Meski dikenal sebagai negara yang adidaya di segmen militer, nayatanya Rusia juga masih mengoperasikan berbagai kapal berusia cukup uzur. Misalnya RFS Kommuna dan RTS Moskva, selain dua jenis kapal permukaan yang sudah uzur tersebut; Rusia kini telah mengoperasikan kembali sebuah kapal selam yang sudah berumur. Mengutip artikel media Rusia TASS(16/05/2022) sebuah kapal selam bernama B-871 Alrosa dikabarkan telah kembali memasuki layanan AL Rusia. Setelah melakukan perawatan dan pegecekan di 13th Ship Repair Plant, Alrosa akan memulai fase sea trial untuk memastikan kapal selam bisa beroperasi dengan aman serta untuk menjamin keselamatan para krunya.

Mengutip artikel Navy Recognition Alrosa ditenagai oleh mesin waterjet, bukan mesin baling-baling seperti pada kapal selam pada umumnya. Penggunaan mesin waterjet tersebut memastikan bahwa, kapal selam Alrosa punya kemampuan siluman (stealth) yang maksimal. Bagi pihak Barat kapal selam yang memakai sistem propulsi waterjet tersebut dijuluki sebagai "Black Hole."

Kapal selam Alrosa sendiri dibuat oleh Krasnoye Sormovo Shipyard di kota Gorky (sekarang dikenal sebagai Nizhny Novgorod), kapal selam ini dibuat menjelang runtuhnya Uni Soviet; waktu itu Alrosa masuk kategori proyek eksperimental yang dikenal sebagai "Project 877 Paltus" yang oleh NATO diberi kode "Kilo Class." Singkat cerita gan, Alrosa adalah kapal selam dari keluarga Kilo Class; tetapi Alrosa termasuk golongan kapal selam yang kurang beruntung. Pasalnya Alrosa bertugas tepat setahun sebelum bubarnya Uni Soviet.

Alrosa bergabung dengan Angkatan Laut Uni Soviet pada tahun 1990, kapal selam ini diluncurkan pada 10 September 1989 dan ditugaskan pada 1 Desember 1990. Pasca bubarnya Soviet pada 26 Desember 1991, awak kapal selam ini sebenarnya telah bersumpah setia kepada Ukraina. Setelah Soviet bubar, Alrosa memang bergabung dengan AL Ukraina, meski berdinas bersama AL Ukraina, kapal selam ini tidak bisa beroperasi secara maksimal karena sulitnya mencari suku cadang. Melalui kesepatanan antara Ukraina dan Rusia, Alrosa lantas kembali ke pelukan Rusia pada tahun 1997.





Meski umurnya tak lagi muda, tetapi Alrosa yang merupakan jenis kapal selam diesel listrik ini dapat membawa hingga empat rudal jelajah Kalibr untuk menyerang target di permukaan; yang digunakan adalah tipe 3M-54 dan 3M-541. Sementara untuk target darat menggunakan rudal jelajah tipe 3M-14, selain itu Alrosa juga telah memiliki peralatan elektronik terbaru untuk mendukung misi di era modern. Untuk menyerang kapal selam musuh, Alrosa dibekali enam tabung peluncur torpedo kaliber 533 mm, di mana kapal selam ini dapat membawa 18 unit torpedo. Armada Laut Hitam Rusia sampai saat ini telah mengoperasikan 4 kapal selam Kilo Class, di mana dua kapal selam lainnya kini sedang bertugas di Suriah.

Armada Laut Hitam Rusia saat ini memang tidak punya banyak pilihan kapal selam/permukaan yang bagus, setelah Turki menutup selat Dardanella dan Bosphorus untuk semua kapal perang yang akan menuju Laut Hitam pada 28 Februari 2022 lalu. Meski menutup kedua selat tersebut, kapal perang AL Rusia yang hendak kembali ke pangkalannya tetap diperkenankan lewat.

Setelah kehilangan RTS Moskva, Alligator Class, kapal patroli Raptor sampai kapal LCU Serna Class. Tentu sekarang Armada Laut Hitam sedang tidak dalam kondisi yang baik-baik saja, dan mengoperasikan kembali barang antik warisan Uni Soviet merupakan alternatif terbaik yang bisa dilakukan untuk saat ini. Tentu Rusia harus benar-benar bisa memastikan Alrosa bisa berfungsi dengan baik agar 52 kru Alrosa bisa tetap aman selama pelayarannya, mengingat Rusia punya catatan buruk dalam segmen kapal selam.







Referensi Tulisan: Navy Recognition& TASS
Sumber Foto: sudah tertera di atas