ariesz15Avatar border
TS
ariesz15
Mengenal Kode Pada Kemasan Pestisida dan ZPT


Banyak sekali jenis produk insektisida, herbisida, fungisida, dan jenis pestisida lainnya, dengan merek dagang yang berbeda-beda. Di dalam kemasan produk pestisida biasanya terdapat nama bahan aktif yang terkandung di dalamnya dan selain dari itu terdapat juga kode-kode angka tertentu yang ada di dalam merek kemasan seperti 5WP pada pestisida Confidor, 3GR pada Furadan, 400 SL pada Manuver, 2,5 EC pada Decis dan masih banyak kode lainnya.

Sebelum membahas tentang kode pestisida, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu jenis formulasi pada pestisida, pada pestisida terdapat 2 formulasi pada umumnya yaitu formulasi cair dan formulasi padat. Setiap formulasi mengandung istilah-istilah kimia yang di gunakan di antaranya sebagai berikut :

1. Solution/Larutan

Suatu larutan dihasilkan bila suatu benda di larutkan dalam cairan, Komponen pembentuk larutan tidak bisa di pisahkan secara mekanis. Setelah larutan terbentuk dengan cara di aduk, komponenya tidak akan memisah, tidak perlu pengadukan lagi agar tetap menjadi larutan. Contoh yang biasa kita jumpai adalah memasukkan gula ke dalam air, kemudian di aduk, maka akan menjadi suatu larutan.

2. Suspension/Suspensi

Suspense merupakan campuran yang mudah di pisahkan, di dalamnya terdapat partikel padat yang meyebar dalam cairan. Partikel padat tersebut tidak bisa terlarut, sehingga perlu pengadukan yang terus-menerus supaya partikel itu menyebar dalam cairan. Maka dari itu, terkadang produk pestisida yang formulasinya berbentuk suspense tertulis dalam kemasan “Kocok Sebelum Digunakan”.

3. Emultion/Emulsi

Emulasi terjadi jika suatu cairan yang berbentuk droplet/butiran ter-dispersi/menyebar dalam larutan lainnya. tidak perlu pengadukan yang terlalu lama supaya emulsi tidak memisah. Pestisida berbentuk emulsi, bahan aktifnya di larutkan dulu dengan pelarut berbasis minyak, kemudian ditambah dengan pengemulsi, sehingga Ketika di campur dengan air untuk disemprotkan akan terbentuk emulsi.

Setelah mengetahui istilah kimia dalam pestisida, sekarang kita bisa membedakan pestisida atau ZPT menurut kodenya masing-masing :

1. Pestisida Bentuk Cair

-  EC (Emulsifiable Concetrate)

Formulasi berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan, kandungan bahan aktif dalam pestisida atau ZPT jenis ini hanya larut di dalam minyak, agar mudah digunakan, pestisida ditambahkan bahan emulsi (pemcampur minyak) oleh produsen, dengan demikian bahan aktif yang hanya larut dalam minyak dapat larut di dalam air, membentuk larutan seperti susu saat di campur dengan air, bersifat stabil saat di campur air, sehingga tidak perlu diaduk terus menerus selama pemakaian. Contoh produk : CRIPTAN 250 EC, CRONUS 18 EC, CROSS 100 EC, CROWEN 113 EC dan lain sebagainya.

- SC & WSC

Formulasi SC dan WSC mirip dengan EC, tapi menggunakan solvent berbasis air, jadi jika di campur dengan air tidak membentuk emulsi, melainkan akan membentuk suspense. Formulasi ini di aplikasikan dengan cara disemprotkan menggunakan alat sprayer.

· Contoh Product SC : CULTAR 250 SC, ENTIBLU 450/100 SC, ZAMPRO 525 SC dan lain sebagainya

· Contoh product WSC : Manuver 400 WSC, Agrogibb 40 WSC

- SL (Soluble Liquid) dan L (Liquid)

SL dan L merupakan formulasi berbentuk pekatan yang bisa larut dalam air, jika di campur dengan air akan membentuk larutan. Cara aplikasinya dengan cara disemprotkan, contoh product : Spontan 400 SL, CRASH 160 SL, SISTEMIK 240 SL, SOFFELL 130 SL, dll.

Tidak seperti formulasi EC yang jika dituangkan ke dalam air, maka air akan menjadi “putih keruh” seperti “cairan susu”, sedangkan formulasi SL jika di tuangkan ke dalam air akan larut, terlihat “transparent” tidak ada perubahan yang mencolok pada air tersebut. Di kalangan petani, ada perasaan kurang “Mantap” jika larutan semprot tidak “putih-keruh”.

