Kaskus

Entertainment

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • "Mccandless", Sultan Kaya Raya yang Meninggalkan Hartanya Untuk Tinggal di Alaska

YanuarizpAvatar border
TS
Yanuarizp
"Mccandless", Sultan Kaya Raya yang Meninggalkan Hartanya Untuk Tinggal di Alaska
"Mccandless", Sultan Kaya Raya yang Meninggalkan Hartanya Untuk Tinggal di Alaska

Ada yang bilang kalau keluarga kaya itu pasti jarang memiliki masalah kehidupan, apalagi kalau sudah masuk golongan tajir atau masyarat elite, menurut agan dan sista gimana?

Namun ada juga yang bilang biasanya masalah yang datang kemereka berupa kurang akurnya hubungan di dalam rumah tangga..

Tak salah sih, bahkan hal itulah yang melatar belakangi petualangan Christoper Mccandless, sosok petualang muda yang lahir dari keluarga kelas atas namun memiliki kehidupan dan kekayaannya dan lebih memilih untuk hidup liar di Alaska.

 

Hidup liar di alaska?, Jangan berpikir jika Mccanldess memilih jalan ini karena suka dengan kegiatan outdoor seperti pendakian dll ya...alasan utama dari Mccanldes ini adalah karena ia merasa tidak bahagia dengan kehidupan rumah keluarganya.

seperti, kedua orang tuanya yang sering berantem,....

Cerita Mccandless dengan sudut pandangnya yang unik ini akhirnya menjadikanya sebagai motivator dari kehidupan sebenarnya, bahkan kisah perjalanannya telah dituangkan dalam sebuah Film bertajuk "Into The Wild".



Quote:




Biografi Mccandless dan Keluarganya

Christopher McCandless adalah pria kelahiran El Segundo , California pada tanggal 12 Februari 1968 dan merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Dia menjadi lulusan terbaik di Emory College, dan telah mendapatkan tawaran untuk melanjutkan kuliah di Harvard jurusan Hukum. Ayahnya bernama Walter McCandless yang merupakan seorang antenna specialist yang bekerja untuk NASA dan juga memiliki perusahaan konsultan di bidang teknologi. Ibunya bernama Wilhelmina Johnson ‘Billie’ bekerja sebagai konsultas sukses di tempat tinggal mereka. Dari kedua orang tuanya, McCandless mendapatkan semua fasilitas yang dibutuhkan dan memiliki hidup yang bisa dibilang sudah mapan.


Meski dalam kehidupan sosial orang tua McCandless adalah sosok yang ideal dengan kesuksesannya, namun McCandless justru berpikir lain. Baginya kedua orang tuanya hanyalah figur masyarakat kelas menengah yang hipokrit dan penuh dengan kemunafikan.

Faktanya sang ayah justru sering melakukan kekerasan pada sang ibu. Kondisi “merasa dibohongi” akhirnya membuat McCandless termotivasi untuk melakukan sebuah perjalanan dan petualangannya sendiri. Dia juga sempat mengutip perkataan Thoreau yang berbunyi:

”Rather than love, than money, than faith, than fame, than fairness… give me truth.”



Awal Petualangan Mccandless

Awal perjalanan panjangnya menyusuri keheningan Alaska adalah saat setelah Christopher McCandless dinyatakan lulus dari Emory University tanggal 12 Mei 1990. McCandless lulus dengan predikat cumlaude dan diberikan hadiah mobil baru dari orang tuanya. Namun McCandless menolak. Selain itu ia juga menyumbangkan uang sisa kuliah sebesar $24.000 kepada Oxfam International, sebuah yayasan amal yang berjuang melawan kelaparan.


Sudah sejak lama, McCandless memimpikan “Alaskan Odyssey”. Merasakan hidup di alam liar Alaska yang jauh dari peradaban kehidupan dan “menemukan dirinya”. Ia hanya membawa perbekalan seadanya. Wawasan survival-nya pun tergolong minim. McCandless betul-betul bergantung pada alam sepenuhnya, sekuat tenaga bertahan di tengah kebekuan dan kesunyian Alaska, kawasan dengan cuaca dan kondisi yang berat untuk hidup.

"Mccandless", Sultan Kaya Raya yang Meninggalkan Hartanya Untuk Tinggal di Alaska

Dari akhir musim panas tahun 1990, McCandless mengendarai mobil Datsun untuk melakukan perjalann menuju negara bagian Arizona, California dan Dakota Selatan tempat ia bekerja di sebuah gudang biji-bijian yang terletak di daerah Carthage, Dakota Selatan. Ditengah perjalanan Mobil McCandless mengalami masalah akibat banjir bandang Ketika itu, menanggapi hal itu, McCandless melepas pelat nomor mobilnya dan mengambil barang-barang yang bisa diangkat untuk kemudian memutuskan melanjutkan perjalan dengan berjalan kaki.

Pada tahun 1991, Mccandles mendayung kano menyusuri sungai terpencil yang membentang dari Sungai Colorado ke Teluk California. Dia juga menyeberangi perbatasan Meksiko.

Pada bulan April tahun 1992, McCandless menumpang dari Enderlin, North Dakota, ke Fairbanks, Alaska. dari sana mula Mccandles terakhir terlihat hidup pada tanggal 28 April 1992 oleh Jim Gallien, penduduk lokal yang memberinya tumpangan menuju bagian terdekat Stampede Trail.

