ajiqueenAvatar border
TS
ajiqueen
Ayana Part1


Asaalamualaikum GanSist, jumpa lagi sama Agan Ts.

Nah, untuk kali ini, Agan mau bikin cerita nih, ada beberapa part. Jadi jangan lupa baca, oke?

Suara gemercik air sungai terdengar merdu di gendang telinga seorang gadis berusia dua puluh dua tahun. Di pandangnya aliran jernih yang bersumber dari hilir menuju hulu. Tempat di mana lima tahun lalu dia duduk berdua dengan seorang kakak kelas yang menjadi tambatan hatinya.

Berulang kali di hembuskan nafas putus asa-nya karena merasa sesak sebab rindu akan sosok yang selama lima tahun belakangan ini tak ada kabar sama sekali. Hubungan yang dulunya di awali oleh senyum yang mengembang haruslah berakhir dengan jatuhnya buliran air mata. Hubungan yang harus berakhir karena si perempuan yang merasa jengah dan bingung akan sikap si lelaki yang bersifat random, dan si laki-laki yang tidak ingin membuat gadisnya merasa sakit hati karena sikapnya.

Sudah empat tahun mereka berpisah. Namun perasaan seseorang memang tidak bisa di paksakan. Sebaik apapun sang gadis mencoba untuk mengikhlaskan sang pujaan hati, namun jika takdir yang berkehendak semua hamba tidak akan mampu menolak. Tetes demi tetes air mata mulai berjatuhan dari kelopak mata menyusuri pipi sang gadis. Bayangan akan kisah cintanya kembali terngiang dalam benaknya.

"Aku rindu dia, Ya Allah," lirihnya dalam kesendirian. Di tutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangan yang mulai panas karena sengatan dari sang surya.

Hampir setiap satu tahun sekali sang gadis menyempatkan diri untuk memandang tempat di mana dia dan sang pujaannya dulu bercengkerama, lebih tepatnya yaitu di tanggal tiga di bulan Mei. Tanggal di mana sang pujaan hati dulunya mampir bertamu ke rumahnya untuk yang pertama dan terakhir kalinya.

Lelaki yang berbeda dua tahun dua bulan dengannya. Lelaki pertama yang datang ke rumahnya. Lelaki pertama yang bersalaman dengan kedua orang tuanya. Lelaki pertama yang di kenalkan kepada kedua orang tuanya. Lelaki pertama yang berhasil mencuri foto pertamanya dengan seorang lelaki yang bukan makhromnya. Dan lelaki itu pula yang mampu membuatnya merasa istimewa di dalam kisah percintaannya.

Sudah hampir lima belas menit lamanya sang gadis berdiri termenung sendiri di sana. Hingga akhirnya suara sang ibu memanggilnya dari arah dapur. Dengan perlahan, air mata yang tadinya mengalir membentuk sungai kecil di pipinya mulai hilang dan berganti dengan dinginnya air sungai yang berada di depannya agar tidak ada yang mengetahui bahwa dirinya usai menangis. Satu yang di sesali olehnya, kenapa restu datang setelah tidak adanya hubungan? Namun semua hanya di syukuri olehnya, dengan tidak adanya hubungan bersama dengan lelaki manapun, membuat sang gadis mampu hidup bahagia bersama dengan kedua orang tua serta adik perempuannya.

Karirnya sebagai guru serta penulis novel akhirnya tercapai, walaupun harus melewati banyak rintangan yang menghadang. Setelah di pastikan air mata sudah tidak turun serta mata yang sudah tak membengkak, akhirnya sang gadis memutuskan untuk kembali ke rumahnya. Menjalani aktivitas-aktivitas biasa yang di lakukan di setiap harinya.

Ayana Calestia lestari, yang berarti bunga indah yang kekal layaknya indahnya surga. Bak nama yang indah, paras sang gadispun juga bisa di bilang meneduhkan hati siapa saja yang memandangnya. Selain berparas meneduhkan, Ayana juga adalah seorang wanita berhijab yang menjadi idaman bagi setiap kaum hawa di desanya. Walaupun sudah bisa di bilang memasuki usia dewasa. Namun, Ayana masihlah seperti anak kecil yang tak bisa di bentak ataupun di beri ucapan keras nan kasar dari seseorang. Terlebih lagi jika itu yang berhubungan dengan orang tua ataupun orang-orang di dekatnya. Jika sedikit saja mendapat bentakan, maka Ayana akan melakukan mogok bicara. Dia akan diam hingga emosinya sudah menurun. Kekanakan memang, namun apa bisa di kata. Sifat manja nan kekanakannya di dapatkan karena almarhum dan almarhumah kakek serta neneknya yang selalu memanjakannya sedari kecil.

Dulu, sewaktu masih kecil jika Ayana sedang merajuk, maka sang kakek akan menjemputnya dan membawanya pergi ke pasar tradisional untuk membeli berbagai macam es krim serta beberapa coklat silverqueen kesukaannya.

"Nggak ngajar ke TK, Kak?" tanya sang ibu saat Ayana telah sampai di rumahnya.

"Nggeh Buk, niki badhe siap-siap," jawab Ayana sopan.

"Yo wes, ayo tak enteni."

