berbagi.infoAvatar border
TS
berbagi.info
[RUANG OPINI #3] 3 SIFAT YANG BERSEMAYAM DALAM DIRI MANUSIA


===============================================================

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star

Hai, saya peruntukkan thread ini buat agan - sista dengan pikiran terbuka dan tidak ada maksut sedikitpun dari thread ini yang saya gunakan untuk menjatuhkan atau mendiskreditkan kelompok tertentu. [Ruang Opini #3]. 

YUK KITA MULAI ^^

Karena ini ruang opini, maka murni dari hasil pemikiran saya serta beberapa sumber, maka boleh saja dikritik dan ditambahkan di kolom komentar ya emoticon-Smilie.

===============================================================

Hai agan dan sista, kali ini kita akan membahas mengenai tiga variabel dalam diri manusia yang harus hati - hati dalam menggunakanannya. Ketiga unsur itu adalah sifat hewan, sifat setan dan sifat malaikat. Ketiga unsur ini penting, kita memiliki sifat hewan itu perlu karena jika kita tidak memiliki sifat hewan, yang ada dalam diri kita adalah seseorang yang pasif karena tidak punya ambisi dan hilang rasa untuk menggapai cita-cita. Selain itu, sifat hewan yang ada dalam diri manusia tidak melulu hal-hal yang konotasinya negatif seperti menyakiti, rakus, memangsa makhluk lain, dll. namun, jika kita telisik lebih lanjut dengan menghadirkan pemikiran positif, sifat setia, melindungi kelompoknya hingga mempertaruhkan nyawa merupakan salah satu sifat yang ada pada hewan.


sumber: kompas.com

Bahkan kita bisa saja tidak memiliki keturunan jika unsur hewan tidak ada dalam diri manusia. Justru yang berbahaya jika kita tidak memiliki nafsu, karena nafsu merupakan salah satu anugrah yang menjadi keistimewaan dalam diri manusia. Manusia harus punya sifat itu, tetapi dosisnya yang perlu diatur. Tidak boleh secara berlebihan, jika berlebihan yang ada kita justru jadi hewan betulan.(tapi bukan ganteng-ganteng seringgalau ya emoticon-Big Grinemoticon-Big Grinemoticon-Big Grin). Bukan lagi manusia yang punya unsur hewan, tapi justru hewan dengan unsur kemanusiaan emoticon-Frown.

Unsur setan juga begitu, kita bisa mempelajari sifat setan dengan mengambil sisi kecerdikannya. Setan adalah makhluk yang cerdik, karena ia mampu menggoda manusia dan tidaklah mudah untuk membujuk/merayu orang, berdiplomasi dengan makhluk lain itu perlu mempelajari unsur setan. Karena setan sering sukses merayu manusia yang memiliki akal dan hati dengan segala kecerdikannya. Bahkan, kadang-kadang setan belum ngapa-ngapain manusianya sudah terlena emoticon-Malu. Dan yang disalahkan selalu setan, padahal belum tentu emoticon-Big Grin. (Setan be like: nih orang belum diapa-apain udah nurut dah emoticon-kisssing).


sumber: kumparan.com

Lalu unsur yang ketiga adalah malaikat ,yaitu manusia memiliki potensi maksimal untuk tunduk kepada Allah SWT tanpa pengecualian. Karakter baik yang tidak memiliki unsur hewan dan setan, namun jika hanya sifat malaikat saja yang ada dalam diri manusia justru menjadikan kita tidak manusiawi. 

Jadi manusiaitu gabungan dari ketiga unsur tersebut, kita tidak boleh membuang ketiganya lalu hanya memilih satu. Namun ambillah ketiga unsur tersebut hanya saja gunakanlah sesuai dosis atau takaran yang dianjurkan.

Menurut Imam Ghozali, jiwa kita adalah kota yang besar dan pemimpin/raja-nya adalah Hati/Qolb. Jangan menjadikan akal sebagai raja karena akal akan tunduk kepada Hati. Jadi, Imam Ghozali berpendapat bahwa manusia beraksi/bertindak dengan akal, dalil atau argumen itu mendukung kecenderungan hatinya. Perumpamaan yang gampang aja nih buat agan dan sista, misal kita tertarik dengan seseorang, maka yang muncul duluan adalah hati dengan rasa cinta dahulu, baru setelah itu kita mencari argumen atau statemen yang mendukung kenapa kita mencintai orang tersebut. Iya kan emoticon-Malu (S)


sumber: cnnindonesia.com

Lalu yang menjadi pertanyaan, lantas tugas akal apa? tugas akal adalah sebagai panglima. Hati itu tugasnya memberi nasihat/berfatwa (raja), panglimanya adalah akal, dan prajuritnya adalah nafsu + amarah. Jadi dalam diri kita itu jika digambarkan adalah terdapat bala prajurit atau tentara yang memiliki nafsu + amarah, panglima yang dapat mengatur para prajuritnya dan raja yang mampu mengendalikan kondisi/situasi.

Begitu rajanya tidak beres, maka panglimanya bingung dan menginstruksikan sesuatu yang tidak seharusnya kepada prajurit, lalu prajurit akan bertindak anarki yang ditandai dengan timbulnya amarah dan ambisi untuk melepaskan hasrat/nafsu kepada sesuatu yang negatif. Jadi kita harus selalu hati-hati.

sumber: genota.id

Maka dari itu, untuk menjadi pribadi yang baik, hati harus lembut baru yang lain juga akan ikut lembut. jika hati kita kasar/keras maka yang ada outputnya adalah sesuatu yang mengarah pada tindak - tindak kekerasan dimana yang menggerakkan sudah bukan lagi hati tetapi syahwat/nafsu. Maka dari itu, kata Imam Ghozaliamankan kotamu dengan jiwamu.

===============================================================

Jadi inti dari thread kali ini, saya ingin menyampaikan bahwa mengontrol unsur dalam diri yang sudah di anugrahkan oleh Allah SWT kepada kita itu hal yang penting. Jangan sampai menjadikan syahwat atau nafsu sebagai raja, tetapi kendalikan emosimu atau hasratmu melalui kemurnian dan kelembutan hati ^^. 

===============================================================

Terima kasih untuk agan dan sista yang sudah membaca sampai sini ^^.

Ikuti terus perkembangan thread ini dengan support melalui komen dan share ya. emoticon-Malu (S)emoticon-Malu (S)emoticon-Malu (S). Semoga tidak ada pihak yang tersinggung terhadap opini saya. Sekian dan sampai jumpa di thread saya selanjutnya.


emoticon-Malu


Diubah oleh berbagi.info 20-05-2022 02:36
anxiousyadsAvatar border
anxiousyads memberi reputasi
1
731
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pengetahuan Islam
Pengetahuan Islam
319Thread442Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.