Sebenarnya Gallien prihatin kepadanya yang membawa perbekalan minim, bahkan tak membawa kompas. Dia juga tidak memiliki pengalaman hidup di alam liar alaska. Gallien berulang kali mencoba membujuk Alex (Nama samaran yang digunakan Mccandles) untuk menunda perjalanannya, dan bahkan menawarkan diri untuk mengantarnya ke Anchorage untuk membeli peralatan dan perlengkapan yang sesuai. Namun, dia menolak tawaran dan bantuan Gallien, kecuali sepasang sepatu bot Wellington, dua buah keju dan sebuah kemasan keripik jagung

Setelah melalui trek panjang tertutup salju Stampede Trail, McCandless menemukan sebuah bus tua di dekat tumbuhan dekat Denali National Park (sekitar 25 km sebelah barat dari Healy). Bus itu biasa digunakan tempat istirahat para pemburu. Di bus itu dia mulai hidup di alam liar. Di dalam tasnya dia memiliki 10 pound beras, senapan semi-otomatis Remington kaliber 22 LR, sebuah buku panduang tentang tanaman lokal, beberapa buku lain, dan beberapa peralatan berkemah.

Selama lebih dari tiga puluh hari berikutnya atau lebih, Mccande bertahan hidup dengan merebus landak, tupai, dan burung. HIngga pada tanggal 9 Juni 1992 dia berhasil membunuh rusa, namun dia gagal mengawetkan daging dengan benar sehingga dalam beberapa hari daging dipenuhi belatung. Bukannya mengiris tipis dan mengawetkan daging dengan menjemurnya seperti disarankan oleh pemburu yang dia temui di South Dakota, dia malah menutupinya dengan ranting-ranting dan mengasapinya.

Pada hari ke-100 dia menulis bahwa dia: “Made it! But in the weakest condition of life. Death looms as serious threat. Have literally become trapped in the wild.” Kehidupan alam liarnya selama 112 hari dicatat di buku harian. Tulisan ini meliputi perasaan gembira dan ketakutannya dengan perubahan nasib.

Selanjutnya, Pada bulan Juli, setelah tinggal di bus selama tiga bulan, dia memutuskan untuk meninggalkan tempat itu, tetapi jalurnya terputus oleh aliran Sungai Teklanika yang deras dan semakin tinggi dibandingkan saat dia melewatinya pada bulan April. Tidak bisa menyeberang, akhirnya dia kembali ke bus dan total tinggal di sana selama 113 hari. “Bencana, hujan turun, sungai terlihat tidak mungkin,” tulisnya menjelang akhir. Dia menulis bahwa dia “kesepian, ketakutan.”

Pada tanggal 12 Agustus 1992, Alex menulis catatan tentang apa yang tampaknya menjadi kata-kata terakhirnya: “Beautiful Blueberries“. Dia merobek halaman terakhir dari memoar Louis L’Amour, Education of a Wandering Man, yang berisi kutipan dari sebuah puisi Robinson Jeffers berjudul “Wise Men in Their Bad Hours”:



"Death’s a fierce meadowlark: but to die having made

Something more equal to centuries

Than muscle and bone, is mostly to shed weakness.

The mountains are dead stone, the people

Admire or hate their stature, their insolent quietness,

The mountains are not softened or troubled

And a few dead men’s thoughts have the same temper."

Di sisi lain dari halaman, Alex menambahkan, 


“I HAVE HAD A HAPPY LIFE AND THANK THE LORD. GOODBYE AND MAY GOD BLESS ALL!”

"Mccandless", Sultan Kaya Raya yang Meninggalkan Hartanya Untuk Tinggal di Alaska


Pada beberapa saat selama waktu itu, mungkin juga sudah sangat mendekati kematiannya, McCandless memasang tanda SOS seruan kepada siapa pun yang lewat untuk membantunya karena dia “terluka” dan “terlalu lemah”. Catatan lengkapnya berbunyi:

“Attention Possible Visitors. S.O.S. I need your help. I am injured, near death, and too weak to hike out. I am all alone, this is no joke. In the name of God, please remain to save me. I am out collecting berries close by and shall return this evening. Thank you, Chris McCandless. August?”

Pada tanggal 6 September 1992 mayatnya ditemukan di kantong tidurnya di dalam bus oleh Butch Killian, seorang pemburu lokal. Alex sudah meninggal sekitar dua minggu dan beratnya diperkirakan hanya 30 kg. Sebelumnya indikasi kematiannya disebabkan oleh tanaman beracun yang dia makan. akademisi Ronald Hamilton mencoba menghubungkan asumsi keracunan McCandless dengan tahanan Yahudi di kamp konsentrasi Nazi di Vapniarca. Dia mengemukakan pendapat bahwa Chris McCandless meninggal disebabkan oleh keracunan ODAP dari Hedysarum Alpinum Seeds yang belum dijamah oleh penelitian sebelumnya karena mereka sedang mencari penjelasan tentang alkaloid bukan protein beracun. Tes berikutnya mengungkapkan bahwa ODAP memang ada dalam biji tersebut.


provocator3301Avatar border
orizasativaaAvatar border
strongoneAvatar border
strongone dan 2 lainnya memberi reputasi
3
856
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
KASKUS Official
924.3KThread88KAnggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.