"Nggeh." Setelah melakukan percakapan singkat dengan sang ibu, akhirnya Ayana bersiap untuk segera pergi ke TK bersama dengan sang ibu yang profesinya sama dengan dirinya. Yaitu sebagai guru TK.

-----o0o-----

Sesampainya di tempatnya mengajar, Ayana telah di sambut oleh beberapa anak kecil yang menjadi anak didiknya beberapa tahun terakhir ini. Suara teriakan anak kecil menjadi hiburan tersendiri untuknya. Walaupun terkadang kesal dengan kenakalan anak-anak, namun rasa bahagianya lebih besar dari rasa kesalnya.

Pelajaran di mulai dengan mata pelajaran agama. Di mana setiap anak akan di belajari membaca serta menghafal beberapa surah pendek dan surah-surah penting lainnya. Tak jarang juga saat sedang proses pembelajaran di mulai, ada beberapa anak yang menjahili teman sebangkunya, hingga membuat Ayana sedikit kewalahan.

Semua canda tawa serta kepolosan sang anak didik mampu membuatnya sedikit melupakan akan rasa rindunya kepada sang pujaan hati. Bahagia rasanya jika melihat dan mendengar sang anak yang telah dia didik mampu mengikuti dan memahami apa yang dia ajarkan.

Waktu pembelajaran telah usai. Semua siswa dan guru telah pulang ke rumah masing-masing, begitu juga dengan Ayana beserta sang Ibu. Ponsel Ayana bordering menandakan bahwa ada telephone masuk mengubunginya.

"Hallo, assalamualaikum Kak," salam Ayana terhadap orang yang berada di seberang ponsel.

"Wa'alaikumussalam Kak, gimana kabarnya?"

"Alhamdulillah baik. Tumben telvon, biasanya aja cuma wa kalau ada apa-apa."

"Aku punya kabar bahagiaaaaa banget," cetus orang tersebut dengan nada yang bahagia.

"Apaan, dapet cogan baru? Dapet kenalan baru? Tobat kali Kak," saran Ayana sembari terkekeh ringan.

"Ih, aku mau nikah tau Kak. Seriusan ini nggak ngayal lagi aku!"

"Serius? Emang ada yang mau serius sama kamu?" cibir Ayana.

"Emang kamu yang ngga bisa move on dari masa lalu? Aku sih bisa ya! Entar dateng ya Kak," Rayu Dila.

"Eh, seriusan kamu? Siapa emang calon kamu? Dan lagi, kapan di khitbah dan acara nikahnya?" berondong Ayana menannyakan.

"Iyalah seriusan. Kamu inget nggak sama salah satu santri putra yang waktu itu pernah aku ceritain ke kamu. Dia yang waktu itu nolong aku waktu motorku mogok itu loh Kak, inget nggak?"

"Lupa-lupa inget, hehehe. Kamu kebanyakan cerita tentang cowok yang deket sama kamu ke aku sih."

"Ah elah. Entar deh aku kasih tau wajahnya. Tapi kamu dateng ya, ke acara nikahanku."

"Insya deh, kirim aja ya tiketnya, hehehe."

"Aku nikah satu bulan lagi Kak. Acaranya cuma sederhana aja kok. Resepsinya juga cuma ngundang temen sama keluarga deket doang. Nginep di rumahku satu minggu ya. Oke, tiga minggu lagi aku kirim tiketnya."

"Tapi ...," Belum sempat Ayana menjawab pernyataan dari sahabatnya, ucapannya haruslah terpotong.

"Oke, aku buru-buru nih. Makasih atas waktunya, hehehe. Wassalamualaikum Kak,"

"Wa ...." Tut ... tut ... tut ...
"Wa'alaikumussalam," jawab Ayana.

"Kebiasaan deh, belum sempet aku jawab udah main matiin aja telvonnya. Semoga ini yang terbaik untukmu Kak, aamiin," lanjut Ayana secara perlahan.Setelah mengakhiri obrolannya bersama dengan sang sahabatnya sejak memasuki masa MA atau SMA, Ayana memutuskan untuk membicarakan serta meminta izin kepada sang Ibu dan Bapaknya untuk pergi ke acara nikahan sahabatnya.

Beruntungnya karena kedua orang tuanya memberinya izin, walaupun harus melewati tahapan membujuk sang ibu terlebih dahulu.

"Apa aku sanggup pergi ke Cirebon? Kemungkinan besar untuk bertemu dengannya sangatlah besar. Apa aku sanggup, padahal hatiku sendiri masih menginginkannya menjadi imamku. Apakah aku sanggup bertemu dengannya setelah sekian lama?" gumam Ayana saat berada di dalam kamar.

-----o0o-----

Pilu membasahi kalbu
Rinai hujan membawa sendu
Tahukah kau, bahwa hati ini tengah merindu?
Ah, mungkin hanya aku yang mengharapkanmu
Mengingat kenangan bersamamu, membuat hatiku semakin pilu
-----o0o-----



Terus baca sampai akhir. Karena yang bikin greget ada di tengah-tengah.
Diubah oleh ajiqueen 10-05-2022 03:25
lsenseyelAvatar border
lsenseyel memberi reputasi
1
651
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to HeartKASKUS Official
21.6KThread27.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.