Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

petrusadiwijayaAvatar border
TS
petrusadiwijaya
Luna Kok bisa crash?
Luna crash sedikit banyak memang mempengaruhi iklim investasi di didunia crypto. Dunia seakan tercengang bagaimana mungkin coin/token yang berada di 10 besar cmc bisa dengan sekejap menjadi debu bahkan penurunan sampai 99% selama berhari hari.
Kalau sudah begini amankah untuk berinvestasi di crypto dalam jangka waktu yang lama?

penyebab luna crash menurut cnbclogo



Apa Itu Kripto Terra LUNA & Kenapa Harganya Anjlok 98%
Tim, CNBC Indonesia
TECH Kamis, 12/05/2022 11:15 WIB

Lantas apa itu Terra LUNA? Sejatinya aset kripto ini bernama Terra dengan kode perdagangan LUNA. Ini adalah proyek berbasis blockchain yang dikembangkan oleh Terra Labs di Korea Selatan.




Terra LUNA memiliki ambisi sebagai platform yang menciptakan stablecoin yang dikaitkan dengan uang resmi yang diterbitkan oleh bank sentral. Tujuannya untuk mendukung sistem pembayaran global dengan settlement yang cepat dan terjangkau seperti Alipay di blockchain.

Baca: Terra LUNA Coin Anjlok dari Rp 1 Juta ke Rp 15 Ribu, Kenapa?
Terra LUNA pertama kali diterbitkan dengan harga US$0,8 per koin dan sempat menyentuh harga tertinggi sepanjang masa sebesar US$119,55 per koin pada April 2022. Terra LUNA juga pernah menjadi aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar keenam dengan nilai US$40 miliar.

Terra LUNA memiliki peran yang vital untuk menstabilkan harga dari Terra stablecoin dan mengurang volatilitas pasar. Ketika stablecoin turun sedikit maka Terra LUNA akan dijual atau dibakar (dihancurkan) untuk menstabilkan harga. Salah satu yang Terra stablecoin paling populer adalah TerraUSD dengan kode perdagangan UST, seperti dikutip dari CoinDesk, Kamis (12/5/2022).

Adapun TerraUSD adalah proyek stablecoin yang dikaitkan dengan nilai tukar dolar AS. Token ini menawarkan peyimpanan nilai yang lebih baik untuk menghindari volatilitas mata uang kripto. Pengembangkan menawarkan target satu koin setara US$1.

Pada perdagangan Rabu (11/5/2022), harga TerraUSD sempat anjlok ke 26 sen dolar AS. Tetapi kini sudah naik kembali ke 80 sen dolar AS. Tetapi masih tetap di bawah target yang ditawarkan pengembang koin. Belum diketahui penyebab turunnya harga TerraUSD. Namun yang pasti Masalah ini telah menyeret jatuh harga Terra LUNA.

Do Kwon, pencipta koin, melakukan upaya terakhir untuk mengembalikan TerraUSD harga target US$1 dengan meningkatkan tingkat pencetakan Terra LUNA baru per hari. Usaha tersebut pada dasarnya memungkinkan pasokan stablecoinnya habis, sebuah langkah yang diharapkan akan meningkatkan harga.

"Saya mengerti bahwa 72 jam terakhir sangat sulit bagi Anda semua - ketahuilah bahwa saya bertekad untuk bekerja dengan Anda semua untuk mengatasi krisis ini, dan kami akan membangun jalan keluar dari ini," ungkapnya seperti dikutip dari CNBC International, Rabu (12/5/2022).

Investor mengharapkan suntikan modal baru untuk mendorong proyek tersebut. Pendukung TerraUSD dilaporkan berusaha mengumpulkan lebih dari US$1 miliar dalam pendanaan untuk menopang stablecoin.

Vijay Ayyar, kepala internasional di pertukaran crypto Luno, mengatakan pengumuman Do Kwon tidak menginspirasi peningkatan kepercayaan investor.

"Mereka membiarkan sistemnya kehabisan tenaga dengan harapan akan investor akan masuk kembali kembali ketika pasokan TerraUSD yang 'berlebihan' telah habis," kata Ayyar.

Do Kwon telah mengumpulkan Bitcoin senilai miliaran dolar melalui Luna Foundation Guard miliknya untuk mendukung TerraUSD di saat krisis. Ketakutannya sekarang adalah Luna Foundation Guard membuang bitcoin tersebut ke pasar, menghasilkan penjualan yang lebih besar. Bitcoin sempat merosot di bawah US$30.000 pada hari Rabu, kedua kalinya dalam seminggu telah jatuh di bawah level itu.

Stablecoin algoritma masih merupakan fenomena yang relatif baru. Tetapi TerraUSD telah berkembang menjadi pemain utama dalam segmen ini, dengan pasokan 16 miliar token yang beredar.

David Moreno Darocas, seorang analis riset di CryptoCompare, mengatakan situasinya menyoroti "kerapuhan" dari stablecoin algoritmik seperti TerraUSD. "TerraUSD telah berkembang menjadi bagian integral dan kontroversial dari ekosistem kripto," katanya.



0
465
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Cryptocurrency Kaskus Nusantara
Cryptocurrency Kaskus Nusantara
208Thread311Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.