Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dhilfaAvatar border
TS
dhilfa
Penyebab, Gejala dan Pengobatan malaria
Pada tahun 1950 penyakit malaria mewabah di Indonesia dan merengut banyak korban jiwa. Situasi tersebut membuat pemerintah kemudian mengambil tindakan pencegahan dan beragam upaya untuk membasmi malaria. Dimulai dengan pembentukan Dinas Pembasmian Malaria hingga penyemprotan massal insektisida Dichloro Diphenyl Trichloroethane(DDT) ke seluruh rumah di wilayah Jawa, Bali, dan Lampung. Pada tanggal 12 November 1959, Presiden Soekarno juga berpartisipasi berpartisipasi melakukan penyemprotan secara simbolis di Desa Kalasan, Yogyakarta dan mengadakan kegiatan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat. Pembasmi malaria perlahan mulai berhasil setelah lima tahun menjalankan berbagai upaya. Dari situlah, 12 November ditetapkan sebagai peringatan Hari Kesehatan Nasional karena disebut sebagai titik awal dimana seluruh komponen negara saling gotong royong untuk pembangunan kesehatan. Sahabat sehat, yuk kita mengenal penyakit malaria dari pengertian hingga cara pengobatannya agar dapat mencegah penyakit tersebut sedini mungkin.

Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasomodium. Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit tersebut. Gigitan nyamuk membuat parasit masuk, mengendap di organ hati, dan menginfeksi sel drah merah. Selain jarum transfusi darah, terdapat infeksi yang menyebabkan malaria dapat menyebar menjangkit manusia seperti donor organ, transfusi darah, berbagi suntikan, dan janin yang terinfeksi dari beberapa kondisi. Di Indonesia, penyakit ini tergolong endemi karena terdapat beberapa daerah yang masih banyak menderita malaria terutama di wilayah Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Papua, Papua Barat, serta di sebagian wilayah Kalimantan dan Sumatera.

Penyebab Malaria

Terdapat beberapa jenis plasmodium yang menjadi penyebab penyakit malaria, yakni:

1. Plasmodium Vivax

Malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium vivax cenderung menimbukan gejala yang lebih ringan. Parasit ini dapat bertahan di organ hati dalam jangka waktu beberapa bulan atau tahun. Walaupun tergolong ringan, malaria yang disebabkan oleh parasit ini dapat kambuh ketika daya tahan tubuh menurun karena parasit dapat aktif kembali.

2. Plasmodium Ovale 

Malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium ovale ini tergolong tidak terlalu berbahaya yang mengancam jiwa, namun tetap harus waspada karena malaria yang disebabkan oleh parasit ini dapat menyebabkan anemia atau kekurangan darah.

3. Plasmodium Malariae

Malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium Malariae menimbulkan gejala setelah lama terinfeksi parasit tersebut. Oleh karena itu, penderita malaria ini akan mengalami infeksi yang kronis mengalami gangguan fungsi organ ginjal.

4. Plasmodium Falciparum

Malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium falciparum tergolong paling berbahaya karena dapat menimbulkan berbagai komplikasi, kejang, hingga koma. Malaria jenis ini menjadi salah satu penyebab kematian akibat malaria tertinggi di dunia.

Dari keempat jenis parasit penyebab malaria tersebut, hanya dua jenis parasit yang paling banyak ditemukan kasusnya di Indonesia yaitu Plasmodium vivax dan Plasmodium falciparum .

Gejala Malaria

Gejala malaria mulai muncul setidaknya dalam kurun waktu 10 hingga 15 hari tergigit nyamuk

Anopheles menghadap. Berikut beberapa gejala malaria :

Demam

Menggigil

Sakit kepala

Berkeringat banyak

lama

Pegal linu

Gejala anemia atau kurang darah

Mual atau muntah

Jika merasakan gejala-gelaja tersebut, segera pergi ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan.

Diagnosa Malaria

Penanganan dimulai dengan diagnosa malaria melalui pemeriksaan fisik dan tes diagnostik cepat (RDT – Rapid Diagnostic Test ). RDT ini dilakukan untuk mendeteksi keberadaan dan jenis parasit yang ada dalam tubuh sehingga menyebabkan malaria. Hasil dari RDT ini juga sangat penting untuk menentukan jenis pengobatan anti malaria yang akan diberikan kepada penderita. Selain RDT, terdapat pula pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan darah. Pemeriksaan ini terdiri dari dua jenis pemeriksaan yaitu pemeriksaan tetes tipis darah dan pemeriksaan tetes tebal hapus darah.

Pemeriksaan tetes tebal darah yang digunakan untuk mendeteksi Plasmodium sedangkan pemeriksaan tetes tipis darah yang digunakan untuk menentukan spesies serta kepadatan parasit. Kelebihan dari pemeriksaan ini adalah menyatukan efikasi terapi dan alat-alat yang digunakan untuk pemeriksaan sehingga mudah pemeriksaan murah.

Pengobatan Malaria

Pengobatan malaria dilakukan sesuai dengan jenis malaria, tingkat keparahan gejala, dan kondisi pasien. Untuk pengobatan jenis malaria yang disebabkan oleh Plasmodium vivax yang tergolong ringan, penderita akan diberikan obat rawat jalan berupa ACT atau obat chloroquine. Selain itu untuk mencegah timbulnya penyakit malaria jenis ini, ditambahkan juga obat primakuin. Sedangkan untuk jenis malaria yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum dengan gejala derajat sedang, penderita akan dirawat di ruang non ICU rumah sakit. Bagi penderita dengan derajat gejala berat, penderita akan dirawat di ICU ( Intensive Care Unit ) dan diberikan obat melalui selama 24 jam pertama.

Jika sahabat sehat hendak berkunjung ke daerah endemi penyakit ini seperti di Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Papua, Papua Barat, serta di sebagian wilayah Kalimantan dan Sumatera disarankan untuk mengonsumsi obat pencegah malaria. Obat tersebut harus diminum selama 4 hingga 8 minggu. Diminum seminggu sebelum pergi ke daerah tersebut sampai 4 minggu setelah pulang. Obat diminum setiap hari dan pada jam yang sama.

Pencegahan Malaria

Malaria disebabkan oleh nyamuk Anopheles, karena itu pencegahannya adalah dengan mengubah pola perilaku manusia agar nyamuk tidak muncul. Berikut beberapa tips untuk mencegah penyebaran penyakit malaria:

Gunakan kelambu saat tidur

Memakai pakaian serba panjang seperti celana dan lengan panjang selama beraktivitas

karena meletakkan pakaian basah di dalam rumah dapat menjadi tempat persembunyian nyamuk

lakukan langkah 3M (Menguras penampungan air, Mengubur barang bekas, dan Mendaur ulang barang bekas)

Gunakan lotion anti nyamuk yang mengandung DEET ( diethyltoluamide )

Pasang obat nyamuk dan rutin obat nyamuk terutama di pagi dan sore hari

Rutin melakukan fogging massal di daerah dengan level malaria yang tinggi minimal sebulan sekali
Diubah oleh dhilfa 05-06-2022 06:09
adnanamiAvatar border
adnanami memberi reputasi
1
401
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
KASKUS Kreator Lounge
KASKUS Kreator LoungeKASKUS Official
1.2KThread998Anggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.