Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ryanmallay2000Avatar border
TS
ryanmallay2000
Membina Anak "Funk"
"Om,..minta recehnya dong, Om!," seorang pemalas memohon recehan di lampu merah saat mobilku terhenti menunggu berubahnya warna lampu itu.

Aku membuka kaca jendelaku, aku ambil pistol di pinggang, dan aku acungkan kepadanya. "Kamu ini!", kataku dengan geram. Tanpa basa-basa ia langsung berlari.

Aku memang tidak menyukai penampilan pemuda yang wajah penuh tato, baju kumal, tidak ada santunnya sama sekali, usianya sekitar belasan tahun.

Seketika aku langsung menelpon Kasatpol PP Kota, "Pak, kenapa banyak sekali anak jalanan di kota kita ini?", kataku sambil protes.

"Iya, Pak,. Kami sudah berulang menangkap mereka tetapi tidak ada jeranya, kami sudah kehabisan akal", Jawab Kasatpol PP itu.

"Bapak razia semuanya, kumpulkan, antarkan ke asrama saya, biar saya yang membina mereka", aku menawarkan untuk membantu pemkot mengatasi anak jalanan itu.

22 orang anak jalan tertangkap dalam razia Satpol PP itu dan diantar ke asramaku. 18 orang laki-laki dan 4 orang perempuan.

"Selamat datang, Para Generasi Penerus Pertahanan Bangsa!", aku menyapa mereka saat penyambutan. Aku melihat raut muka yang tidak bersahabat dan dengan tatapan kosong. "Selama dua minggu kalian akan dibina oleh Pelatih di asrama ini, ikuti instruksi mereka jika kalian ingin nyaman disini, bagi yang membantah akan tersiksa disini", aku melanjutkan pengarahanku.

Aku menyiapkan 37 orang pelatih yang mana 22 orang prajurit aku tugaskan sebagai kakak asuh mereka, setiap orang mengasuh satu orang anak binaan dan 15 orang Prajurit yang tegas dan ganas menjadi pembina mereka.

Hari pertama, aku bersihkan diri mereka, mulai dari rambut sampai dengan pakaian. aku berikan pakaian yang khusus untuk berlatih kebetulan aku memiliki baju latihan bela negara yang tersisa. 

Tiga hari pertama, pembinaan dibuat dengan skala yang cukup berat, dengan kegiatan yang saling menyambung dari pukul 03:00 sd 24:00, dibina dengan latihan-latihan militer yang sebenarnya latihan ringan tetapi sangat berat bagi mereka yang tidak pernah mengenal dunia militer. Sengaja aku merancang kegiatan itu agar mengosongkan pikirannya agar mudah dipoles dengan doktrin yang baik.

Mulai hari keempat, para Kakak Asuh mulai beraksi, diawali konseling, setiap Kakak Asuh mewawancarai anak asuhnya untuk mengetahui latar belakang mereka terjerat ke dunia kelam tersebut.

Berbagai alasan yang mereka kemukakan namun dari kesemuanya aku dapat mengambil kesimpulan mereka bergabung dalam kelompok itu karena tidak ada tempat pengaduan yang nyaman bagi mereka selain bersama rekan-rekannya. mereka pernah mengadu kepada orang tuanya namun hanya mendapat amarah semata, tidak mendapat solusi dari masalah mereka.

Setelah memahami latar belakang, barulah aku memberi instruksi kepada pembina untuk mendoktrin mereka, diawali dari pukul 03:00 mereka dibangunkan diperintahkan melaksanakan sholat malam sembari dalam keheningan malam itu aku pendengarkan bacaan ayat suci alqur'an. Semuanya tertangis saat aku gugah hatinya dengan ayat-ayat suci Alqur'an.

