Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

oraikAvatar border
TS
oraik
Orang Padang itu Pelit?
Buat yang males baca, artikel ini juga ane bikin versi video nya di link berikutOrang padang pelit

Orang Padang itu Pelit?



Orang Indonesia seperti tidak bisa lepas dari yang Namanya stereotype, apalagi tentang kedaerahan. Bahkan sebagian besar stereotype itu sendiri hanya diturunkan dari orang orang yang terdahulu, tanpa tahu asalnya dari mana.

Contohnya saya sendiri. Sebagai seorang yang lahir dan tumbuh besar di Sumatera barat, saya tidak lepas dari kata pelit. Untuk menghadapi stereotype tersebut sebelumnya saya selalu membela diri dengan mengatakan kami itu bukannya pelit, tapi kami suka berhemat demi masa depan yang lebih cerah.

Sampai pada akhirnya saya bertemu istilah yang lebih keren, Namanya Frugal Living
 Orang Padang itu Pelit?



Setelah sering menonton video mengenai finansial dari Youtube, algoritma youtube mengarahkan saya pada frugal living, salah satu yang sering saya tonton adalah akun-nya Samuel and Clau. Mereka merupakan penganut frugal living yang sudah lumayan lama. Tetapi, Sebelum terlalu jauh, saya selalu lebih suka kembali ke dasar, apa itu Frugal? Kalau kata google translate sih, Arti secara harfiahnya adalah Hemat.

 

Untuk penjelasan secara Bahasa yang lebih mendalam, Menurut Cambridge Dictionary adalah berhati hati ketika menggunakan uang ataupun makanan, atau untuk makanan murah atau dalam jumlah yang sedikit. Dari pengertian ini terlihat jelas intinya orang yang menganut frugal itu lebih berhati hari dan optimal dalam menggunakan uang.

 

Jadi, mungkin saja teman teman anak kos kosan sudah menerapkan prinsip hidup ini sejak lama, hanya saja frugal living ini lebih filosofis, dan dengan istilah yang lebih keren.

 

Beberapa sumber bisa kita manfaatkan jika ingin belajar mengenai Frugal Living, beberapa youtuber seperti Samuel and clau tadi sering membahas mengenai frugal living, jika ingin lebih mendalam bisa membaca buku Frugal Living: How to Embrace the Frugalista in you yang ditulis oleh Samantha Brich

 

Pembahasan mengenai frugal living juga tersedia pada website Frugalwoods.com



Nah, Menurut website frugalwoods, ada beberapa hal yang perlu diterapkan bagi penganut frugal living,

Yang pertama adalah berhenti peduli dengan apa yang orang pikirkan. Terkadang atau seringnya kita membeli sesuatu karena peduli dengan yang orang pikirkan. Contohnya saja menggunakan barang branded luar negeri dibandingkan dengan barang-barang produksi dalam negeri yang punya kualitas tidak kalah dan jauh lebih murah.

 

Para penganut frugal living hanya memikirkan fungsi dan kualitas dari penggunaan uang mereka, tanpa memikirkan apa yang orang pikirkan.

 

Hal ini tidak menutup kemungkinan kita membeli barang mahal demi suatu tujuan, seperti membeli gadget mahal jika memang itu yang benar benar kamu butuhkan tidak ada salahnya, yang penting alasan kamu membelinya bukan karena orang lain. Dan dengan kualitas yang lebih baik. Masa pakai barang tersebut bisa lebih Panjang, ini juga salah satu cara menghemat keuangan tanpa kita sadari.

 

Kalau pengen lebih ekstrim, coba deh hitung cost per day dari uang yang kamu keluarkan untuk membeli suatu barang. Misalkan sebuah smartphone keren dengan harga 12 juta, karena kualitasnya bagus kita bisa menggunakannya dalam waktu 6 tahun, jadi harga yang kita keluarkan untuk Handphone tersebut 2 juta pertahun. Dan bahkan masih bisa dijual lagi karena kondisinya lebih baik.

Dibandingkan dengan brand lain itu tuh, harganya bisa setengahnya, 6 juta rupiah misalkan, tetapi Cuma bisa digunakan selama 2 tahun, ya jadinya kita keluar uang 3 juta pertahun buat smartphone tersebut. Ini hanya itungan kasar ya, kamu bisa bikin hitungan kamu sendiri



Cara lain yang digunakan oleh kaum frugal adalah dengan menghitung untuk membeli suatu barang, berapa lama waktu kerja yang dibutuhkan, misalkan dengan gaji 6 juta perbulan membeli smartphone seharga 12 juta tadi, artinya waktu 2 bulan kerja bisa menutup kebutuhan komunikasi 6 tahun.

 

Selanjutnya, yang kedua adalah temukan apa yang kamu inginkan dalam hidup

Terkesan sangat filosofis, tapi dengan mengetahui apa yang kamu mau dalam hidup, kamu akan lebih tau bagaimana memperlakukan uang kamu. Misalkan tujuan kamu suatu saat ingin berhenti bekerja untuk mencari uang, artinya uang yang kamu hasilkan sekarang harus kamu arahkan kearah sana, bagaimanapun cara yang kamu suka.

Misalkan para penganut finansial freedom, pengen pensiun di umur 40 tahun, misalkaan.

Setiap mau keluarin uang, pertimbangkan apakah uang yang dikeluarkan tersebut membantu tujuan tersebut apa malah menghambat.



