j.16Avatar border
TS
j.16
Selalu dan Selamanya [COC SFTH]
  Selalu dan Selamanya




13 tahun lalu

“ Cie Lita cie.. “
 
“ Cie Lita uhuy… “
 
“ Cie cie ciee… “
 
Seorang gadis cilik yang masih menggunakan seragam merah putih menatap heran pada teman – teman sekolahnya. Dia yang baru saja berangkat ke sekolah dan mendapat sambutan cie – cie dari teman – temannya tentu saja kebingungan, apakah ada yang salah dari penampilnnya hari ini? Sepertinya tidak.
 
“ Cie pacarnya Kapi nih ye.. “
 
“ Cie Lita pacarnya Kapi… “
 
Tiba – tiba segerombolan anak laki – laki yang satu kelas dengannya di kelas 6 mendekati dan meledeknya, Lita yang diledek seperti itu merengut kesal.
 
“ Ih apa sih kalian! Aku bukan pacarnya Kapi ya… “ marahnya.
 
“ Alah, bohong. Cie Lita pacarnya Kapi.. “ kata salah satu anak yang paling jangkung.
 
“ Ish, aku bukan pacarnya Kapi!“
 
“ PJ dong PJ, tuh ada buktinya dikelas.. “ ucap si Kribo.
Mendengar itu Lita bergegas menuju kelasnya, dia membuka pintu yang tertutup. Saat ia masuk, anak – anak yang ada dikelas langsung menyorakinya.
 
“ Lita liat papan tulis deh.. “ ucap salah satu dari anak perempuan yang ada disitu.
 
“ Ciee cieee cieeee “
 
Lita langsung melihat ke arah papan tulis yang ada didepan kelas. Dia kaget karena melihat tulisan Lita love Khafiyang sangat besar. Dia langsung menghapus tulisan tersebut dari papan tulis. Lita marah, dia bukan pacarnya Khafi dan Lita juga tidak suka pada si anak berbadan krempeng dan kucel yang lebih sering di panggil Kapi.
 
Sejak hari itu, teman – temannya selalu meledeknya sebagai pacarnya Kapi. Padahal itu tidak benar dan Lita sudah berkali – kali bilang jika ia tidak menyukai Kapi. Dia jadi sebal jika berada disekolah karena selalu diledek. Puncaknya saat selesai ujian sekolah tiba – tiba dia disuruh pergi ke depan tiang bendera dilapangan. Disana sudah ada Kapi yang berdiri dengan sebatang bunga Mawar yang sepertinya ia petik dari bunga Mawar milik Bu Risma, wali kelas 5 yang berada dihalaman kelas.
 
Lita didorong dan disuruh berdiri dihadapan Kapi, teman – teman kelasnya sudah berdiri mengelilinginya. Lita yang masih pusing setelah mengerjakan soal ujian sekolah tentu saja belum sadar ini ada apa.
 
“ Lita, karena kita sudah selesai ujian dan sebentar lagi lulus sekolah. Aku mau bilang kalau aku suka sama kamu. Kamu mau nggak jadi pacarku? “ ucap Kapi sambil menyodorkan bunga Mawar kesayangan Bu Risma yang dirawat sepenuh hati.
 
“ Aku nggak mau, aku nggak suka kamu! Dan kita juga masih SD, belum waktunya untuk pacaran! “ tolaknya, dia lalu pergi dari sana sambil mengadu pada Bu Risma, jika bunga mawarnya dipetik sembarangan oleh Kapi.
 
Bu Risma langsung mendatangi Kapi dan menjewer telinganya karena sudah berani memetic bunga mawar kesayangannya, “ Aduh bu, ampun bu ampun… “ teriak Kapi kesakitan.
 
“ Ahahahahaha... “
 
Sial sekali nasibnya, sudah ditolak di depan umum di jewer pula sampai telinganya memerah. Teman – temannya malah terlihat sangat puas menertawakannya.
 
###
 
Setelah lulus dari SD Lita pikir dia akan terbebas dari Kapi, ternyata masa SMP nya malah lebih parah karena ia harus kembali satu sekolah dengan cowok itu. Dan Kapi benar – benar tidak berhenti mengejar – ngejar Lita, bahkan setelah Lita tolak berkali - kali dengan seribu alasan. Satu sekolah jadi mengenal dia sebagai pacarnya Kapi, apalagi Kapi lumayan terkenal karena kebandelannya, dan dia juga termasuk atlit kebanggan sekolah.
 
“ Kamu gak capek apa ngejar – ngejar aku terus?! “ ketus Lita saat Kapi menyatakan perasaannya untuk yang kesekian kalinya. “ Aku tuh gak suka sama kamu! Mending kamu jauh – jauh deh dari aku. Aku benci sama kamu. “
 
Bukannya sedih atau apa karena lagi – lagi cintanya ditolak, cowok itu malah nyengir dan cengengesan tidak jelas. Meski ia sudah tak sependek dan sekrempeng saat SD tapi Lita masih belum menyukainya, padahal banyak cewek yang menyukai Kapi. Tapi cowok itu hanya menyukai Lita seorang, selalu dan selamanya.
 
“ Kenapa malah cengengesan sih, kamu nyebelin tau! Gara – gara kamu, dari SD sampe  udah SMP aku selalu diledekin sama yang lain. Kita tuh masih dibawah umur, belom waktunya untuk cinta – cintaan. Ini tuh cuma cinta monyet aja. “ ucapnya panjang lebar.
 
“ Ini bukan cuma cinta monyet kok.. “ sangkal Kapi, dia tidak terima perasaan tulusnya hanya dianggap cinta monyet saja oleh sang pujaan hati.
 
