatnya akan tercapai kesejahteraan.

F : Kalau dengan sistem terbentuk?

G : Tentu saja tetap ada kepala negara, pemerintahan, militer dan seterusnya. bentar, butuh pengusaha dan buruh enggak ya?

F : Kok malah tanya saya?

G : Mestinya butuh pengusaha dan buruh, buktinya sampai ada yang bikin ideologi yg diperuntukkan pengusaha dan buruh yaitu kapitalisme dan komunisme.

F : Kan lebih laku ideologi itu daripada agama?

G : mungkin yang pakai agama perlu mencoba tanpa pengusaha dan buruh, karena rawan dipengaruhi kapitalisme komunisme.

F : bagaimana caranya?

G : ya..ga perlu pengusaha dan buruh

F : Ga kerja gitu maksudnya?

G : mereka? gimana disuruh kerja sama kita? kalau sering dituduh kapitalis komunis?

F : owh..begitu, bisa jadi negara maju tanpa pengusaha buruh?

G : hmmm.......dulu bisa maju pakai budak (buruh gratisan), gratis ga pake bayar kayak buruh jaman sekarang.

F : tuh kan? butuh buruh, pasti ada pengusahanya.

G : Hadeh...terus bagaimana merekrut pengusaha buruh pakai agama jaman sekarang?