Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

icajuniyantiAvatar border
TS
icajuniyanti
38 Satwa Endemik Papua Di Bebaskan di Hutan
Memperingati harikeanekaragaman hayati, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam atau BBKSDAPapua melepasliarkan 38 satwa endemik di hutan adat Isyo, Kampung Rhepang Muaif, Distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura.


Adapun Jenis-jenis satwa yang dilepasliarkan adalah 1 ekor mambruk victoria (Goura victoria), 9 ekor kakatua koki (Cacatua galerita), 4 ekor kasturi kepala hitam (Lorius lory), 18 ekor nuri kelam (Pseudeos fuscata), 3 ekor nuri bayan (Eclectus roratus), dan 3 ekor jagal Papua (Cracticus cassicus).

Sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018, semua satwa tersebut dilindungi undang-undang, kecuali jagal Papua.
Dalam daftar CITES, semua satwa tersebut masuk dalam appendix II, yaitu spesies yang mungkin terancam punah bila perdagangan terus berlanjut tanpa regulasi.

Sementara berdasarkan daftar IUCN, semua satwa berstatus Least Concern/LC (risiko rendah), kecuali mambruk victoria berstatus Near Threatened/NT (hampir terancam), dengan tren populasi menurun.

Abdul Azis Bakry  selaku Pelaksanaan Tugas Kepala BBKSDA Papua, , menjelaskan bahwa sebagian satwa yang dilepaskan tersebut berasal dari translokasi (pemulangan kembali ke daerah asalnya) dari Jawa Timur dan sebagian lagi merupakan penyerahan dari masyarakat di Jayapura.

Bakry juga menyampaikan bahwa pelepasliaran satwa endemik Papua ke habitat alaminya merupakan upaya maksimal untuk terus dapat melestarikan satwa liar milik negara.

Menurutnya selama masih terdapat satwa liar di luar habitat alaminya, entah karena tindak ilegal atau terdapat situasi khusus lainnya.

BBKSDA Papua akan terus berupaya sebaik mungkin mengembalikannya ke rumah mereka yang semestinya,” ujarnya.

Azis Bakry juga menyampaikan terima kasih kepada pihak pengelola hutan adat Isyo, yang selama ini telah bekerja sama dengan BBKSDAPapua, terurama dalam hal pelepasliaran satwa.

“Terima kasih banyak untuk tim yang sudah bekerja dengan penuh dedikasi sehingga kegiatan dapat berjalan lancar dan baik,” katanya.

Koordinator kandang transit Buper Waena, La Ode Irianto Subu, menegaskan bahwa proses pelepasliaran satwa oleh BBKSDA Papuatelah memenuhi kriteria yang berlaku.

“Semua satwa sudah menjalani proses habituasi di kandang transit Buper Waena, dalam kondisi sehat, dan sudah kembali kepada sifat alaminya, sehingga kami pastikan sanggup bertahan di alam liar,” ujarnya.


0
181
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Blogger Indonesia
Blogger Indonesia
1.9KThread724Anggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.