Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

DiNa853Avatar border
TS
DiNa853
Pesona Sang Duda





Rumah yang baru dibangun di tengah-tengah kampung itu sangat menarik perhatian warga. Rumahnya cukup mewah dengan arsitektur modern yang dipadukan dengan ukiran khas Jepara. Perpaduan warna cat yang pas, menjadikan rumah itu tampak elegan.


Di samping rumah, terlihat sebuah gazebo yang di bawahnya terdapat sebuah kolam ikan. Beberapa tanaman hias yang berjejer di halaman depan menambah keasrian. Rumah itu adalah satu-satunya rumah mewah di antara rumah warga. Pantas saja, orang-orang akan berdecak kagum kala melihatnya.


Hari ini, sang pemilik rumah akan menempatinya. Seorang kacung menyebar undangan syukuran kepada warga sekitar. Tak tanggung-tanggung, semua warga diundang termasuk emak-emak dan anak-anak.


Beraneka macam hidangan disajikan untuk menyambut para tamu yang bertandang. Mereka bebas makan sepuasnya, bahkan ada buah tangan yang dibawa pulang sebagai kenang-kenangan. 


Semua gembira, tetapi tidak untuk para pria. Sang empunya—duda kaya tak beranak—berhasil memikat hati para wanita terutama emak-emak. Hingga, terjadi sebuah cekcok kecil di salah satu rumah sederhana. 


“Udah ganteng, kaya lagi, ya, Pakne.” Maemunah memuji sang duda. 


“Hmmm.” Kirno hanya memiringkan bibir. Ia berharap istrinya tidak membahas tetangga baru itu lagi.


“Beruntung yang jadi istrinya nanti, Pakne. Pasti ndak boleh ini itu, secara orang kaya, baik lagi. Duuuh!” Maemunah justru menambah level pujiannya. 


“Heleh, Bune! Mbok puja-puja yo ndak bakal naksir rupamu.” Kirno beranjak dari tempat duduk, meninggalkan istrinya dengan bibir mengerucut.


Paginya, emak-emak yang sering nongkrong di tukang sayur pun tampak berbeda, termasuk Maemunah. Mereka berdandan layaknya hendak pergi kondangan. Bibir merah bergincu, bulu mata palsu serta gamis yang belum lunas cicilannya pun dipakai demi mencari perhatian sang duda. 


Benar saja, sang duda bernama Aji itu tengah keluar dengan mobil miliknya. Ia melajukan mobilnya pelan. Bahkan, ia sengaja menghentikan mobilnya tepat di samping sekumpulan emak-emak yang sedang memilah-milah sayuran.


“Mariii, Ibu-Ibu,” sapanya ramah. 


“Mariii ...,” balas mereka serentak. Mereka sibuk memasang tampang paripurna, berharap sang duda kesengsem dibuatnya. 


“Istighfar, Mbakyu! Sampean itu udah punya laki semua,” tegur tukang sayur saat mobil sang duda telah meninggalkan emak-emak yang masih terpana. 


“Kapan lagi lihat yang bening, bosen lihatin sampean yang burik itu tiap hari,” balas Maemunah disertai anggukan emak lainnya sebagai tanda persetujuan.


“Yeee, itu, kan bakal calon mantu saya!” tandas tukang sayur seraya menepuk dadanya, sontak membuat emak-emak ber-huuu ria. 


Setelah dirasa cukup, Maemunah kembali ke rumah dengan sekantong penuh belanjaan. Ia mengeluarkan semua bahan kemudian mulai mengeksekusinya menjadi sajian yang menggugah selera. 


Setelah matang, ia mengambil rantang kemudian menaruh opor ayam dan semur jengkol ke dalamnya. Wanginya menusuk hidung Kirno yang baru saja pulang dari ladang. 


“Wah, masak besar, Bune?” celetuk Kirno sambil mengendus-enduskan hidungnya. “Lha, itu mau dibawa kemana?” Kirno menunjuk rantang yang berada di atas meja. 


