Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • 5 Sebab Orang Berposisi Tidak Mau Menerima Kritik dan Saran, Pernahkah Menjumpai?

nibrasulhaqAvatar border
TS
nibrasulhaq
5 Sebab Orang Berposisi Tidak Mau Menerima Kritik dan Saran, Pernahkah Menjumpai?

Pemangku Jabatan Berkuasa Menentukan Kebijakan

5 Sebab Orang Berposisi Tidak Mau Menerima Kritik dan Saran, Pernahkah Menjumpai?


Assalamu'alaikum

Para pemimpin, penguasa maupun pemangku jabatan kerap kurang mau mendengar apa yang disampaikan bawahan atau orang yang berada di bawah naungannya.

Hal tersebutlah yang pada akhirnya berujung ketidak nyamanan interaksi antara ketua, pimpinan atau yang berkedudukan dengan orang yang berada di bawahnya.

Banyak hal yang melatar belakangi seorang ketua, pemimpin, pimpinan, atau pemangku jabatan itu terkesan lebih menonjol keegoannya. Berikut beberapa sebabnya:

1. Merasa Diri Memang Orang Penting

Ketika seorang pimpinan sudah memiliki rasa bahwa dirinya adalah orang penting, maka dapat dipastikan ia akan kesulitan menerima saran dalam bentuk apapun.

Meski dalam hatinya membenarkan saran orang lain, karena egonya, maka ia akan banyak berargumen bahwa pendapat atau pemikirannya itulah yang harus bisa diterima oleh siapa saja.


2. Memahami Diri adalah satu-satunya yang Berhak

Setelah merasa diri sebagai orang penting, selanjutnya adalah ketika pimpinan merasa bahwa ia pemimpin, lalu menurutnya bahwa pimpinan-lah yang berhak membuat kebijakan tanpa mempertimbangkan saran-saran dari orang lain yang telah disampaikan.


3. Menilai Diri Memang Terbaik

Bagian ketiga lebih dari yang pertama dan kedua. Di saat seorang pemimpin merasa diri yang terbaik, dapat dipastikan ia akan kesulitan menerima segala macam masukan, kritik maupun saran.

Bagaimana ia dapat menerima pendapat orang lain, jika dirinya sudah merasa bahwa apa yang dilakukannya itulah yang terbaik.


4. Beranggapan Orang di Sekitarnya Bukan Apa-apa

Bagian keempat ini hampir sama dengan point ketiga. Jika seorang pimpinan telah menganggap orang di sekitarnya bukan apa-apa, tidak berpengaruh apa-apa, bahkan dianggap tidak berhak apa-apa.

Tentu saja sikap pimpinan semacam itu tidak disukai oleh rekan-rekan, bawahan maupun orang di sekitarnya.


5. Sering Mengingat Apa yang Telah Diperbuatnya.

Pimpinan yang selalu mengingat apa saja yang pernah diperbuatnya, lalu melupakan orang-orang di sekitarnya yang pernah berjasa kepadanya, atau paling tidak pernah berperan dalam pemerintahannya, maka dapat dipastikan bahwa ia adalah pimpinan yang memiliki keegoan yang tinggi.


Hanya pemimpin yang tahu hakikat dirinya dan jabatan, posisi, kedudukan itu adalah amanah, maka tidak mungkin memiliki kelima hal tersebut. Dia akan ingat bahwa semua itu hanya karunia dari-Nya.

Jika kita menemukan pimpinan atau orang yang berada di atas kita, dengan kondisi seperti tersebut itu, maka tetaplah bersabar dengan sikap-sikap yang dimiliki dan dilakukannya.

Merubah pimpinan yang sulit menerima masukan, kritik juga saran akan sia-sia saja. Akan tetapi, semua tidak ada kata mustahil jika kita pintakan kepada yang maha kuasa untuk membalikkan hatinya.


Wassalam

Tulisan: @nibrasulhaq
Narasi: opini pribadi
yeduokaAvatar border
provocator3301Avatar border
ogahruwetAvatar border
ogahruwet dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.4K
9
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.