- AS dan AC

AS dan AC merupakan larutan pekat yang dapat dilarutkan dalam air, Pestisida yang diformulasikan dalam bentuk AS dan AC umumnya berupa pestisida berbahan aktif dalam bentuk garam yang memiliki kelarutan tinggi di dalam air. Cara aplikasinya dengan cara disemprot, contoh product : Agrifos 400 AS.

- F (Flowable), FW (Flowable in Water) dan FS (Flowable Sulotion)

Formulasi F, FW, atau FS merupakan konsentrat cair yang sangat pekat mendekati seperti pasta, tapi masih bisa di tuangkan. Jika di campur air, akan membentuk suspense (partikel padat yang melayang dalam benda cair). Karena bentuknya seperti pasta, memerlukan pengadukan yang terus menerus supaya tidak mengendap. Jika sudah tersimpan terlalu lama, product pestisida formula F kemungkinan akan memadat, contoh product : PRONTO 600 FS.

2. Pestisida Bentuk Padat

- D (Dust)

Formulasi bentuk padat pertama ialah D, formulasi berbentuk debu/tepung yang siap pakai, dalam aplikasinya tidak perlu di campur dengan air. Ukuran partikelnya sangat kecil 10-30 mikron dengan konsentrasi bahan aktif rendah sekitar 2%, cara aplikasinya dengan di hembuskan (dusting) dengan alat tertentu. Contoh product : PARIGEN 0,5 D

- GR (Granula)

GR merupakan formulasi bentuk butiran padat dengan ukuran seragam, GR umumnya merupakan product yang siap pakai dengan cara ditaburkan. Kandungan bahan aktifnya relative rendah sekitar 3%. Contoh product : FURADAN 3 GR, SOFATAN 3 GR, dll.

- B (Bait) dan RMB (Ready Mix Bait)

Merupakan bentuk sediaan yang banyak digunakan dalam formulasi rodentisida untuk mengendalikan binatang besar (Tikus, Babi hutan, tupai). Formulasi RB/RMB siap guna (telah di campur dengan pakan) sedangkan formulasi B harus dicampur sendiri oleh penggunanya misalnya dengan beras, contoh product : COPTON 0,5 RB.

- BB (Block Bait)

BB merupakan formulasi berbentuk blok berupa umpan siap pakai, contoh productnya : KLERAT 0,005 BB, KRESNAKUM 0,005 BB, CONTRAC 0,005 BB, dll.

- WP.

Merupakan formulasi berbentuk tepung dengan ukuran partikel sangat kecil (satuan mikron) dan mengandung bahan aktif yang relative tinggi hingga 80%. Di aplikasikan dengan cara disemprotkan, jika di campur dengan air akan membentuk suspense, dan perlu pengadukan yang lebih lama supaya dapat tercampur dengan air. Contoh product : CONFIDOR 5 WP, AVIDOR 25 WP, APPLAUD 10 WP, ANTRACOL 70 WP dan lain-lain.

- SP.

Sp merupakan formulasi berbentuk tepung yang jika dicampur dengan air akan membentuk larutan homogen. Diaplikasikan dengan cara disemprotkan, contoh product ZIDAN 50 SP, PROTHENE 75 SP, dll.

- SD.

Merupakan formulasi khusus berbentuk tepung yang digunakan dalam perawatan benih, contoh product : Saromyl 35 SD.

3. Formulasi Khusus

-  MC.

Yaitu formulasi padatan lingkar, contohnya yaitu ZEBRA 0,30 MC, artinya kandungan bahan aktif esbiotrin sebesar 0,30 %. Ada juga COWBRAND 0,30 MC, dll.

- PA.

Merupakan formulasi berbentuk pasta, contoh product : CP 150 PA, PROTHEPHN 10 PA, dll.

- LT.

LT Merupakan formulasi berbentuk losion, contoh product : SLEEK ANTI MOSQUITO 12,5LT, SOFFELL 13 LT, dll.

-   OD.

Merupakan formulasi berbentuk larutan dalam minyak, contoh productnya  : CORNELIA 265/35 OD, dll.

- LV.

Pestisida rumah tangga, racun pernafasan berbentuk larutan yang dapat diuapkan, contoh productnya : BAYGON 13 LV, SIRMUK 7 LV, dll.


0
603
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pestisida Solusi Tanaman
Pestisida Solusi Tanaman
212Thread111Anggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.