Review Serum dari The Ordinary


Sumber gambar : lyko.com

Dulu brand ini booming di Indonesia pada tahun 2017 brand dari Canada ini memiliki kadar bahan aktif yang tinggi. Dipercaya dengan kandungan bahan aktif yang tinggi mampu memberikan hasil yang maksimal dan sedikit lebih cepat. Namun ternyata bahan aktif dengan dosis tinggi ini tidak dapat masuk di Indonesia alias tidak lolos BPOM. Namun produk ini tetap dapat dibeli di E-commerce.

Setelah itu muncullah produk produk skincare lokal dari dalam negeri. Seperti Somethinc yang juga mengusung skincare dengan kandungan bahan aktif. Bahan aktif ini mulai populer sejak banyak dokter kulit, influencer dan berbagai kalangan mempromosikannya di Tik-Tok.

Nah, kali ini adalah review jujur dari aku selama mengenal The Ordinary. Aku juga orang yang termasuk ikut tergoda oleh iklan Tik-Tok mengenai penggunaan bahan aktif untuk skincare. Setelah mengenal dan mempelajari aku mencoba memilih The Ordinary karena memiliki kandungan bahan aktif tinggi, dengan harapan hasil segera terlihat.

Aku membeli secara online dengan tulisan made in Canada karena sempat tertipu dengan produk palsu 😭. Tahu produk palsu dari teksturnya yang benar benar berbeda. Menurut informasi dari youtube channel Ponny Beaute produk palsu kemungkinan made in Korea. Aku sudah memakai selama 3 bulan serum tersebut. Teksturnya cair bening dan agak kental. Penyerapan di wajah juga butuh waktu. Namun produk palsu tersebut sangat encer dan cepat menyerap walaupun sama-sama bening dan cair.

Selama ini aku menggunakan The Ordinary serum Niacinamide 10%, AHA BHA , Retinol 0,2 semua dibeli dalam bentuk share in jar karena lebih murah dan meminimalisir kerugian bila tiba-tiba tidak cocok 😁.


Sumber gambar : dokumentasinpribadi

Penggunaan tidak terlihat secara significant, namun komedo di hidung melunak setelah pemakaian niacinamide 10%. Trus biasanya ada calon-calon jerawat kecil di wajah berlahan menghilang. Pori-pori tidak langsung mulus dan mengecil tapi terlihat perbedaannya. Wajah tidak kusam tetap glowing dan lembab. Pemakaian serum ini dapat digunakan pagi dan malam hari. Untuk aku sendiri, serum ini aku gunakan setiap pagi hari.

Berikutnya penggunaan exfoliating serum AHA BHA tidak boleh digunakan setiap hari. Memiliki tekstur cair berwarna merah agak kental. Digunakan cukup seminggu sekali selama 10 menit saja setelah itu dibilas. Sensasi pertama kali menggunakan serum ini adalah sedikit panas dan clekit-clekit di wajah. Namun abaikan saja hal tersebut merupakan reaksi dari bahan aktif yang bekerja dikulit kita. Setelah menggunakan serum ini wajah wajib menggunakan pelembab. Hasilnya lumayan terlihat komedo berkurang.

Untuk malam hari aku menggunakan The Ordinary serum Retinol 0,2. Baunya agak tidak enak, warnanya kuning bening agak kental. Pemakaian hanya malam hari, karena bahan aktif ini dapat menyebabkan iritasi bila berada di bawah sinat matahari. Selama 3 bulan penggunaan kulit mulus biasanya kalau kulit wajah dipegang pasti ada benjolan benjolan kecil seperti pori yang tersumbat, ini berhasil memuluskan kulit.

Jadi over all produk The Ordinary Niacinamide 10% , AHA BHA dan Retinol 0,2 worth to buy... Emang tidak secepat yang dibayangkan namun hasilnya memang terlihat. Hasil terlihat pada wajahku setelah pemakaian 3 bulan ya... 🥰 Dan selamat belanja.