ariesz15Avatar border
TS
ariesz15
Manfaat Trichoderma Sebagai Jamur Antagonis Pada Tanaman Hortikultura


Penyakit layu fusarium dan busuk akar/batang pada tanaman hortikultura, seperti tomat, cabai, bawang merah, semangka, kentang, dan lainnya, sering kali muncul dan menggangu pikiran petani setiap kali musim tanam tiba. Terlebih lagi pada saat musim hujan, perkembangan jamur sangat begitu cepat. Jamur pathogen menjadi momok yang sangat menakutkan bagi para petani, usaha penggendalian dengan menggunakan pestisida berbahan racun kimia, sepertinya sudah tidak efektif lagi, hanya menyisahkan dampak negative terhadap lahan dan ekosistem.

Mungkin masih banyak petani yang berpikiran jamur yang baik hanya jamur yang bisa di masak menjadi makanan, dan berpikiran jamur yang buruk di kendalikan harus menggunakan bahan kimia. Pemikiran tersebut tidak lah salah, namun tau kah kamu bahwa ada jamur yang berperan sebagai Antagonis pada tanaman Hortikultura, berikut manfaat Trichodermasebagai jamur Antogonis pada tanaman hortikultura :

Apa itu Trichoderma

Trichoderma sp merupakan cendawan/fungi yang termasuk kelas ascomycetes dan banyak ditemukan di dalam tanah hutan maupun tanah pertanian atau tunggul kayu, yang paling sering kita temui di jawa berkembang biak di perkebunan bamboo. Jamur Trichoderma sp ini memiliki aktivitas antifungal sehingga dikembangkan sebagai sebuah Teknik untuk menggusur jamur penyebab penyakit pada tanaman.

Jamur ini memiliki kemampuan berkembang biak dan daya adaptasi yang lebih baik dibandingkan jamur penyebab penyakit. Ada beberapa jenis jamur antagonis yang sudah ditemukan, namun yang terbukti paling efektif dan mudah dikembangkan selama ini oleh petani adalah Trichodema sp, yaitu penggusur jamur penyebab busuk akar pada aneka tanaman.

Secara sederhana, jamur Trichoderma ini dapat diambil di lokasi-lokasi tertentu di lingkungan alami untuk kemudian dapat dikembangbiakkan. Apabila berhasil dikembang biakkan akan menunjukkan warna hijau kehitaman. Untuk penggunaannya dapat langsung diencerkan dengan air kemudian dapat disemprotkan kedalam tanaman atau dengan cara dicampurkan pada pupuk kandang.

Manfaat Trichoderma

Secara umum, dengan adanya jamur Trichoderma pada lahan pertanian, mereka akan memberikan manfaat sebagai berikut :

- Sebagai Biofungisida, Trichoderma bisa mengendalikan jamur pathogen seperti penyebab jamur fusarium. Tapi aplikasinya tidak disemprotkan seperti fungisida kimia, melainkan diberikan melalui pupuk dasar, pupuk kocor, atau pemberian serbuk disekitar akar tanaman.

- Dapat memperbaiki kualitas tanah, secara alami sesuai habitat alaminya, Trichoderma memang bersifat sebagai decomposer bahan organic. Asalkan lingkungannya mendukung untuk perkembangannya, jamur ini bisa membantu untuk mengurai bahan-bahan organic yang terdapat pada lahan pertanian.

- Trichoderma juga bisa dipakai untuk starter pembuatan kompos.

- Karena fungi ini termasuk mikroorganisme endofit, keberadaannya dalam jaringan tanaman bisa meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit, terutama oleh mikroorganisme tular tanah.

- Mencegah dan mengendalikan tingkat penyerangan penyakit layu fusarium, busuk akar, busuk umbi, dan busuk pangkal batang.

- Dan juga untuk menurunkan resiko infeksi penyakit oleh bakteri.

-  Jika semua itu berjalan dengan baik, produktivitas tanaman bisa meningkat.

Bentuk dan jenis pupuk Trichoderma

Untuk memudahkan pengaplikasian di lapangan, maka bentuk Trichoderma pun sudah di sesuaikan. Ada yang berbentuk cair, pellet, butiran (granular), dan tepung (powder). Bahkan ada pupuk organic seperti pupuk kompos, yang sudah ditambahkan Trichoderma ke dalamnya sehingga di kenal dengan pupuk Trichoderma yang siap diaplikasi ke lahan tanam.

