TS
kacanggodogs
Sukses Bisnis Tambak Udang Vaname, Mimpi waktu SMP yang jadi kenyataan
Menjadi seorang petambak udang adalah impian seroang Hanif Arif Handoko, Petani tambak udang di Pesisir Pantai Trisik Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Keinginannya diawali ketika ia mengikuti ayahnya yang seorang guru dan memiliki usaha sampingan tambak udang kala itu. Ayahnya mengajaknya untuk menemaninya menginap di Tambak Miliknya. Rupanya pengalaman menginap ditambak inilah yang membekas dalam kenangan Hanif Muda, sehingga ia memiliki tekad nanti akan kuliah di Fakultas Peternakan dan melanjutkan keinginannya sebagai pengusaha tambak Udang.
Walaupun yang ia pilih ternyata adalah pengolahan hasil perikanan namun tidak menyurutkan keinginannya untuk tetap menjadi seorang pengusaha Tambak udang. Berbagai proses ia tempuh untuk bisa belajar mengenai bagaimana bisa menjadi petambak udang yang berhasil, salah satunya menjadi sales di sebuah perusahaan yang memproduksi sarana ternak udang. Dari sana ia bergaul dan banyak belajar dengan petambak udang yang ia temui dilapangan. Bahkan sambil bekerja ia mulai merintis usahanya.
Jatuh bangun pernah ia lewati, kurangnya pengalaman yang ia miliki dan kualitas SDM yang dia percaya untuk mengelola tambaknya membuat ia beberapa kali mengalami kerugian. Namun kerugian demi kerugian tidak membuatnya berhenti, ia belajar menganalisa apa yang membuatnya rugi dan mulai mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi. Setelah menemukan ritme yang bagus untuk tambak udangnya, mas Hanif akhirnya memutuskan untuk resign dari perusahaannya dan fokus dengan usahanya. Kini sekian tahun berlalu, usahanya semakin maju dari 4 tambak diawal ia memulai kini sudah berkembang menjadi 14 tambak.
Walaupun yang ia pilih ternyata adalah pengolahan hasil perikanan namun tidak menyurutkan keinginannya untuk tetap menjadi seorang pengusaha Tambak udang. Berbagai proses ia tempuh untuk bisa belajar mengenai bagaimana bisa menjadi petambak udang yang berhasil, salah satunya menjadi sales di sebuah perusahaan yang memproduksi sarana ternak udang. Dari sana ia bergaul dan banyak belajar dengan petambak udang yang ia temui dilapangan. Bahkan sambil bekerja ia mulai merintis usahanya.
Jatuh bangun pernah ia lewati, kurangnya pengalaman yang ia miliki dan kualitas SDM yang dia percaya untuk mengelola tambaknya membuat ia beberapa kali mengalami kerugian. Namun kerugian demi kerugian tidak membuatnya berhenti, ia belajar menganalisa apa yang membuatnya rugi dan mulai mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi. Setelah menemukan ritme yang bagus untuk tambak udangnya, mas Hanif akhirnya memutuskan untuk resign dari perusahaannya dan fokus dengan usahanya. Kini sekian tahun berlalu, usahanya semakin maju dari 4 tambak diawal ia memulai kini sudah berkembang menjadi 14 tambak.
0
803
0
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
UKM
14.8KThread•3.3KAnggota
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru