• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Review Gatotkaca : World Building Gokilnya Dengan Beberapa Catatan!

metalbeeAvatar border
TS
metalbee
Review Gatotkaca : World Building Gokilnya Dengan Beberapa Catatan!


Film Satria Dewa : Gatotkaca menjadi pembuka dari jagat Satria Dewa untuk beberapa tahun ke depan. Memilih Gatotkaca sebagai pembuka dari keluarga Pandawa lainnya merupakan pilihan terbaik. Nah ini merupakan reviewjujur saya. Sila dibaca!

POIN PLUS 

Konten Sensitif


Film ini di awal memiliki rasa sinematik yang cukup baik. Nuansa superhero lebih kentara dalam film ini. Jika dibandingkan dengan filmGundala (2019), scoring atau musik di dalamnnya terasa cerah dan enerjik. Penempatannya pun tergolong bagus untuk film aksi lokal kebanyakan.

Dalam beberapa menit awal saya melihat bahwa konflik pada film ini memang seputaran dendam dan perburuan. Alih-alih memperlihatkan adegan dramatis atau sekadar pengenalan ringan. Film ini justru memakai sedikit nuansa horor di awalnya. Dari awal hingga akhir, pergantian satu adegan ke adegan lainnya didominasi pergerakan yang lumayan cepat. Namun masih dengan mudah diikuti.

Bagian laga pun sebenarnya sangat seru. Terlebih kita mendapati duo aktor laga terbaik saat ini bermain kembali. Kang Yayan Ruhian dan Kang Cecep Arif Rahman. Untuk pemeran utama seperti Rizky Nazar saya rasa sangat baik memerankan toko rebel dan sedikit keras. Ditambah battle fight menjelang akhir film yang sontak membuat kami satu studio bertepuk tangan. Di awal pun sebenarnya asupan laga mendominasi, juga diikuti adegan kejar-kejaran yang ikonik.



Untuk unsur komedi film ini berada di takaran yang pas untuk saya. Namun perlu diakui ada beberapa adegan yang terasa mengganjal. Kemunculan Punakawan dalam scene yang disebut Goro-Goro sendiri sebenarnya sudah menyampaikan leluconnya dengan sangat rapi. Namun dikarenakan penggunaan bahasa baku, elemen pendukung dari bahasa anak muda ibukota ditinggalkan, yang membuat jokes-nya tidak seperti pembawaan kerap yang mereka tampilkan saat Stand Up.

Oh, iya, product placement-nya gila-gilaan. Haha.

Jajaran cast mewah di sini mendukung sebagian aspek dalam film ini. Terutama Omar Daniel sebagai Dananjaya yang kelak akan memerankan Arjuna di film Satria Dewa berikutnya. Penampilan dia yang cukup menyita perhatian saya. Bukan hanya akting, tapi bagaimana penempatan posisi dan pose kala dia beraksi sebagai jagoan yang lihai memakai panahnya. Bagi saya, Omar sudah sangat baik memerankannya. Ini juga mematahkan stigma aktor sinetron yang dirasa banyak publik memiliki kualitas yang tidak cukup baik saat bermain di sebuah film layar lebar.



Villain  di sini memiliki motivasi yang jelas. Bagi yang tidak mengerti pewayangan, tenang, eksposisi di sini dijelaskan dengan rapi dan informatif. Membuat kita paham mengenai asal usul konflik dan apa yang sedang dipertaruhkan di sini. Poin plus lainnya ada pada world building yang dibangun dengan sangat kompleks. Konsep potensial ini harusnya memerlukan eksekusi yang matang pula.

Untuk bagian CGI adalah poin yang paling menarik. Penggunaan spesial efek dalam setiap scene-nya tergolong amat halus. Terlebih pada pertempuran akhir. Budget besar memang menjadi obat untuk CGI di film ini. Juga transformasi Yuda menjadi Gatotkaca menurut saya adalah bagian terbaik.

Sebuah wahana menjelajahi alam imajinasi yang nyata.

POIN MINUS



Perpindahan alurnya dirasa terlalu cepat. Interaksi antar karakter seakan minim chemistry. Pendekatan personal hanya terjadi untuk beberapa karakter. Dari eksposisi yang muncul itu pula juga mengganggu alur dari filmnya, membuat penonton tidak memiliki nafas untuk melahap informasi pendukung di cuplikan sebelumnya. Tapi itu bisa dimaklumi mengingat adaptasi yang mereka angkat adalah epos mahabhrata yang terkenal akan kompleksitasnya.

Sinematografi di sini sangat memanjakan mata sebetulnya. Tapi pada adegan tertentu terhalang grading warna yang gelap, sehigga menghilangkan detail-detail pada film Gatotkaca.

Minus lainnya ada saat adegan tempur. Transisi mendadak membuat gerak pertarurngan menjadi tidak natural. Sudut pandang kamera membuat kening saya mengkerut. Padahal adegan bertarungnya saya rasa sudah sangat baik.

Selain dari pada itu semua, film ini cukup santai. Sebuah pembuka yang harus mendapatkan perbaikan jika ingin semesta ini berjalan tegap ke depan.


8/10 
emoticon-thumbsup


emineminnaAvatar border
emineminna memberi reputasi
1
2.7K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.