Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rai2022Avatar border
TS
rai2022
DUHAI HATI, SEMBUHLAH ENGKAU!


MENATA KEPINGAN HATI DARI DEPRESI

Depresi bagian dari ujian hidup. Hadir karena tekanan dari segala arah yang membuat seseorang serba salah, sangat tertekan dan terpojok.

Mulut-mulut comberan menjadi racun yang membunuh mental secara perlahan. Wajah-wajah sinis yang angkuh menjadi duri yang terus melukainya. Lahir batin tersiksa. Serba salah, entah harus bagaimana bertahan dan entah harus bagaimana berdamai dengan keadaan.

Stress akut berkepanjangan karena perlakuan dan tekanan hidup yang terus datang mendera. Diktean dan penghakiman dari orang-orang terdekat. Jadilah depresi.

Ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya depresi :

* Kesulitan ekonomi.

* Kurangnya perhatian dari orang terdekat.

* Kehilangan rasa percaya diri.

* Terlalu fokus pada rasa sakit hati, sehingga tak tahu caranya menyembuhkan diri.

* Terlalu fokus melihat kebahagiaan orang lain, sehingga meratapi penderitaan sendiri. Merasa hidupnya paling menderita.

* Terlalu fokus melihat kelebihan orang lain, sehingga melupakan kelebihan yang Tuhan berikan pada diri sendiri dan cenderung hanya bisa melihat kekurangan dirinya.

* Tak punya teman bicara. Padahal masih ada cara untuk bicara sekalipun harus bicara pada tanaman, hewan, batu atau tembok, yang penting bisa meluapkan perasaan. Setelah itu sedikitnya beban hati akan berkurang.

* Tak tahu caranya mengendalikan emosi dan stress.

* Serangan dari sikap dan dari mulut-mulut comberan yang mendikte dan menghakimi.

* Terkikisnya keimanan, sehingga melupakan bagaimana Tuhan yang senantiasa ada dengan kasih dan sayangnya.

Jadilah depresi.

Bukan salah takdir, bukan pula salah yang lain. Ini bagian dari bagaimana caranya diri mengendalikan keadaan dalam kejamnya tuntutan hidup, terlebih tuntutan gaya hidup yang dibuat sendiri. Sehingga kewarasan terkikis, keimanan pun demikian.

Quote:

Dia atau mereka tak bisa mengendalikan jalan pikiran kita. Diri kitalah yang mengendalikan pikiran atas kehendak-Nya. Yang memilah dan memilih mana yang seharusnya dipilah dan dipilih.

Quote:

Memang, terkadang, ketika pikiran ruwet, ego meninggi, tuntutan gaya hidup pun tinggi, akal sehat bisa terkikis, keimanan pun terkikis. Terlebih jika orang terdekat yang diharap bisa menghibur, tapi malah membuat diri semakin tertekan.

Lantas bagaimana caranya agar terhindar dari depresi?

Ini tak mudah dan tidak instan melatih diri agar terhindar dari depresi. Butuh waktu untuk menempa diri menjadi kuat.

1.Kenali dirimu. Temukan lebih dan kurangmu. Kelola kelebihanmu.

2. Tanamkan sugesti dan rasa percaya diri, bahwa kamu bisa mengendalikan keadaan, serumit apa pun keadaan itu.

3. Fokus memperbaiki diri walau orang menghina, mencemooh, dan mengunjingmu. Toh pada dasarnya dia yang menghina, mencemooh dan menggunjingmu tak lebih baik dari dirimu. Lebih busuk sih iya. Jika memang dia baik, tentu tak akan seperti itu tindakannya.

4. Fokus menata hati, berdamai dengan keadaan, beradaptasi dengan keadaan. Menyesuaikan diri dan membuat dirimu nyaman sebisa mungkin, walau pada kenyataannya memang tak nyaman. Toh lama kelamaan pada akhirnya akan terbiasa.

5. Jangan terlalu banyak membandingkan keadaan hidupmu dengan yang lain, karena jelas selamanya takkan sama. Kamu memiliki jalan takdir sendiri, dia atau mereka pun memiliki jalan takdirnya masing-masing. Tentu takkan sama, kalau sama itu paling hanya sebagian saja. Tidak akan 100% sama.

6. Kamulah yang memandu dan memimpin hidupmu. Mau dibawa kemana hidupmu, kamulah yang memilih dan menentukan. Orang lain hanya memberi saran bagi yang bersimpati, dan akan menjatuhkan bagi yang dengki terhadapmu.

7. Jangan pernah berharap banyak pada sesamamu, karena mereka pun memiliki beban hidup dan masalah.

8. Jika tak memiliki teman untuk diajak bicara. Bicaralah pada semesta. Entah pada udara, air, langit, pohon, hewan, atau benda mati yang ada di sekitarmu. Tanamkan masa bodo jika orang melihatmu seperti orgil. Toh mereka tidak tahu beban hidupmu. Setidaknya beban di hatimu terbuang bersama semesta.

9. Terkadang butuh cuek dalam hidup bersosial, terlebih jika berhadapan dengan mereka yang suka nyinyir. Anggap angin lalu, anggap radio butut semua suara yang keluar dari mulut comberannya. Masuk kuping kanan, keluar kuping kiri. EGP.

Quote:
bukhoriganAvatar border
bukhorigan memberi reputasi
1
358
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.