Lita mendengkus, dia tidak percaya, bahkan mereka saja belum SMA. Perasaan Kapi padanya pasti perlahan akan hilang seiring bertambahnya usia mereka. Belom lagi jika mereka sudah masuk masa – masa kuliah ataupun kerja dan bertemu orang – orang yang baru.
 
Melihat jika Lita masih tidak percaya, Kapi kembali buka suara. “ Oke, nggak papa kalo kamu nggak percaya. Tapi ingat, kalo suatu hari nanti aku kembali dan masih dengan perasaan yang sama, kamu harus mau buka hati kamu buat aku. “ ucapnya dengan sangat yakin.
 
“ Ya ya ya ya terserah! Aku benci sama kamu! Jangan ganggu aku lagi!“ jawabnya. Lita lalu pergi meninggalkan Kapi yang masih berseragam putih biru.

“ Aku janji, suatu hari nanti aku bakal kembali dan saat itu aku yakin aku gak bakal ditolak lagi! “ Lita masih bisa mendengar teriakan Kapi, tapi dia tak peduli dan terus berjalan menjauh.

Lita benar – benar kesal dan marah, dia hanya ingin masa sekolahnya aman dan damai tanpa adanya ledekan – ledekan yang membuat ia muak tiap hari. Dia memang ingin fokus pada pendidikannya dan belum ingin mengurusi masalah percintaan, dia ingin mewujudkan cita – citanya. Apalagi sekarang mereka sudah kelas 3 dan tak lama lagi akan ujian.
 
Setelah percakapan mereka, Kapi benar – benar tidak mengganggunya lagi, bahkan Lita tidak pernah melihat Kapi berkeliaran lagi disekelilingnya. Baguslah kalau anak itu sadar jika selama ini dia sangat mengganggu hidupnya, Lita sangat bersyukur. Sampai akhirnya mereka ujian dan kelulusan SMP hari – hari Lita berlalu sangat damai.
 
Masuk ke masa SMA Lita tidak pernah mendengar kabar tentang Kapi lagi, entahlah cowok itu melanjutkan sekolah SMA dimana, Lita tak ingin tahu menahu. Hidupnya terasa sangat damai dan Lita bisa benar – benar fokus pada pendidikannya hingga dia bisa kuliah di Universitas impiannya.
 
Pada masa kuliah juga, Lita masih belum tertarik untuk berpacaran, meski ada saja beberapa cowok yang berusaha mendekatinya. Tapi Lita tak pernah berniat untuk menjadikan salah satunya menjadi pacar. Yang dia pikirkan, ia hanya ingin cepat lulus agar bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, baru ia akan mencari jodoh.
 
Saat ini
 
“ Kak, kamu beneran gak punya pacar? Temen – temen kamu itu udah banyak yang nikah dan tunangan, mama juga pengen punya mantu tau. Kamu masih normal kan? “ pertanyaan dan ceramah dari sang bunda yang dikatakan terus menerus membuat ia jengah.
 
 Ya, dia memang belum punya pacar diusianya yang sudah dikatakan matang untuk menikah, entahlah dia juga tidak tahu. Karena tak pernah punya pacar, dia jadi nyaman sendiri, ada saja hal yang membuat dia merasa tidak cocok dengan laki – laki yang berusaha mendekatinya. Atau dia memang belum mau membuka hati untuk laki - laki yang ingin lebih mengenalnya.

Entahlah, dia pusing memikirkan masalah percintaannya yang tidak menarik itu. Dan satu lagi yang menjadi beban pikirannya yaitu dia tidak tahu siapa pengirim puisi di DM akun instagramnya sejak minggu lalu. Akun tersebut adalah akun anon yang Lita tidak tahu milik siapa. Apakah orang itu pengagum rahasianya? Ah tidak mungkin, dia hanya perempuan biasa.

Quote:


“ Oi jomblo.. “ ledek Agil, adiknya yang tiba – tiba nongol di pintu kamarnya.
 
“ Apasih, pergi sana! “ ketus Lita.
 
“ Ye galak banget sih, pantes jomblo! “ cibirnya, “ Ada yang nyariin tuh, samperin gih. “ katanya sambil berjalan pergi. “ Beneran, itu orangnya nungguin Kak! “
 
Lita mengernyit, siapa yang malam minggu seperti ini mencarinya? bahkan dia saja tak punya pacar. Lita pun bergegas merapikan penampilannya dan berjalan ke ruang tamu. Di sana sudah ada ayah dan ibunya yang sedang asyik mengobrol dengan seorang laki – laki yang berpenampilan casual tapi rapih dan sangat wangi.
 
Lita masih belom mengenali laki – laki tersebut, sampai akhirnya tatapan mata mereka bertemu, si lelaki tersenyum manis dan menyapa Lita yang sepertinya masih syok.

“ Apa kabar Lita? “ 

“ Kapi?! “

Laki - laki yang datang ke rumah Lita memang benar itu Kapi, anak laki - laki yang dulu Lita juluki krempeng dan dekil itu berubah dan datang menjadi Khafi versi lebih baik dan lebih dewasa sesuai usianya. Dia datang untuk menepati dan menagih janjinya pada Lita. Meskipun Khafi sudah banyak bertemu wanita dikehidupannya tapi perasaan pada Lita si gadis ketus, tidak pernah berubah baik sejak dulu hingga sekarang, selalu dan selamanya.

***


Sumber : imajinasi ts, puisi yang keren ini diambil dari karya milik @heanedengan judul Sepenuh Rasa Yang Indah

Terimakasih sudah berkenan mampir, salam hangat,

Diubah oleh j.16 25-06-2022 10:48
bukhoriganAvatar border
provocator.3301Avatar border
Bgssusanto88Avatar border
Bgssusanto88 dan 30 lainnya memberi reputasi
31
3.7K
159
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.