Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bgv.memberAvatar border
TS
bgv.member
Kapolri Sudah Tahu Polisi yang Ambil CCTV Rusak di Kompleks Sambo
Kapolri Sudah Tahu Polisi yang Ambil CCTV Rusak di Kompleks SamboJakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan perihal CCTV di kompleks rumah dinas Irjen Ferdy Sambo yang rusak. Sigit mengaku sudah mengantongi siapa pihak yang mengambil CCTV tersebut.
"Ada CCTV rusak yang diambil pada saat di satpam dan itu juga sudah kita dalami. Kita sudah mendapatkan bagaimana proses pengambilan," kata Sigit saat jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (4/8/2022).

Sigit mengatakan anggota polisi yang mengambil CCTV yang disebut rusak itu juga sudah diperiksa. Nantinya akan diputuskan apakah perbuatan itu merupakan pelanggaran kode etik atau pidana.

"Dan siapa yang mengambil juga sudah kita lakukan pemeriksaan dan saat ini tentunya kita akan melakukan proses selanjutnya. Nanti kita proses nanti berdasarkan hasil keputusan apakah ini masuk dalam pelanggaran kode etik maupun pelanggaran pidana," tutur Sigit.

Sigit menekankan saat ini proses pemeriksaan terhadap para personel polisi yang diduga menghambat penyidikan dan penanganan TKP juga masih berlanjut. Namun, dia memastikan sudah mengantongi pihak-pihak yang terlibat.

"Yang jelas pemeriksaan masih berlanjut namun demikian hal itu sudah kita dapatkan siapa yang melakukan, siapa yang mengambil siapa yang menyimpan dan semuanya," kata dia.

25 Polisi Diduga Hambat Penyidikan
25 personel polisi sudah diperiksa dalam pengusutan kasus tewasnya Brigadir J. Sebanyak 25 personel polisi itu diperiksa atas dugaan ketidakprofesionalan dalam penanganan tempat kejadian perkara (TKP).

"Personel ini kita periksa terkait dengan ketidakprofesionalan dalam penanganan TKP," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (4/8/2022).

Selain mengenai ketidakprofesionalan dalam penanganan TKP, 25 personel polisi itu juga diduga menghambat proses penyidikan.

"Dan juga beberapa hal yang kita anggap bahwa itu membuat proses olah TKP dan juga hambatan-hambatan dalam hal penanganan TKP dan penyidikan yang tentunya kita ingin bahwa semuanya bisa berjalan dengan baik," tuturnya.

Dia mengatakan proses pemeriksaan terus dilakukan. Sigit tak menjelaskan detail siapa saja 25 personel itu.

"Proses masih terus berjalan," ujarnya.

Ada 3 Jenderal Diperiksa.

Sigit juga mengungkap dari 25 personel polisi yang sudah diperiksa, tiga di antaranya merupakan perwira tinggi. Kemudian lima di antaranya merupakan perwira menengah.

"Kita sudah memeriksa 3 personel pati bintang satu, kombes 5 personel, AKBP 3 personel, kompol 2 personel, pama 7 personel, bintara dan tamtama 5 personel," kata Sigit.

Selain itu, Sigit juga membeberkan kesatuan personel Polri yang diperiksa. Kesatuan terdiri dari Ditpropam hingga Polda Metro Jaya.

"Dari kesatuan Ditpropam, polres, dan juga ada beberapa personel dari polda, dan juga Bareskrim," ujarnya.

https://news.detik.com/berita/d-6217...kompleks-sambo

Ane salut dgn anda Pakemoticon-2 Jempol

Walau terkesan lamban tapi ane maklum karna ini soal hirarki dsb di internal dan mank tdk mudah emoticon-2 Jempol

Bata yaaa ganemoticon-Frownemoticon-Frownemoticon-Frown
fr33uhiAvatar border
candy.iceAvatar border
combustorAvatar border
combustor dan 12 lainnya memberi reputasi
-13
1.4K
15
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.