"Menangislah sepuasmu di atas sejadah ini, karena hanya sejadah ini yang saat ini menampung air matamu", kataku sambil meyadarkan mereka atas perbuatan mereka dan mengajak untuk bertobat.

setelah dua jam mengetuk hati mereka, selanjutnya mereka sholat subuh berjamaah dan dilanjutkan kegiatan senam pagi serta jadwal yang tidak jauh beda dengan pendidikan bela negara.

Kegiatan sore aku rancang kegiatan yang menggembirakan, sesuai potensi masing-masing, ada yang hobbi di bidang seni, aku salurkan hobbinya, ada yang hobbi olah raga, aku fasilitasi mereka berolah raga.

setalah makan malam, Kakak Asuh mulai lagi beraksi mendengar keluh kesah mereka dan konseling tentang masalah-masalah yang mereka hadapi. Aku menghimpun semua masalah mereka dan mencoba mencari solusi dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.

pukul 21:00, mereka istirahat malam, namun pukul 23:00, secara bergiliran aku bangunkan mereka. setiap malam anak asuhku itu aku doktrin di sebuah kuburan yang ada di depan asrama. kebetulan didepan asramaku terdapat pemakaman umum, aku gali satu kuburan kosong, dan secara bergiliran mereka aku masukan ke kuburan tersebut. disaat mereka didalam lubang itulah, aku mendoktrin mereka untuk bertobat.

Banyak cerita yang mereka alami, bukan hanya ketakutan bahkan ada yang pingsan dalam renungan tersebut. Yang membuat aku bangga, semua yang sudah didoktrin dilubang itu, perilakunya berubah 180 derajat.

Setiap hari aku lakukan pembinaan tersebut hingga akhirnya pembinaan selesai. pada hari terakhir aku mengundang seluruh orang tua mereka dan saat menyambut orang tua mereka, aku mengatakan apa adanya.

"Bapak-Bapak, Ibu-Ibu sekalian, mereka adalah anak-anak yang diamanahkan kepada kita yang harus kita didik dan bina agar menjadi generasi penerus pertahanan Bangsa ini, karenanya saya terpanggil untuk membina mereka", dalam pembukaan aku mengatakan demikian. walau banyak alasan yang mereka katakan sampai dengan terucap kata menyerah untuk mendidik mereka.

"Jika Bapak-bapak, Ibu-ibu, menyerah mendidik mereka, berarti Bapak-Bapak dan Ibu-ibu tidak lulus dalam ujian amanah dari Tuhan. sebenarnya mereka hanya meminta solusi dari setiap masalah mereka, tetapi Bapak-Bapak dan Ibu-ibu hanya memberi mereka emosi, wajar saja mereka mencari jalan sendiri, mereka tidak bersalah, kita yang harus bertanggung jawab", panjang lebar aku menjelaskan kepada mereka.  

setelah aku mengunggah para orang tua agar tetap amanah terhadap anaknya, merekapun aku ajak ke mesjid untuk menemui anak mereka, pertemuan yang haru itu antara orang tua dan anak saling tertangis bahkan ada yang pingsan karena tidak menyangka selama dua minggu dibina anaknya sudah bisa jadi santri. dalam urusan ini memang aku mengndang beberapa tokoh agama, mulai ustadz sampai kiyai untuk mengajarkan mereka untuk bertaqwa.

"Anak-anakku, bersimpuhlah dikedua kaki orang tuamu, karena ridho mereka yang dapat hidup kalian akan berkah" aku menasehati anak binaanku tersebut dan air mataku pun menetes karena terbawa suasana haru itu.

pertemuan haru itu berakhir karena mereka yang sudah aku bina, aku titipkan di beberapa perusahaan rekan-rekanku yang mau membantu untuk dipekerjakan sesuai potensi dan hobi mereka. hingga saat ini mereka yang aku bina sudah menjadi generasi penerus pertahanan bangsa yang dapat dihandalkan. Alhamdulillah,...



bukhoriganAvatar border
reza220Avatar border
reza220 dan bukhorigan memberi reputasi
0
447
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.