Siapa yang tidak mengenal pohon Murbei?



Tanaman jenis berry yang memiliki rasa manis ketika sudah berwarna hitam. Dan merupakan pakan bagi ternak ulat sutera.

Murbei bisa tumbuh di daerah tropis, serta mudah dikembangbiakkan, baik dengan cara cangkok maupun dengan cara stek.

Pohon Murbei, sekarang ini banyak dibentuk menjadi bonsai oleh seniman bonsai. Kecantikan bentuk buah, serta warna buahnya yang merah dan hitam ranum ini, akan sangat dan semakin menggoda ketika pohonnya sudah terbentuk menjadi bonsai. Selain itu, dengan dibentuk menjadi bonsai, maka akan meningkatkan nilai jualnya. Untuk itu pecinta tanaman menjadikannya sebagai bahan bonsai dan dibentuk menjadi bonsai.



Sesuai dengan namanya, bonsai Murbei akan terbentuk kerdil dan ditanam di dalam pot ceper atau pot dangkal. Namun, bukan berarti setelah dibonsai jadi sulit berbuah. Tentu saja tidak.

Lalu bagaimanakah caranya membentuk dan merawat bonsai Murbei?

Di sini akan dibahas cara mengembangbiakkan, membentuk dan merawatnya.




*) MENGEMBANGBIAKKAN POHON MURBEI

Murbei sangat mudah tumbuh dan tak sulit mengembangbiakkannya. Pohon Murbei dapat dikembangbiakkan dengan cara dicangkok dan distek.

Cara Mencangkok Pohon Murbei

Pilih batang yang ukurannya sesuai dengan keinginan. Pilih dan lihat juga percabangannya. Jangan asal milih, sebab percabangan dibutuhkan untuk proses pembentukan bonsai. Namun, jika memang tak ada pilihan percabangan yang bagus, ya, apa boleh buat. Pilih saja yang ada, yang dapat dicangkok, yang posisinya pas.

Siapkan plastik, tali rapia /cabletiesdan tanah sebagai media tanamnya. Bisa juga dengan media sabut kelapa beserta tanah.



Selain itu ada cup cangkokkan khusus yang sangat praktis. Namun, apa pun bahannya, cara mencangkoknya tetap saja sama. Butuh media tanah untuk menumbuhkan akarnya. Bisa juga sih dengan cara cangkok air yang tentunya medianya dengan air. Namun, cangkok air tidak akan dulu saya bahas di sini.

Beri garis memanjang di batang yang akan dicangkok, kupas dan kerik sekeliling bagian tersebut, lalu oles dengan bawang merah, gosok untuk merangsang pertumbuhan akar. Kemudian terapkan plastik atau sabut kelapa, beri media tanah, lalu semprot agar medianya basah, kemudian ikat di kedua ujungnya pake tali rapia bisa juga dengan cableties.

Tunggu sampai keluar akar sekitar sebulanan. Gergaji dan turunkan / panen cangkokannya, jika akarnya sudah terlihat kecokelatan. Jika akarnya masih putih, jangan dulu diturunkan / dipanen, karena akar belum kuat dan belum siap untuk ditanam atau dipindah ke tempat lain.

Cara Menstek Pohon Murbei

Pilihlah batang yang lurus, atau yang terlihat prospek, lalu gergaji.
Rendam batang yang telah digergaji/dipotong dalam air larutan bawang merah. Di sini bawang merah berfungsi untuk merangsang tumbuhnya akar. Rendam selama delapan jam atau bisa juga semalaman, kemudian tancapkan di tanah yang basah, lalu tempatkan di tempat yang teduh.

Batang yang ditancapkan jangan sampai goyah, sebab itu akan menyebabkan gagalkan proses penyetekan. Akan lebih bagus jika penyetekan dilakukan di saat musim penghujan, karena kandungan mineral dan zat di dalam air hujan sangat bagus untuk merangsang pertumbuhan akar.

Kita bisa melihat dan memerhatikan bagaimana rumput-rumput yang telah mati atau batang-batang pohon yang tertancap begitu saja di tanah dan tersiram air hujan, akan trubus dan tumbuh, lalu menghijau dan subur.

Kita pun tahu, bahwa dalam kitab-Nya tertulis, air hujan akan menghidupkan kembali bumi yang gersang dan mati, menjadi hijau dan subur. Seperti itulah manfaat air hujan bagi pertumbuhan tanaman.

*) MEMBENTUK BONSAI MURBEI



Butuh proses cukup lama dalam membentuk bonsai. Tapi, sebelum ke tahap itu, dalam membuat bonsai harus memiliki bahannya dulu.

Apa sih bahannya?

Bahannya tentu saja tanaman. Dalam pembahasan di sini adalah pohon Murbei bahannya.

Bagaimana membentuk pohon Murbei menjadi bonsai?

Pilih dulu bibitnya, entah berasal dari cangkok, stek, maupun membeli dari tukang tanaman, yang pastinya bibit sama sekali belum terbentuk.

Jika sudah memiliki bahan pohon Murbei, maka siapkan kawat khusus bonsai yang anti karat. Jangan sembarang menggunakan kawat, sebab jika sampai kawatnya berkarat, itu akan menyebabkan tanaman jadi infeksi dan akan berakhir mati.

