Polusi adalah kontaminan yang dapat memiliki efek merusak pada lingkungan alam. Dua bentuk polusi yang paling banyak ditemui adalah polusi udara dan air.
Yang jelas, apapun bentuknya, polusi dapat memiliki dampak negatif yang besar dan merugikan terhadap kesehatan manusia, tumbuhan, hewan, hingga seluruh ekosistem.

Berikut adalah beberapa negara tercemar di dunia yang dirangkum dari
World Population Review :

1. Bangladesh
Bangladesh adalah negara paling tercemar di dunia, dengan konsentrasi PM2.5 rata-rata 77,10. Meski demikian, angka ini sebenarnya sudah turun dari 83,30 pada 2019 dan 97,10 pada 2018. Polutan lingkungan utama negara itu adalah polusi udara dan air, kontaminasi air tanah, dan limbah padat.
Dalam hal polusi udara, sumber polutan utama di Bangladesh adalah industri pembuatan batu bata. Industri ini mempekerjakan satu juta orang dan memproduksi 23 miliar batu bata setiap tahun. Tempat pembakaran yang digunakan dalam pembuatan batu bata menghasilkan asap dan debu dalam jumlah besar.

2. Pakistan
Di urutan kedua adalah Pakistan, yang memiliki konsentrasi PM2.5 rata-rata 59,00. Tingkat AQI di negara ini secara konsisten berada di antara peringkat "hampir tidak sehat" atau "sangat tidak sehat" pada 2019.
Pakistan mengalami peningkatan polusi dari meningkatnya jumlah kendaraan di jalan, penebangan pohon besar-besaran, asap dari pembakaran batu bata dan pabrik baja, dan pembakaran sampah.


3. India
India masuk dalam negara paling tercemar di dunia, dengan konsentrasi PM2.5 rata-rata 51,90. Dari 30 kota paling tercemar di dunia, 21 di antaranya berada di India. Kota paling tercemar di India dan dunia adalah Kanpur, di mana rumah sakit universitas di kota itu menerima sekitar 600 pasien dengan gangguan pernapasan setiap bulan.
Tingkat polusi tidak sehat di India berasal dari asap kendaraan, pembakaran batu bara dan kayu, badai debu, dan kebakaran hutan.
Daerah pedesaan juga sangat terpengaruh oleh polusi di India, karena orang-orang bergantung pada bahan bakar seperti kayu dan kotoran untuk memasak dan sebagian orang masih mempraktekkan pembakaran tunggul tanaman.

4. Mongolia
Konsentrasi rata-rata PM2.5 Mongolia adalah 46,60. Sumber polusi terbesar di Mongolia adalah pembakaran batu bara dan biomassa lainnya, seperti kayu atau sisa tanaman, dalam tungku.
Di ibu kota Mongolia, Ulan Bator, kasus infeksi saluran pernapasan telah meningkat sebesar 270% selama sepuluh tahun terakhir. Anak-anak yang tinggal di ibu kota memiliki fungsi paru-paru 40% lebih rendah daripada mereka yang tinggal di daerah pedesaan.
Sekitar 70-90% ibu hamil yang dirawat di pusat kesehatan keluarga di Mongolia terkena dampak negatif dari polusi udara. Bayi usia dua hari didiagnosis dengan pneumonia atau penyakit pernapasan lainnya.

Baca juga : Game terseru viral di Indonesia