Mengenal Syndrome Baby Blues


Sumber gambar : seruni.id

Tak banyak orang yang mengenal Syndrom Baby Blues. Syndrom ini adalah perasaan sedih pada awal masa setelah melahirkan dan lebih banyak terjadi kepada wanita. Gangguan psikologis ini dialami karena terjadinya perubahan yang membuat ibu terkejut.

Kegelisahan dan kekhawatiran inilah yang menyebabkan perubahan suasana hati serta pola hidup. Hal ini menyebabkan ibu mudah marah, cemas, sedih dan tiba - tiba menangis tanpa sebab.

Gejala syndrom ini muncul pasca melahirkan, biasanya 2 sampai 3 hari setelah proses persalinan. Dan bisa betlangsung selama 2 minggu. Kondisi ini perlu mendapatkan perhatian ekstra dari pasangan dan keluarga.

Tak hanya itu ibu juga perlu waktu untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di sekitarnya. Termasuk kurang tidur yang bisa menyebabkan banyak gangguan kesehatan.

Namun bila syndrom berlangsung lebih dari 2 minggu perlu diwaspadai karena hal itu mungkinkan ibu mengalami depresi pasca persalinan.

Hal berbahaya ini memungkinkan ibu tidak merasakan ikatan dengan sang bayi yang membuat emosi tidak stabil. Bila hal ini terjadi alangkah baiknya memeriksakan diri ke psikolog atau psikiater untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Jadi antara syndrom baby blues dan depresi pasca persalinan sangat berbeda. Semua dapat dikenali melalui gejala yang diderita. Hal itu dapat dilihat melalui masa terjadinya penyebab dari kedua penyakit tersebut.

Bila terjadi lebih lama dari 2 minggu hal itu patut dicurigai sebagai depresi pasca persalinan. Untuk memastikan kebenaran hal tersebut perlu dilakukan pemeriksaan dokter spesialis lebih lanjut.

Oleh karena itu pentingnya kesiapan mental serta financial disaat memiliki anak. Salah satunya dukungan pasangan dan keluarga sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan mental sang ibu.

Luangkan sedikit waktu untuk menenangkan pikiran, bisa dengan beristirahat yang cukup, mendengarkan lagu, makan makanan faforit, hingga menonton drama walau hanya 10 menit.