menjajahi tempat baru bagi remaja beranjak dewasa seperti saya memiliki dampak besar bagi saya. Semakin lama saya tinggal dan menetap di padang membuat saya tertarik dengan masyarakat dan budaya setempat yang ada. Beriku adalah tiga fakta mengenai masyarakat Minangkabau..

1.Awal nya masyarakat minangkabau menganut system patrilineal. Perubahan
menjadi system matrilineal dikarenakan Kedatangan adityawarman yang kemudian
menikahi puteri jamilah membuat datuak parpatiah nan sabatang dan datuk
katumenggungan mengubah tatanan adat demi mempertahankan kekuasaan yang
turun dari garis keturunan mereka. Adityawarman tidak lebih dari raja transisi, bukan raja sebenarnya di minangkabau.

2.Dalam buku sengketa tiada putus dijelaskan secara singkat bahwa dulu terdapat perang saudara diantara masyarakat minangkabau yang mengikuti adat dan masyarakat minangkabau yang mengikuti agama. Namun pada akhirnya mereka saling bersatu untuk mengusir Belanda yang selama ini mengadu domba mereka. Hal ini awalnya berdampak negatif dan membuat kemunduran yang kontras bagi masyarakat minangkabau, namun perang ini juga memperkuat serta mengisi satu sama lain sebagai bagian dari masyarakat minangkabau. Dimana adat harus bersandi dengan agama dan begitu juga sebaliknya yang menguatkan satu sama lain.


3.Masyarakat Minangkabau banyak yang merantau lalu kemudian menjadi pedagang. Menurut saya Hal ini dikarenakan mentalitas orang Minangkabau yang tidak suka bekerja untuk seseorang dan lebih menyukai bekerja untuk diri sendiri. Sifat masyarakat Minangkabau pada umum nya memang terkenal dengan ide yang inovatif (sebagai contoh, banyak sekali pahlawan pahlawan Indonesia yang berasal dari Minangkabau menurut buku sengketa tiada putus) dan pekerja keras. Hal itu diperjelas dengan filosofi nya yaitu  “Bia karajo barek,untuang awak saketek, tapi ati sanang bakarajo, ndak disuruah-suruah urang do,”.  Secara keseluruhan hal ini dapat menyimpulkan alasan kuat kenapa masyarakat Minangkabau lumayan banyak menjadi pedagang.

By. Asyfa Mauzzamil