Hai semua!



Selamat datang di thread serbaserbi.com

Selamat sore.

Jepang adalah salah satu negara maju dan berpengaruh di dunia. Itulah mengapa, segala berita mengenai Jepang selalu menarik atensi masyarakat dunia. Termasuk berita ditembaknya mantan Perdana Menteri terlama Jepang, Shinzo Abe pada Jumat, 8 Juli 2022. Dunia dibuat kaget oleh berita ini, mengingat Jepang adalah negara yang relatif aman dan jarangnya terjadi kekerasan politik seperti ini. Lantas, kenapa ini bisa terjadi? Mari simak threadini sampai habis untuk mengetahui kronologis singkat serta beberapa konspirasi terkait tragedi ini.


sumber: cnn

Menjabat selama 4 periode membuat Shinzo Abe memiliki posisi tersendiri di hati masyarakat Jepang. Ada yang menyukai Abe karena keberhasilannya dalam memimpin seperti: menjaga stabilisasi relasi bilateral dengan AS, mengambil sikap tegas atas tindakan tidak menyenangkan Korut, memperkuat ekonomi dengan sistem Abenomics, serta membuat berbagai kebijakan yang menguntungkan warga Jepang. Namun, walaupun begitu, tak sedikit juga warga yang tak menyukai Abe, terlebih bagi mereka yang berpihak ke lawan politik Abe.

Abe sudah mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri sejak dua tahun lalu. Hal itu dipicu oleh penyakit kronis yang ia derita. Walaupun begitu, ia masih melanglang buana di dunia perpolitikan Jepang. Termasuk ikut serta sebagai pembicara dalam kampanye politik yang dilakukan secara terbuka di Kota Nara, sekitar 300 mil dari Tokyo pada Jumat, 8 Juli lalu.



Namun siapa menyangka, bahwa itu adalah hari terakhir ia berpidato (bahkan pidato itu belum selesai). Abe keburu ditembak oleh pria asing sekitar pukul 11.30 siang waktu setempat. Abe langsung pingsan di tempat. Para pengawalnya pun dengan sigap merujuk Abe ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan darurat. Sayangnya, Abe tak dapat diselamatkan setelah 4 jam perawatan. Ia pun dinyatakan meninggal sekitar pukul 17:03 waktu setempat.

Sementara itu dilokasi kejadian, para petugas keamanan langsung menangkap pelaku penembakan yang rupanya sama sekali tak melakukan perlawanan. Senjatanya pun dibiarkan tergeletak begitu saja di tanah. Petugas pun langsung mengamankan senjata itu beserta pelaku untuk dilakukan interogasi.



Namanya Tetsuya Yamagami. Berusia 41 tahun dan terkenal sebagai pria pendiam dan jarang bersosialisasi di lingkungannya. Dapat ditebak bahwa Tetsuya adalah orang yang cerdas mengingat bagaimana ia merakit sendiri senjata yang digunakan untuk menembak Shinzo Abe. Ia juga pernah bergabung dalam organisasi bela diri setingkat angkatan laut. Setelah ditanya, katanya ia membunuh Abe untuk balas dendam atas kesulitan ekonomi yang keluarganya alami.

Jadi begini, menurut Tetsuya, ibunya adalah seorang anggota dalam suatu perkumpulan agama. Perkumpulan ini memiliki anggota yang cukup banyak dan tersohor. Ibu Tetsuya rupanya sering menyumbang dalam jumlah besar pada kelompok tersebut, sampai-sampai Tetsuya dan ibunya mengalami krisis ekonomi. Lantas setelah tahu bahwa Abe ada hubungannya dengan kelompok tersebut, maka Tetsuya pun menargetkan Abe sebagai pelampiasan balas dendamnya.

Ya, motif simpel itulah yang terpapar di media sampai hari ini. Namun, benarkah itu yang terjadi? Mengingat Abe adalah politikus besar, tak mungkin rasanya ia dibunuh dengan alasan konyol seperti itu. Oleh karenanya, orang-orang yang mulai skeptis dan menciptakan konspirasi yang masuk akal terkait kasus ini.


www.ft.com

Ada yang bilang bahwa penembakan Abe ditunggangi oleh pemerintah Cina. Hal ini cukup masuk akal karena hubungan Cina dan Jepang memang agak kurang akur dalam beberapa tahun terakhir. Mulai dari saling klaim pulau, pelanggaran hukum teritori, serta tindakan Abe yang serta-merta mendukung Taiwan sebagai negara merdeka dan mengomentari tindakan Cina yang berusaha menginvasi Taiwan. Menurut Cina, Abe sudah terlalu jauh mencampuri urusan politik dalam negeri negaranya. Bisa jadi karena alasan itu, Cina berusaha untuk 'membungkam' Abe agar tidak terus berkoar-koar tentang Taiwan.

Apalagi kemarin sempat ramai di media, bahwa beberapa orang di Cina membuat postingan 'perayaan' atas kematian Abe di Weibo dan WeChat. Ada pula yang menyebut si penembak Abe sebagai pahlawan dan mengusulkan hari penembakan tersebut dicatat sebagai hari bersejarah. Namun, seakan membantah rumor ini, Menteri Luar Negeri China, Zhao Lijian menegaskan bahwa insiden tak terduga ini tak perlu dikait-kaitkan dengan hubungan antara China dan Jepang.



Presiden China sendiri, Xi Jinping, juga menyatakan penyesalannya atas tragedi ini. Ia beranggapan bahwa peristiwa tak manusiawi ini tak harusnya terjadi. Ia pun mengucapkan belasungkawa dan disusul sang istri yang menyampaikan kalimat duka kepada istri mendiang Abe.

Selain teori keterlibatan China, ada juga yang berspekulasi bahwa tragedi penembakan Abe ditunggangi oleh lawan politik Abe, bahkan AS dengan CIA juga ikut terlibat. Jangan-jangan, walaupun Jepang satu squaddengan AS (bahkan bersama India dan Australia) untuk menangkal tindakan agresif Cina di kawasan Indo-Pasifik, tetapi bukan hal mustahil jika di balik layar AS mencoba-coba untuk mendekati Cina demi tujuan tertentu. Nah, demi berjalan lancarnya proses pendekatan itu, AS mencoba menarik perhatian Cina dengan 'menghadiahkan' kematian Abe untuk Cina. Misi ini pun dituntaskan oleh CIA yang memang terkenal dengan tindakan melanggar HAM-nya, termasuk dalam memusnahkan para politikus dan orang besar.

Namun, sekali lagi ya, Guys. Itu hanyalah spekulasi konspirasi. Masih berupa hipotesa sementara atau bahkan opini-opini banyak orang yang belum tentu fakta (juga belum tentu fake). So, silakan disikapi dengan bijak. Namun, apapun teori dalam tragedi ini, semoga Shinzo Abe beristirahat dengan damai di alam sana. RIP Abe.

Sekian.

Terima kasih sudah mampir.

Sumber: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8

🌼🌼🌼