“Mau tak kasih tetangga baru, Pakne,” sahut Maemunah enteng.


“Ngapain repot-repot to, Bune? Dia kan orang kaya mana mau makan begituan,” ledek Kirno.


“Namanya juga usaha, Pakne.”


“Usaha opo? Bune naksir sama si duda itu? Awas kalau sampean kegenitan!” Kirno mengepalkan tangannya ke udara.


“Y-ya ndak to, Pakne. Aku Cuma pengen bales budinya aja, sekalian cari tahu dia udah punya calon apa belum. Rencana mau tak kenalin sama Lastri!” papar Maemunah.


“Mbelgedes, nyebut, Bune, nyebut! Lastri itu masih tiga belas tahun, masih panjang masa depannya. Lagian aku juga ndak bakalan setuju.” Suara Kirno semakin meninggi. 


“Sabar, Pakne! Namanya juga usaha, siapa tahu dia mau nunggu Lastri gitu, lumayan kan dapet mantu orang kaya.” 


“Terserah, Bune sajalah!” Kirno berlalu meninggalkan istrinya. 


Maemunah tetap saja nekad memberikan rantang itu kepada tetangga barunya. Sesampai di sana, ia tak mendapati apa yang ia cari. Terpaksa ia menitipkannya kepada kacung sang duda. 


Sore hari, ketika Maemunah sedang menyapu teras rumahnya, ia dikejutkan oleh kedatangan Aji. 


“Assalamualaikum, Mbak Mona,” sapa Aji dengan senyum yang menampakan lesung pipinya. 


“Wa-waalaikumsalam ....” Maemunah mematung sepersekian detik kemudian menepuk pipinya. “M-mas A-ji, kok sore-sore ke sini?” tanyanya sedikit gelagapan. Frekuensi detak jantungnya pun bertambah. 


“Iya, mau ngucapin terima kasih, kata pembantu saya Mba mona yang ngasih. Ini saya kembalikan!” jawab Aji sambil menyodorkan rantang kepada Maemunah. “Enak banget masakannya, Mbak. Saya suka.”


“Syukurlah, kalau Mas Aji suka.” Pipi Maemunah memerah menahan malu.


“Beruntung banget suami Mbak Mona, punya istri yang pinter masak.” Pujian dari Aji sukses membuat Maemunah seperti melayang. 


“Ehm ....” Kirno muncul dari dalam rumah. 


“Mas Aji, kenalin ini suami saya!” Maemunah menarik lengan suaminya. Kirno pun bersalaman dengan Aji seraya mengucapkan namanya. “Mari masuk dulu, Mas!” ajak Maemunah. 


“Makasih, Mbak. Lain kali saja, ya! Saya masih ada urusan, mau pamit dulu. Mari, Mbak Mona, Mas Kirno,” pamit Aji. 


Kirno memasang wajah tak suka di depan sang istri yang masih tertegun dengan apa yang baru saja dilihatnya.


“Awas, ya, Bune kalau sampean macem-macem!” ancam Kirno saat ia hendak masuk ke rumah.


Maemunah tak peduli dengan ancaman suaminya. Ia justru makin sering mengirim masakannya kepada Aji. Kirno memang agak cemburu, tetapi ia masih berusaha mengingatkan. Namun, sang istri tetap tidak menggubris.


Hingga di suatu siang. Maemunah yang hendak mengantar rantang pun berbalik arah. Ia tampak kecewa melihat sang duda digelandang petugas berseragam coklat. Kabarnya, sang duda merupakan bandar narkoba yang telah lama menjadi buronan polisi.


End


Pict: pinterest 
Diubah oleh DiNa853 28-07-2022 03:57
enjihalala25Avatar border
bukhoriganAvatar border
grandiscreamoAvatar border
grandiscreamo dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.9K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.