Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Zeds9Avatar border
TS
Zeds9
Indonesia Penganut Budaya Komunikasi KonteksTinggi
   
   Menurut Edward T. Hall (1973) budaya komunikasi suatu masyarakat ada dua, yaitu budaya konteks rendah dan tinggi. Setiap kebudayaan mengajarkan cara tertentu memproses informasi. Kebudayaan konteks rendah merupakan kebudayaan yang prosedur pengalihan informasi lebih mudah dikomunikasikan, gaya komunikasi bersifat langsung, tidak berbelit-belit, apa adanya. Lalu, kebudayaan konteks tinggi merupakan kebudayaan yang prosedur pengalihan informasi menjadi lebih sukar dikomunikasikan, gaya komunikasi bersifat ambigu, tidak berterus terang, dan gemar berdiam diri.

   Penganut komunikasi konteks tinggi salah satunya adalah Indonesia, terutama suku Sunda dan Jawa. Masyarakat Indonesia dalam menerima pesan dituntut menafsirkan sendiri atau komunikasinya mengandung basa-basi. Pesan yang tersampaikan bersifat implisit, melalui simbol atau gerakan verbal, seperti ekspresi wajah, intonasi bicara, tatapan mata, atau postur badan. Pernyataan verbal yang dilakukan bisa saja berbeda dengan pesan nonverbalnya. Misalnya, pertanyaan “Dari mana?” yang dilontarkan tetangga ketika bertemu seseorang yang baru saja pulang atau kembali ke rumahnya. Jawaban tersebut sebenarnya tidak dibutuhkan, namun untuk menunjukkan sikap ramah sebagai manusia. Contoh lain yang kadang ditemui, sebagian besar orang akan bertanya kepada pasangan "Kamu kenapa?". Pasangan tersebut kadang akan menjawab "Aku gakpapa" diikuti dengan ekspresi wajah muram. Jawaban "Aku gakpapa" dengan ekspresi muram menunjukkan ada sesuatu yang disembunyikan. Penerima pesan harus bisa menafsirkan dengan baik dan peka.

   Ilustrasi lain terkait komunikasi konteks tinggi di Indonesia adalah jika seseorang mengatakan "Insyaallah", maka jawabannya bukan berarti dia memenuhi apa yang orang lain minta, melainkan "bagaimana nanti ke depannya" atau malah "saya tidak akan melakukannya". Kasus lainnya, seperti orang Indonesia yang bertamu ketika orang rumah sedang makan dan ditawari makanan. Mereka akan menjawab "Sudah kenyang, terima kasih" atau "Tidak usah repot-repot. Sudah, tadi". Namun di waktu itu, perutnya keroncongan dan berharap tuan rumah akan menawarinya lagi. Tamu tersebut akhirnya makan juga.

   Berdasarkan ilustrasi di atas, dapat dipahami bahwa bahasa yang digunakan orang Indonesia tidak langsung, tidakto the point. Mereka pura-pura menolak beberapa kali dulu sebelum menerimanya. Kebiasaan berbasa-basi juga dilakukan orang Barat, namun jauh lebih sering/kuat di Indonesia. Contohnya jika wanita Indonesia masakannya dipuji tamu, maka akan cenderung mengatakan "aduh, maaf, ya. Cuma itu yang dapat kami sajikan, mungkin kurang penghormatan". Semantara itu, jika wanita Amerika akan mengatakan "Saya senang Anda menyukainya. Saya memasak khusus untuk Anda."

   Salah satu alasan masyarakat Indonesia berbicara tidak langsung adalah untuk memelihara harmoni. Berusaha menghindari konflik dengan orang lain. Kalaupun terjadi, diharapkan tidak sampai konflik itu terbuka. Seperti inilah Indonesia, budaya komunikasi dengan konteks tinggi yang cukup kental. Yang mana masyarakatnya berkemungkinan besar akan lebih terampil dalam membaca perilaku nonverbal dan lingkungannya.


Referensi:
Nurbani. 2019. Komunikasi Antarpribadi. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Mulyana, Deddy. 2016. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Akbar, Mahfudin. 2019. Memahami Komunikasi Konteks Tinggi Orang Indonesia. Diakses dari https://jurnaba.co/memahami-komunikasi-konteks-tinggi-orang-indonesia/
Diubah oleh Zeds9 11-05-2022 01:01
viensiAvatar border
viensi memberi reputasi
1
323
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Education
EducationKASKUS Official
22.5KThread13.6KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.