Yang ketiga, kali ini mungkin banyak pertentangan bagi sebagian besar orang, akan tetapi ini yang tertulis di website frugalwoods tersebut. Yaitu, jangan habiskan uang kamu untuk hiburan

Para penganut frugal living memikirkan kemana mereka akan menghabiskan uang mereka. Mereka akan menghabiskan uang mereka untuk kebutuhan, bukan keinginan. Tetapi, bukan berarti hiburan sepenuhnya adalah keinginan. Hiburan juga merupakan kebutuhan dalam jumlah yang tertentu. Jadi para penganut frugal living membatasi anggaran untuk hiburan mereka.

Bahkan, hiburan tidak selalu tentang menghabiskan uang kan? Ada banyak lain yang bisa di lakukan untuk menghibur diri tanpa harus mengeluarkan sejumlah uang.


Selanjutnya adalah, Lakukan sebanyak mungkin hal sendiri

Hal ini bukan hanya akan menghemat uang kamu, juga akan mengembangkan diri kamu lebih baik lagi. Penganut frugal living akan mencuci pakaian mereka sendiri, membersihkan rumah sendiri, masak sendiri dan sebagainya. Dengan melakukan sebanyak mungkin hal sendiri akan menghemat banyak uang dan juga akan membantu kamu lebih mengenal hal-hal disekitar kamu.

Bahkan dengan melakukan hal hal sendiri, siapa tau malah menjadi sumber pemasukkan. Misalkan karena kamu sering masak sendiri, dan kemudian jadi jago, kamu malah bisa jualan makanan kan?

Masih berkaitan dengan melakukan sebanyak mungkin hal sendiri, penganut frugal living juga berhenti membeli makanan di luar, sekarang konteksnya mungkin lebih luas bukan hanya makan diluar, juga berhenti membeli makanan online. Sekarang kamu bisa cek di applikasi makanan online masing-masing, berapa sih yang kamu habiskan dalam sebulan, coba hitung  berapa yang bisa di hemat jika kalian memasak di rumah masing-masing.


Selanjutnya adalah, jangan membeli barang -barang, jika kamu harus membeli barang-barang, beli lah yang second
Artinya para frugal living sangat memikirkan jika ingin membeli suatu barang, beneran butuhkah barang tersebut. Jika beneran butuh, para penganut frugal living akan membeli barang second karena akan jauh lebih murah. Dengan cara ini para penganut frugal living akan lebih menghemat uang mereka sekaligus tidak memenuhi tempat tinggal mereka dengan barang-barang yang tidak diperlukan. Kamu bisa melihat disekitar kamu saat ini ada barang apa saja dan kapan terakhir kali kamu menggunakan barang tersebut, sekaligus berapa harganya. Hal ini juga berkaitan dengan gaya hidup minimalis.



Selanjutnya, kamu bisa membatasi akses kamu terhadap uang. Dengan cara membatasi akses kamu ke uang, akan menghindari kamu menghabiskan uang untuk hal yang tidak perlu. Para frugal living memilih untuk keluar rumah dengan sesedikit mungkin uang. Untuk kita saat ini dapat melakukannya dengan cara tidak mengisi saldo di e-wallet kita, agar kita tidak mudah untuk check out belanjaan di keranjang.
Selanjutnya, Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, penganut frugal living hanya menghabiskan uang untuk kebutuhan mereka. Selain itu, mereka juga mengurangi kebutuhan mereka tersebut. Dengan cara, ketika sudah saatnya membeli kebutuhan yang ingin dikurangi tersebut, tunggu beberapa hari, apakah hidup kamu berjalan dengan baik tanpa kebutuhan tersebut? Jika ya, artinya itu bisa kamu hilangkan dari daftar kebutuhan. Sebagai contoh, saat eyeliner kamu habis, coba deh sekitar 3 hari kamu tahan dulu untuk ga beli dulu eyeliner nya, jika hidup kamu terasa baik baik saja, ya udah ga usah beli.
 

Yang terakhir, Para penganut frugal living tidak mengapresiasi diri mereka dengan uang. Kebanyakan orang ketika sudah bekerja keras untuk mencari uang akan menghabiskan uang untuk healing mengapresiasi diri sendiri. Padahal apresiasi diri tidak melulu tentang menghabiskan uang, mengambil cuti beberapa hari untuk sekedar rebahan menonton serial kesayangan juga dapat jadi sarana healing.

Tapi? Hidup senangnya kapan?



Jawaban-nya adalah tujuan dari hidup Frugal Living itu sendiri, yaitu F.I.R.E atau Financial Independence Retired Early, atau bebas finansial secepat mungkin. Bukan selalu berarti pensiun beneran, tujuannya lebih ke tidak memikirkan uangnya lagi saat mengerjakan sesuatu. Melakukan hal yang disuka, menghabiskan hidup tanpa memikirkan uang adalah tujuan akhir dari para penganut frugal living, dan juga para investor jangka Panjang dan impian banyak orang lainnya, siapa juga yang gam au kan?

 

Kalau saya sendiri, saya baru tau istilah frugal living ini beberapa bulan belakangan saja. Secara tidak sadar saya sudah mengikuti prinsip hidup ini secara parsial sudah sejak lama. Untuk sekarang saya akan menjadikan prinsip ini sebagai pertimbangan dalam pengelolaan keuangan. Kalautujuannya baik,
kenapa tidak kan?



**** Terimakasih Telah Membaca, Silahkan Komen ****





TeRriii2ndAvatar border
threadwormAvatar border
threadworm dan TeRriii2nd memberi reputasi
0
739
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.