dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Sejarah Pulau Okinawa
Pertempuran Okinawa. time.com
Merdeka.com - Kepulauan Okinawa (Okinawa Shoto) adalah sekelompok pulau yang berada di sekitar Pulau Utama Okinawa (Okinawa Honto). Kepulauan Okinawa adalah salah satu dari tiga kelompok pulau utama yang membentuk prefektur Okinawa. Kepulauan Miyako dan Yaeyama yang lebih selatan adalah dua pulau lainnya.
Dikutip dari laman japan-guide.com, Pulau Utama Okinawa, bekas pusat Kerajaan Ryukyu, adalah rumah bagi lebih dari setengah populasi prefektur, serta ibu kota prefektur Naha dan pangkalan militer AS. Pulau ini menjadi pulau tersibuk dan paling berkembang di prefektur ini.

Pulau-pulau lain di Okinawa Shoto jauh lebih kecil dari pulau utama, dan beberapa di antaranya tidak berpenghuni. Banyak pulau-pulau kecil, seperti Pulau Kume dan Kepulauan Kerama, menawarkan hiburan berupa snorkeling dan diving yang luar biasa serta nuansa tradisional yang menenangkan.
Keunikan lain dari Pulau Okinawa adalah latar belakang sejarahnya dalam Perang Dunia II. Ini karena Okinawa merupakan medan pertempuran di tahap akhir Perang Dunia II, dan banyak nyawa hilang selama Pertempuran Okinawa (1945). Dan ketika perang berakhir pada tahun 1945, Okinawa berada di bawah kendali Amerika Serikat, jadi tak heran jika pulau-pulau tersebut sangat dipengaruhi oleh budaya Amerika.
 
Namun pada tanggal 15 Mei 1972, Pulau Okinawa akhirnya dikembalikan kepada kekuasaan Jepang. Namun, meski Okinawa mendapatkan kembali statusnya sebagai prefektur Jepang, tetap ada sejumlah pangkalan dan fasilitas militer AS di wilayah utama. pulau. Hal ini menciptakan berbagai masalah sensitif di daerah tersebut.

Zaman Kerajaan

goyamashitakarate.com
Pada tahun 1429, berdiri Kerajaan Ryukyu yang didirikan oleh Sho Hashi, pendiri Dinasti Sho Pertama, dengan menyatukan tiga kerajaan yaitu Nanzan, Chuzan dan Hokuzan, dengan cara penaklukan. Mengutip dari oki-islandguide.com, dinasti Sho pertama hanya berlangsung selama tujuh generasi, setelah Kanamaru (kemudian Sho En) mengambil alih takhta dan memulai Dinasti Sho Kedua.
 
Periode sejarah Okinawa ini dikenal sebagai "zaman keemasan perdagangan". Karena selama waktu itu, Kerajaan Ryukyu aktif berdagang dengan Cina, Jepang, dan negara-negara Asia lainnya, sehingga menjadi kerajaan maritime yang makmur, dan bahkan diakui oleh negara-negara Eropa. Budaya unik Ryukyus sebagian besar dikaitkan dengan berbagai macam barang dan budaya asing yang dibawa melalui perdagangan selama Dinasti Sho Kedua.
Namun, pada awal abad ke-17, Kerajaan Ryukyu dimasukkan ke dalam sistem feodal Jepang di bawah keshogunan, dan kemudian dianeksasi oleh Jepang dengan lahirnya pemerintahan Meiji. Hal ini menandai akhir dari 500 tahun sejarah Kerajaan Ryukyu dan berdirinya Prefektur Okinawa.

Pertempuran Okinawa
Pertempuran Okinawa (1 April 1945-22 Juni 1945) menjadi pertempuran besar yang terakhir dalam Perang Dunia II, dan salah satu yang paling berdarah. Pada tanggal 1 April 1945, Armada Kelima Angkatan Laut dan lebih dari 180.000 tentara AS dan Korps Marinir AS turun ke pulau Pasifik Okinawa untuk menuju Jepang.
Invasi tersebut merupakan bagian dari Operasi Iceberg, yaitu rencana untuk menyerang dan menduduki Kepulauan Ryukyu, termasuk Okinawa. Meskipun menghasilkan kemenangan Sekutu, pejuang kamikaze, cuaca hujan dan pertempuran sengit di darat, laut dan udara menyebabkan korban tewas yang besar di kedua belah pihak.
Ketika perang berakhir pada tahun 1945, Okinawa berada di bawah kendali AS, dan tetap seperti itu sampai akhirnya dikembalikan kepada Jepang pada Mei 1972. Selama hampir 30 tahun, pulau-pulau tersebut sangat dipengaruhi oleh budaya Amerika.

Budaya Okinawa

artsandculture.google.com
Pada masa Kerajaan Ryukyu, Okinawa melahirkan budaya yang khas dan sangat berbeda dengan daratan Jepang. Kerajaan Ryukyu berkembang pada zamannya melalui perdagangan dengan Jepang, Cina dan negara-negara lain di Asia Timur dan Tenggara. Mereka kemudian membentuk budaya uniknya sendiri.
 
Beberapa faktor penting yang membentuk budaya Okinawa termasuk masakan istana Ryukyuan, awamori, seni dan kerajinan seperti bingata dan pernis, yang semuanya berakar pada sejarah Okinawa sebagai negara perdagangan.
Awalnya dikembangkan untuk menghibur utusan dari Tiongkok selama masa Kerajaan Ryukyu, seni pertunjukan istana Okinawa, termasuk tarian klasik seperti kumi-odori, di mana penari tampil dengan kostum yang indah, dan musik dimainkan dengan sanshin, seruling, kokyu (Cina biola) dan koto (kecapi Jepang), menjadi ciri dari keanggunannya. Aspek budaya dan tradisi tersebut kini menarik perhatian luas baik di dalam maupun di luar negeri.

https://www.merdeka.com/jabar/sejara...epang-kln.html
0
508
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & XenologyKASKUS Official
6.5KThread10.5KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.