Ada kabar kurang bagus dari pesawat tempur yang sedang dinanti kedatangannya oleh netijen Indonesia, jet tempur yang ane maksud adalah Rafale buatan Dassault Aviation dari Prancis. Dalam Cognac Airshow di pangkalan Cognac-Chateaubernard, dua pesawat Rafale dilaporkan bersenggolan di udara. Padahal sebelumnya kedua pesawat berhasil merebut gelar Silver Tiger dalam event "NATO Tiger Meet 2022" yang berlangsung di Yunani. Dalam insiden itu untungnya pilot tidak mengalami cedera yang serius.

Mengutip artikel eurasiantimes.comKolonel Nicholas Liot, komandan pangkalan Cognac-Chateaubernard, mengatakan bahwa dua Rafale C versi single seat yang terlibat kecelakaan berasal dari Skadron Tempur ke-30 Angkatan Udara Prancis. Salah satu pesawat dilaporkan kehilangan sebagian sirip ekornya dalam tabrakan tersebut, dan puing-puingnya jatuh serta merusak sebuah rumah di desa Gensac-la-Pallue. Untungnya kedua pesawat mendarat tanpa kesulitan, dan tidak ada cedera yang dilaporkan dalam insiden di darat.

Cognac Airshow adalah acara besar yang diselenggarakan di pangkalan udara Cognac-Chateaubernard. Acara yang berlangsung selama dua hari ini mencakup pertunjukan statis pesawat di darat dan pertunjukan penerbangan, termasuk oleh tim aerobatik Patrouille de France. Acara tersebut diselenggarakan oleh Fondation des uvres sociales de l'air, pertunjukan udara berlangsung di Pangkalan 709 di Cognac diadakan pada 21 dan 22 Mei tahun ini. Menurut laporan media lokal, kecelakaan itu terjadi pada hari terakhir pertunjukan yang paling ditunggu-tunggu, oada hari Minggu (22/05/2022) sekitar pukul 12:40 waktu setempat. Saat ini Angkatan Udara dan pihak berwenang Prancis masih menyelidiki insiden tersebut.

Dari dua pesawat yang mengalami tabrakan, salah satunya adalah Rafale dengan call sign "Rogue Spartan" yang bertindak sebagai pesawat lead berhasil memenangkan penghargaan Best Tiger Aircraft award untuk livery-nya di NATO Tiger Meet 2022. Selain itu kedua pesawat juga menyabet penghargaan untuk penampilan terbaik di acara yang sama.

NATO Tiger Meet yang diadakan di Yunani telah berlangsung selama lebih dari sepuluh hari awal bulan ini, di mana pesawat Rafale yang sekarang rusak terbang bersama Eurofighter Typhoon Jerman, F-16 Belgia, serta F-18 Swiss dan Spanyol. Sebagai tambahan informasi salah satu komponen pesawat Rafale yang terlepas adalah vertical stabilizer (stabiliser vertikal) yang fotonya banyak beredar di media sosial Twitter.

Mnegutip artikel indomiliter.com bagian vertical stabilizer ini mencakup beberapa sensor dari perangkat elektronikSPECTRA, perangkat yang dimaksud terdiri dari sistem pendeteksi peluncuran rudal serta adar warning receiver. Komponen Rafale itu ditemukan di Desa Gensac-la-Pallue, 9 kilometer sebelah timur Cognac.





Insiden "senggolan"dua Rafale tersebut merupakan insiden kedua yang menimpa Rafale tahun ini, sebelumnya pada malam hari 6 Februari 2022, Rafale-M atau Marine yang ditempatkan di atas kapal induk Prancis Charles de Gaulle; dilaporkan mendarat darurat di Malta. Hal itu terjadi setelah probe pengisian bahan bakar terlepas dan jet tempur tidak dapat kembali ke kapal induk.

Dalam insiden di Malta Angkatan Laut Prancis lalu mengirim helikopter NH-90 pada malam itu juga dengan membawa tim teknis untuk memperbaiki jet. Kemudian, pesawat dan helikopter tersebut lalu terbang menuju ke timur menuju kapal induk. Keduanya landas dari Malta sekitar pukul 00:16 malam itu.





Rafale disebut-sebut sebagai jet tempur "omnirole" yang mampu melakukan berbagai misi jarak pendek dan jarak jauh, termasuk serangan darat dan laut, pengintaian, serangan dengan akurasi tinggi, dan serangan nuklir. Meskipun disebut sebagai "pesawat terkutuk" selama beberapa tahun setelah diluncurkan, karena sulit menembus oasar ekspor; tetapi kini Rafale telah menjadi salah satu jet tempur paling dicari di dunia saat ini. Di mana Rafale berhasil terjual ke India, Mesir, Qatar, Yunani, Indonesia dan juga Uni Emirat Arab.

Saat ini, versi kapal induk dari pesawat tersebut yang dikenal sebagai Rafale M sedang dievaluasi oleh pihak berwenang India. Di India Rafale akan menantang Super Hornet buatan Boeing untuk berebut tempat did dek kapal induk INS Vikrant. Jika Dassault Aviation menang melawan Boeing untuk kontrak pesawat tempur Angkatan Laut India, Rafale-M bisa menjadi pesawat pertama yang ditempatkan di kapal induk buatan India yang pertama.

Rafale M sendiri sudah memulai uji coba perdana mulai tanggal 6 Januari sampai 18 Januari 2022, pesawat ini lepas landas di landasan ski jump sepanjang 283 m selama fase uji coba 12 hari yang dilkukan di fasilitas Indian Naval Station (INS) Hansa di negara bagian Goa. Sementara Super Hornet akan dijadwalkan melakukan uji coba di tempat yang sama pada bulan Mei atau Juni tahun ini. Terlepas dari insiden yang dialami oleh dua varian Rafale ini, jet tempur tersebut tetap memiliki magnet bagi negara-negara yang tak bisa membeli F-35.

Sebagai contoh, Yunani telah menambah order untuk 6 unit Rafale, di mana sebelumnya mereka telah sepakat untuk memesan 18 unit Rafale. Kelak Yunani akan memiliki 24 unit Rafale alias dua skadron pesawat tempur. Meski mengalami insiden yang kurang menyenangkan, akan tetapi pesona Rafale tak akan pudar; justru kemungkinan besar akan semakin bersinar kedepannya.





Referensi Tulisan: indomiliter.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas