MEROKETNYA HARGA SEMBAKO, SESEAKUN MENGAJAK UNTUK MELANGSINGKAN TUBUH SAJA

Juni 2022, selain menghadapi musim yang ekstrem dengan curah hujan yang tinggi, angin yang kencang, udara yang dingin, juga harus menghadapi lonjakan harga kebutuhan makanan yang melambung tinggi, hingga mencapai kenaikan 50% bahkan sampai 100% untuk kebutuhan sayuran dan bumbu dapur.

Kenaikan harga sembako atau harga makanan, membuat para emak pusing untuk menangani dan mengatur keuangannya. Pasalnya, upah kerja hanya mengalami kenaikan sangat kecil, bahkan di beberapa daerah tidak ada kenaikan sama sekali. Sementara, semua kebutuhan pokok makanan naik drastis, sehingga tidak seimbang dengan penghasilan.

Dari mulai minyak goreng yang sampai saat ini masih juga belum turun, lalu menyusul harga gas elpiji, ditambah harga kebutuhan lainnya seperti, telur, daging, tahu, tempe, ikan, sayuran dan bumbu dapur yang menyusul ikutan naik. Tentu saja hal ini semakin membuat pusing para ibu rumah tangga, terutama yang kalangan menengah ke bawah, terlebih yang pekerjaan suaminya kuli serabutan. Mungkin, akan banyak menahan perut lapar dan memilih berpuasa.

Dikutip dari seseakun di sebuah event di salah satu grup, yang mengusung tulisan curcol soal kenaikan harga sembako. Seseakun itu, menuliskan tulisan curcolnya dengan kata-kata yang cukup menghibur, sehingga beberapa pembaca justru malah tertawa dibuatnya. Pasalnya seseakun itu malah mengajak untuk melangsingkan tubuh daripada dibuat pusing oleh semua kenaikan harga bahan pokok makanan.

Berikut kutipan curcolnya :

#RabuCurcol_HargaSembako

Sudah seminggu ini aku tidak belanja ke pasar. Makan seadanya bahan yang ada di rumah. Pas belanja di pasar, kaget dong aku, soalnya bumbu dapur, sayuran dan bahan makanan yang biasa aku beli harganya weleh-weleh. Bagai ada si Komo lewat weleh-weleh bikin pusing sakit kepala. Mandeg.

Bawang merah, cabe rawit, cabe gendot, tomat, sayuran, telur dan daging sudah habis stoknya di kulkas. Mau tak mau harus belanja.

Pegang duit 500 ribu, biasa untuk belanja 300 ribu cukup seminggu dan 200 ribu sisanya untuk gas plus jajan. Ini kesedot hingga mencapai 400 ribu lebih. Tinggal tersisa recehan. Kumaha bagaimana coba? Ah lieur aku jadinya. Pingin mau marah harus ke siapa marahnya. Ya, sudahlah jalani saja.

Bawang merah yang biasanya 6 ribu seperempat, sekarang di tempatku jadi 15 ribu seperempat. Cabe rawit biasa 4 ribu/ons sekarang jadi 12 ribu/ons. Cabe gendot biasa 9 ribu seperempat, sekarang jadi 12 ribu seperempat. Daging sapi biasa 55 ribu setengah kilo, sekarang jadi 65 ribu. Daging ayam biasa sekilo 33 ribu, sekarang 38 ribu. Pokoknya tralala trilili. Harga beras masih tetap. Harga gas yang biasa 70 ribu tabung isi 5,5KG sekarang 97 ribu per tabungnya.

Pas pulang, aku ceritakan kalau harga makanan naik. Dia bilang, "Beli saja kalau ada duitnya, kalau tidak ada, ya sudahlah jangan maksain diri. Kita makan seadanya saja, toh yang penting bisa ganjel perut."

"Iya juga sih. Minta lagi uangnya atuh! Ini sudah sedikit lagi. Nanti aku gak ada buat jajan, gak ada buat ongkos kerja." Aku namprakin tangan minta uang lagi.

"Ambil saja di tabungan gak usah pusing-pusing. Pake saja uangnya, yang penting kamu bahagia," katanya simple sambil matanya terus nonton televisi.

"Hmmm ...." Aku melengos ke dapur beresin belanjaan sambil geregetan.

Dipikir-pikir, tahun sekarang ini, upah kerja cuma naik 30 ribu sebulan, belanjaan naiknya edan tenan, rasanya gak imbang banget. Tapi, mau gimana lagi, ya sudahlah, lakoni saja. Yang penting masih bisa kebeli. Badan sehat. Kalau duit gak cukup untuk belanja, ya sudahlah! Mau puasa saja aku mah. Biar langsing terus.


Hidup langsing!

Sembako naik, diusahakan berat badan turun, jangan ikutan naik. Gitu weh daripada lieur kepalanya.

Bandung, 22 Juni 2022



Kata-kata "Hidup Langsing" membuat pembaca tertawa dan terhibur, walau mungkin mereka pun sama pusingnya untuk mengatur dan mengatasi kenaikan harga sembako saat ini.