Kawat bonsai digunakan untuk membentuk liukan ranting dan cabang pohon, untuk membentuknya menjadi bonsai sesuai gaya yang diinginkan.

Bagaimana cara mengkawatnya?

Dalam tahap ini, bagi pemula biasanya akan mengalami patah-patah. Pohon yang dikawat batangnya menjadi patah, karena pemula biasanya tidak tahu cara menggerakkan setelah dikawat. Alhasil malah patah.

Lalu bagaimana agar tidak sampai patah?

Tekan batang yang telah dikawat dibagian yang terlilit kawat, lalu gerakkan dan bentuk sesuai keinginan. Mau gaya apa, bebas. Pokoknya terserah Anda. Yang penting belajar dulu, nanti juga hati dan mata akan tergerak untuk membentuk liukan yang indah, yang semestinya.

Intinya, gaya membentuk bonsai tak usah kaku. Ikuti kata hati saja, maka dengan begitu Anda bisa menikmati kegiatan dan seninya. Juga, dengan begitu Anda memiliki gaya bonsai sendiri yang akan menjadi ciri khas dari diri Anda.

Berapa lama kawat harus dibuka?

Pengawatan baru bisa dibuka setelah kawatnya terlihat mencekik batang pohon. Dan itu tergantung pertumbuhan dari pohon tersebut. Bisa sebulan, dua bulan, bahkan bisa mencapai empat bulan. Saat membukanya harus dilakukan dengan hati-hati agar batangnya tidak patah.

*) MERAWAT BONSAI MURBEI AGAR LEBAT BERBUAH

Seperti halnya merawat tambulampot agar rajin berbuah, hal ini pun dilakukan demikian. Anda bisa membaca artikel sebelumnya yang saya posting dengan judul; TIPS AGAR TAMBULAMPOT RAJIN BERBUAH.

Nah, merawat bonsai Murbei agar berbuah lebat tak beda jauh.

Inilah caranya :

1.Rajin memangkas daun, batang dan ranting yang sekiranya tidak dibutuhkan dan sisakan yang memang dibutuhkan, yang terlihat pantas untuk dipertahankannya.

Pemangkasan daun, ketika nanti tumbuh kembali, biasanya akan berbarengan dengan munculnya bakal buah. Pohon Murbei tidak mengalami proses pembungaan, tetapi langsung muncul bakalan buah, yang akan tumbuh dan berubah warna menjadi merah ranum kemudian menjadi hitam. Jika sudah hitam tandanya sudah matang, siap dipetik dan dinikmati buahnya.

2. Untuk merangsang lebatnya buah, siramlah dengan air cucian beras sehari 1x. Baik itu pagi hari ataupun sore hari. Terserah Anda mau dilakukannya kapan, tinggal pilih saja. Jika turun hujan tak usah disiram.

3. Selain dua poin di atas. Lakukan juga pemupukan sebulan sekali dengan pupuk kandang atau pupuk cair, bisa juga dengan pupuk kimia seperti Gandasil B, Urea atau NPK. Namun, sebelumnya, tentu saja ketika menanam pertama kali, medianya harus yang subur, yang terdiri dari campuran : tanah + sekam bakar + kotoran kambing yang bulat-bulat.

Kotoran kambing yang bulat-bulat dimaksudkan, agar ada ruang sirkulasi, supaya akar tanaman bernapas dan bergerak dengan baik, juga agar medianya menjadi poros. Sebab media yang padat akan membuat pertumbuhan tanamannya menjadi buruk, bahkan bisa menyebabkan pembusukan akar sehingga pada akhirnya tanaman akan mati.

4. Selanjutnya lalukan perawatan rutin seperti biasa. Seperti pemangkasan daun dan ranting yang tidak perlu. Pemberian pupuk. Ganti media tanam jika medianya sudah berkurang karena sering terkikis. Dan ganti pot jika dirasa pohonnya sudah membesar.

Jika ingin dipindahkan ke dalam pot yang lebih ceper, lakukan pemangkasan akar serabutnya sebagian. Akar tunggalnya jangan dipotong. Tata yang apik di pot ceper tersebut. Sekiranya ingin ditampilkan akarnya, maka tarik ke permukaan dan tata akarnya supaya terlihat unik, terkesan tua, lalu rapikan dengan media tanam. Pokoknya ditata dan diatur sedemikian rupa menurut selera Anda.

Demikian langkah-langkah dalam membentuk dan merawat bonsai Murbei. Semoga tulisan ini menginspirasi agar bisa menciptakan karya bonsai.

Perlu diketahui bahwa nilai jual bonsai cukup lumayan tinggi jika dikembangkan. Dan intinya membuat bonsai harus langsung praktek tidak bisa hanya secara teori saja. Jangan takut gagal dan harus berani mencobanya kembali, sampai Anda bisa karena terbiasa. Terbiasa karena terlatih.

Salam hangat dari saya, R.A. Iskandar.

Jangan lupa ikuti akun ini dan berikan komentar juga penilaiannya, agar menjadi penyemangat bagi saya untuk menulis kembali tips yang lainnya. Terima kasih.