Assalamu'alaikum,
Salam sejahtera untuk agan sista yang makin imut kaya marmut kadang suka ribut kalo lagi gabut sambil mainan rambut ampe tangan keriput akhirnya pikiran kusut.

Tahukah kamu? Dunia kali ini semakin "ruwet" kalo kata pak Presiden. Seiring perkembangan teknologi dan informasi yang begitu cepat, secepat melihat cwk yang rupawan kalo lagi lewat. Disinilah gw sadar bahwa kita di tuntut untuk berkolaborasi, berimajinasi, dan beradaptasi mengikuti alur daripada zaman yang kita jalani.

Udah gila hari ini? Sebanyak apa kamu mengeluh? Sudah berapa banyak kamu hiling hiling ke sana kemari? Hahahaha.
Umur makin nambah tapi rasanya ada pencapaian yang kurang. Melihat di berbagai medsos pencapaian-pencapaian orang lain begitu dinamis. Tidak seperti kaum pemalas atau di simbolkan dengan tokoh Kabayan di dalam budaya Sunda, kurang lebih menggambarkan karakter mager itu sendiri tanpa diimbangi sikap produktif. cd

Gw mencari beberapa petunjuk bagaikan Dora lagi hangout kebingungan nyari jalan. Di beberapa literatur dikatakan, bahwa kita harus tetap tenang dan bersikap terampil dan gembira. Hemat cermat dan bersahaja-- Memang berguna banget Tri Satya Pramuka. Hehehe

Bagaimana ketenangan itu? Menurut Dr. Ibrahim Elfikiy dalam bukunya "Terapi Berpikir Positif", ikiran kamu yang harus tenang gan/sis. Dunia ini belum kiamat walaupun kamu belum sukses berbisnis seperti Elon Mas yang langsung bisa beli Twitter. Atau jadi Jess Limit ya gamers, Youtuber pula. Bahkan pejabat Indonesia yang korupsi saja bisa begitu kalem sejak dalam pikiran--apa memang punya pikiran untuk berpikir?

Sumur

Selain itu ketika saya wisata anime berjudul "Seven Deadly Sins", saya simpulkan sebuah ketenangan berarti juga tidak takut pada sesuatu yang masih jauh dari prediksi berdasarkan ilmu pengetahuan dan pengalaman. Sewaktu-waktu kita tiba-tiba seolah menjadi pelintas lorong waktu dalam imajinasi kita. Tentu saja itu baik, bila hal itu tidak merusak keyakinan dan keteguhan hati kita. Oleh karenanya sesuatu yang kita pikirkan juga menentukan alur tekad serta keputusan di masa mendatang.

Nutrisi dari eksternal diri kita sangatlah penting bagi kita semua. Jangan kira ketika kita melihat semua hal yang mengandung unsur negatif di media digital atau non-digital akan turut mempengaruhi kualitas dan kuantitas pola pikir serta pola hati internal. Maka, detoksifikasi akal dan jiwa perlu diperhatikan

Pilihan ada di tangan kita untuk merubah jalan hidup ke arah yang lebih baik. Menentukan kebutuhan, strategi, keputusan, kedisplinan menjadi koentji utama fokus menjalin persahabatan dengan alam ini. Tuhan selalu tersenyum pada jiwa-jiwa yang santuy karena Ia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Salam olahraga!