Masyarakat Anggap Ekonomi Indonesia Masih Stagnan, namun Mayoritas Puas Kinerja Jokowi



BANDUNG, iNews.id – Mayoritas masyarakat menilai ekonomi Indonesia masih berjalan buruk atau stagnan kendati pertumbuhan ekonomi dalam beberapa periode terakhir terus mengalami kenaikan. Di sisi lain, pandangan ekonomi yang dianggap masih negatif ini tak memengaruhi kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo.

Hal itu mengemuka dalam laporan suvei Lembaga Survei Indonesia (LSI) tentang Persepsi Publik Terhadap Penegakan Hukum, Tugas Lembaga-lembaga, Hukum, dan Isu-isu Ekonomi secara daring, Minggu (24/7/2022).

“Hasil survei kami, persepsi publik terhadap ekonomi nasional masih negatif atau buruk pada situasi saat ini,” jelas Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan.

Anggapan ekonomi Indonesia masih stagnan atau buruk ini disampaikan hamper oleh 35,1 persen responden. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan anggapan bahwa ekonomi positif yang hanya 25,4 persen. Sedangkan 35,1 persen menganggap sedang.


Menurut dia, tanggapan ekonomi Indonesia masih buruk ini disampaikan hampir merata di seluruh kategori geografis. Sedangkan anggapan ekonomi cukup baik disampaikan responden pemilih pemula.

Kendati respon terhadap ekonomi masih negatif, namun tingkat kepuasan masyarakat kepada Presiden Joko Widodo masih cukup tinggi. LSI menyebut, tingkap kepuasan terhadap kinerja Jokowi mencapai 64 persen. Hanya 33 persen responden kurang puas dengan kinerja Jokowi. Kemudian tingkat kepuasan ini hampir semua puas, kecuali etnis melayu yang masih seimbang.

Kendati begitu, tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi ini pada periode survei 27 Juni hingga 5 Juli 2022 cenderung turun jika dibandingkan Mei 2022 lalu. Di mana tingkat kepuasan masyarakat pada Mei, lalu sebesar 67 persen.


Diketahui, survei yang dilakukan LSI menggunakan kontak telepon dengan target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun keatas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83 persen dari total populasi nasional. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
LSI menggunakan sampel sebanyak 1206 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.



https://jabar.inews.id/berita/masyar...kinerja-jokowi

Puas gan