Citayam Fashion Week, aktivitas pamer outfit yang berdasarkan ide dari anak-anak SCBD (Sudirman, Citayam, Bojong Gede, Depok) tengah menjadi rebutan para artis dan publik figur yang secara tiba-tiba mendaftarkan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) dari Citayam Fashion Week ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Sejauh ini sudah ada dua pihak yang mendaftar HAKI secara resmi Citayam Fashion Week yaitu PT Tiger Wong Entertainment milik dari Baim Wong, dan juga Indigo Aditya Nugroho. Keduanya mendaftarkan Citayam Fashion Week untuk kelas 41, dan saat ini statusnya sedang untuk dipublikasi.

Adapun yang didaftarkan oleh PT Tiger Wong terkait Citayam Fashion Week sendiri yaitu membawahi jenis jasa hiburan dalam peragaan busana, layanan hiburan, penyediaan podcast, sampai dengan publikasi majalah mode. Sedangkan untuk Indigo Aditya Nugroho mendaftar HAKI untuk ajang pemilihan kontes alias hiburan, expo kesenian, pendidikan, kebudayaan, fashion show, perencanaan pesta promosi peragaan busana, dan juga pertunjukan panggung.

Dikabarkan ada satu orang atau PT kembali yang mendaftarkan HAKI untuk Citayam Fashion Week, dimana dengan adanya tiga orang yang mendaftarkan Citayam Fashion Week maka Hak Atas Kekayaan Intelektual nya diperebutkan oleh tiga orang atau tiga PT sekaligus.

Perebutan HAKI atas Citayam Fashion Week ini pun mendapatkan respon tanggapan dari warganet dan juga tokoh publik figur penting di media sosial, salah satunya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang ikut memberikan teguran kepada Baim Wong dan kawan-kawan yang mendaftarkan HAKI atas Citayam Fashion Week.

Menurut pendapat dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil, tidak semua hal harus dilihat dari sisi komersial, begitupun dengan Citayam Fashion Week yang merupakan gerakan organik akar rumput yang pertumbuhannya juga harus natural dan organik.

Ridwan Kamil juga menjelaskan bahwa jika sesuatu dimewahkan atau diformalkan maka akan hilang tujuan dan maksud dari gerakan yang telah ada, bahkan cenderung akan membuat gerakan tersebut mati muda.

Harapan dari Ridwan Kamil untuk para artis dan publik figur yang telah mendaftarkan HAKI atas Citayam Fashion Week untuk mencabut pendaftaran tersebut, dan biarkan Citayam Fashion Week berjalan sebagaimana mestinya tanpa ada campur tangan negara atau pihak manapun, dan kalaupun mau dikoordinasikan biarkan anak SCBD yang mengatur kesemuanya.

Melihat adanya perebutan mendaftarkan HAKI atas Citayam Fashion Week tentu warganet tidak dapat menutup mata bahwa ada maksud dan tujuan tertentu dari pihak-pihak yang telah mendaftarkan HAKI ke pihak Kemenkumham. Entah itu tujuannya untuk memperhatikan dan memberikan kelayakan kepada anak-anak SCBD sebagaimana yang disampaikan, atau hanya untuk cuan demi kepentingan pribadi, tidak ada yang pernah tahu pasti apa maksud dan tujuannya.

Benar kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Citayam Fashion Week merupakan gerakan organik akar rumput dari anak-anak SCBD yang ingin menunjukkan potensi dan kreativitas mereka. Jika ada pihak yang mendaftarkan Hak Atas Kekayaan Intelektual Citayam Fashion Week maka sudah barang pasti anak-anak SCBD harus mengikuti segala bentuk aturan yang ada dengan mematuhi isi dari HAKI yang telah didaftarkan.

Kalaupun terpaksa Citayam Fashion Week harus didaftarkan HAKI, maka menurut TS yang paling berhak untuk mendaftarkan adalah anak-anak SCBD sendiri, bukan pihak dari luar SCBD.

Oke, mudah-mudahan apapun titik akhir dan ujungnya nanti, tetap yang terbaik untuk anak-anak SCBD khususnya untuk gelaran Citayam Fashion Week yang masib diperebutkan oleh beberapa pihak.