Jenis Trichoderma cukup banyak beredar di pasar, baik untuk tanaman hortikultura maupun perkebunan. Jika tidak ditemukan di toko pertanian terdekat, Trichoderma dapat di beli di toko online yang menjadi toko ngetrend di era sekarang. Beberapa merek pupuk berbahan aktif Trichoderma yang beredar di pasar, yaitu :

- Tricor – TM

- Trichoderma RL SEGER

- SACO – P

- JATREC

- Biang Trico 45

- Trichoderma Beras Hijau

Di samping Trichoderma yang di jual, masih ada lagi yang lain, yaitu Trichoderma hasil buatan sendiri. Ya, pupuk yang mengandung Trichodera dapat di buat dari bahan-bahan yang alami atau mikro Organisme Lokal (MOL).

Cara Aplikasi Trichoderma pada Tanaman

Agar dampak dari Trichoderma efektif, pemupukannya tidak boleh sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan sebelum menggunakan Trichoderma, yaitu :

- Jangan mencampurkan Trichoderma dengan pupuk kimia seperti NPK, Urea, dan lain-lain.

- Jangan menggunakan Trichoderma bersamaan dengan pestisida kimia.

- Waktu aplikasi Trichoderma sebaiknya 2 minggu sebelum tanam, yaitu pada bedengan  yang masih setengah jadi, pengaplikasian sejak dini agar perkembangan jamur pathogen dapat dikendalikan sejak awal oleh Trichoderma.

- Setelah menabur pupuk Trichoderma, lalu diaduk/dicampur dengan tanah agar menyebar  ke semua lapisan tanah Top Soil.

Setelah Anda mengetahui bebrapa hal yang harus di perhatikan sebelum pengaplikasiaan, berikut 4 cara aplikasi Trichoderma pada tanaman :

1. Menebar

Menebar atau menabur Trichoderma pada lahan yang sedang disiapkan merupakan cara yang paling efektif dalam pencegahan jamur penyebab layu, busuk akar, dan mikroba pathogen lainnya. umumnya Trichoderma di tambahkan 100 gram ke dalam 20 – 50 Kg pupuk kandang. Pupuk kandang yang telah dicampurkan dengan Trichoderma, didiamkan pada tempat yang teduh dan lembab lebih kurang 2 minggu  sebelum pengaplikasian ke lahan.

Table berikut menunjukkan dosis aplikasi Trichoderma per satuan luas lahan, yaitu :


2. Mengocor

Mengocor merupakan menyiram larutan pupuk Trichoderma ke pangkal batang tanaman atau sekitar perakaran. Teknik pengocoran dilakukan biasanya pada pemupukan setelah tanam. nah, apabila ingin mencegah atau mengendalikan tanaman dari jamur pathogen, maka cara pengocoran salah satu alternative yang bisa di lakukan.

Pengocoran dengan dosis rendah namun sering lebih baik dan efektif. Karena itu, pengocoran dilakukan 7 – 15 hari setelah tanam. kemudian dilanjutkan setiap 7 – 10 hari sekali, biasanya dalam 4 kali pengocoran, organisme pengganggu tumbuhan (OPT) sudah terkendali.

Cara pembuatan larutan Trichoderma untuk dikocor begini : Tambahkan 5 gram Trichoderma ke dalam 1 liter air dan siramkankemedia tanam sekitar perakaran. Setiap tanaman disiram dengan 250 ml larutan yang mengandung Trichoderma. Singkatnya Dosis pengocoranadalah 250 ml tanaman.

3. Memasukkan ke Lubang tanam

Trichoderma dapat juga diaplikasi dengan cara memasukkannya ke dalam lubang tanam, waktunya 1-2 minggu sebelum tanam. cara ini umumnya dilakukan jika tidak melakukan penebaran pada bedengan, karena itu cukup dimasukkan saja ke dalam lubang tanam.

Pupuk Trichoderma yang dimasukkan harus dicampurkan/diaduk dengan tanah, Trichoderma yang dimasukkan Trichoderma yang sudah dicampur dengan pupuk kandang seperti aplikasi dengan cara menebar di atas, jadi dosisnya +/- 50 gram per lubang tanam.

4. Menyemprot

Cara menyemprot pun bisa dilakukan untuk aplikasi Trichoderma, semprotkan Trichoderma dengan sprayer ke tanah atau ke sekitar perakaran dan batang tanaman. Dosisnya bisa bermacam-macam sesuai dengan merek pupuk Trichoderma yang digunakan, di sana tertera petunjuk dan dapat dibaca dengan telit, namun secara umum dosisnya 10 gram per liter air.


0
476
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pestisida Solusi Tanaman
Pestisida Solusi Tanaman
212Thread111Anggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.